30 Kutipan Buku Filosofi Teras Henry Manampiring tentang Makna Kehidupan

Buku Filosofi Teras mengajarkan tentang cara mengendalikan pikiran dengan panduan moral yang berasal dari filsafat Stoik. merdeka.com merangkum informasi tentang kutipan buku Filosofi Teras

30 Kutipan Buku Filosofi Teras Henry Manampiring tentang Makna Kehidupan
30 Kutipan Buku Filosofi Teras Henry Manampiring tentang Makna Kehidupan Ilustrasi buku. ©2014 Merdeka.com/shutterstock/monticello

Merdeka.com - Fenomena merebaknya isu kesehatan mental pada akhir-akhir ini membuat anak muda mulai banyak mempelajari kembali apa makna kehidupan. Salah satu caranya adalah dengan membaca buku. Buku tentang filosofi kehidupan yang tidak akan pernah luput dari list bacaan para pembaca buku terutama anak muda adalah Filosofi Teras.

Buku Filosofi Teras mengajarkan tentang cara mengendalikan pikiran dengan panduan moral yang berasal dari filsafat Stoik. Sebuah aliran filsafat dari Yunani Kuno tentang menjaga pikiran dan rasionalitas manusia. Buku karya Henry Manampiring ini sampai sekarang masih menjadi buku nomor satu yang banyak dijual di pasaran.

taboola mid article

Melansir dari laman Fimela, berikut ini merdeka.com merangkum informasi tentang kutipan buku Filosofi Teras dari Henry Manampiring yang sangat dalam tentang kehidupan. Simak kutipannya sebagai berikut.

2 dari 4 halaman

Kutipan Buku Filosofi Teras tentang Hidup

1. “...Hidup dengan emosi negatif yang terkendali...”

2. “We suffer more in imagination than reality."

3. “Percuma kalau kita menjadi bijak dan tahu segala hal, tetapi memutus hubungan dengan sesamanya."

4. "Percuma juga kita aktif secara sosial, tetapi tidak menggunakan nalar, dan bahkan sampai dikuasai emosi negatif, seperti marah, dengki dan iri hati."

5. "Penggunaan nalar dalam hidup sosial berjalan beriringan. Kita semua tahu bahwa hidup dengan orang lain pada kenyataannya memang tidak mudah."

6. "Setiap hari kita akan berhadapan dengan perilaku orang lain yang menjengkelkan. Para filsuf Stoa menyadari sepenuhnya hal itu”

7. “Tidak ada peristiwa yang betul-betul "kebetulan".”

8. “Jangan biarkan peristiwa yang ada [di depanmu] menggoyahkan dirimu. Katakanlah [pada peristiwa/kejadian itu], "Tunggu dulu; biarkan saya memeriksamu sungguh-sungguh. Saya akan mengujimu terlebih dahulu."

9. “Sesungguhnya balas dendam terbaik adalah dengan tidak berubah menjadi seperti sang pelaku."

10. “Positive thinking "menipu" pikiran kita, beranggapan seolah-olah kita sudah mencapai apa yang kita inginkan, sehingga melemahkan keuletan kita dalam berusaha mencapainya."

3 dari 4 halaman

Kutipan Buku Filosofi Teras tentang Nasihat Bijak

ilustrasi buku

©2022 Merdeka.com/pixabay

11. “Manusia tidak memiliki kuasa untuk memiliki apapun yang dia mau, tetapi dia memiliki kuasa untuk tidak mengingini apa yang dia belum miliki, dan dengan gembira memaksimalkan apa yang dia terima.”

12. “Di sinilah pentingnya memahami bahwa "kendali" bukan hanya soal kemampuan kita "memperoleh", tetapi juga "mempertahankan"."

13. "Kenyataannya, kekayaan, ketenaran, dan kesehatan memang bisa diusahakan untuk dimiliki, tetapi apakah kita yakin bisa sepenuhnya mempertahankannya?”

14. “Kamu tidak bisa dihina orang lain, kecuali kamu sendiri yang pertama-pertama menghina dirimu sendiri."

15. "Positive Thinking menipu pikiran kita. ...sekadar menyuruh orang berpikir realistis saja juga tidak memberikan hasil yang baik.”

16. “Dari pengalamannya, Frankl menyimpulkan bahwa di dalam situasi paling menyakitkan dan tidak manusiawi, hidup masih bisa memiliki makna, dan karenanya, penderitaan pun dapat bermakna (meaningful)."

17. "Kita tidak bisa memilih situasi kita, tetapi kita selalu bisa menentukan sikap (attitude) kita atas situasi yang sedang dialami.”

18. “It's not things that trouble us, but our judgment about things.(Epictetus)”

19. "Artikel 'The Problem With Positive Thinking' menyebutkan bahwa positive thinking justru sering menghambat kita. Beberapa eksperimen menunjukkan, mereka yang menerapkan positive thinking dalam berusaha mencapai tujuannya sering kali memperoleh hasil yang lebih buruk dibandingkan dengan mereka yang tidak."

20. "Namun, sebaliknya, sekadar menyuruh orang berpikir realistis saja juga tidak memberikan hasil yang lebih baik.”

4 dari 4 halaman

Kutipan Buku Filosofi Teras yang Memotivasi

21. “Jika terus menerus membandingkan diri dengan pendapat orang, kita tidak akan pernah benar-benar merasa kaya, seberapa banyak pun harta yang sudah kita kumpulkan.”

22. “Jangan hanya berkata kamu sudah membaca banyak buku. Tunjukkan bahwa melalui buku-buku tersebut kamu telah belajar untuk berpikir lebih baik, menjadi seseorang yang bijak memilih, memilah, dan merenung.”

23. “Orang sekarang merasa inferior karena gempuran sosial media, menyadari kalau merek "nothing", hanya remah rempeyek, gak tahu mau ngapain selain marah pada semuanya. Makanya, be better, be proud of yourself."

24. “Kamu tidak bisa dihina orang lain, kecuali kamu sendiri yang pertama-pertama menghina dirimu sendiri."

25. “Kemampuan mental kita memang mirip dengan otot. Kebiasaan berpikir bisa dilatih seperti mengangkat barbell atau lari marathon-semakin sering dilatih, maka semakin kuat.”

26. “Umumnya masalah anak muda adalah dengan teman dekat, best friend mereka atau hubungan dengan kolega di pekerjaan."

27. "Lewat ilmu kedokteran jiwa, kami tahu kalau sebenarnya yang bermasalah bukan temannya, kerjaannya, atau lingkungannya, tapi dia[pasien]. Jadi, ujung-ujungnya dia.”

28. “Bukan stres yang membunuh kita, tapi reaksi kita terhadapnya. Karena, sebenarnya masalahnya bukan stres itu sendiri, tetapi persepsi kita.”

29. “Sekedar pernah mendengar dan "merasa" tahu tidak sama dengan benar-benar "tahu”

30. “Tidak ada situasi yang terlalu berat sampai kita tidak mampu mengendalikan interpretasi pribadi.”

[mff]

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow