5 Deretan Peristiwa Kebakaran Hutan Terbesar di Dunia, Ada yang Sebabkan Miliaran Binatang Terpanggang
Kebakaran hutan di seluruh dunia sebagian besar terjadi karena aktivitas manusia, seperti ladang berpindah. Sedangkan, faktor alam yang dapat menimbulkan kebakaran hutan antara lain musim kemarau panjang dan kekeringan.
TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran hutan menjadi hal yang sangat diwaspadai saat musim kemarau. Kekeringan akibat kemarau turut berpotensi menyebabkan kebakaran hutan. Namun sebagian besar kebakaran hutan disebabkan oleh ulah manusia, seperti penebangan liar, penggundulan hutan, ladang berpindah, hingga pembukaan lahan untuk aktivitas pertania, perkebunan, dan pembangunan pemukiman. Dilansir dari earth.org, ini deretan kebakaran hutan terbesar di dunia:
1. Kebakaran hutan Australia (2019-2020)
Kebakaran hutan Australia pada tahun 2020 tercatat sebagai kebakaran hutan paling parah dalam sejarah. Kebakaran hutan ekstrem di New South Wales dan Queensland itu membakar 42 juta hektare lahan, menghancurkan ribuan bangunan, dan menewaskan puluhan orang serta 3 miliar ekor hewan, termasuk 61 ribu ekor koala. Saat itu, Australia mengalami suhu terpanas dan terkering dalam sejarah yang tercatat pada akhir tahun 2019 dan awal tahun 2020.
Data yang dirilis oleh badan pemantau iklim menunjukkan suhu rata-rata Australia pada tahun 2019 adalah 1,52°C, yakni lebih tinggi dari rata-rata. Hal itu menjadi tahun terpanas sejak pencatatan dimulai pada tahun 1910. Januari 2019 menjadi bulan terpanas yang pernah tercatat di Australia. Curah hujan berada 40 persen di bawah rata-rata, yang merupakan tingkat terendah sejak tahun 1900.
2. Kebakaran Taiga Siberia Rusia (2003)
Pada tahun 2003, Eropa mengalami musim terpanas hingga menyebabkan kebakaran dahsyat di hutan taiga di Siberia Timur. Peristiwa kebakaran hutan tersebut menghancurkan lebih dari 55 juta hektare lahan.
Kondisi yang sangat kering dan meningkatnya eksploitasi hutan oleh manusia selama beberapa dekade terakhir diyakini berperan dalam peristiwa yang dikenang sebagai salah satu kebakaran hutan paling dahsyat dan terbesar dalam sejarah.
Kebakaran hutan ini menyebar ke seluruh Siberia dan Timur Rusia, Tiongkok utara, dan Mongolia utara yang menimbulkan kepulan asap hingga mencapai Kyoto, Jepang.
Emisi dari kebakaran Taiga Siberia dapat dibandingkan dengan pengurangan emisi yang dijanjikan oleh Uni Eropa berdasarkan Protokol Kyoto dan dampaknya masih dapat dilihat dalam penelitian lingkungan terkini mengenai penipisan ozon.
3. Kebakaran hutan Bolivia, Amerika Selatan (2010)
Pada Agustus 2010, lebih dari 25 ribu kasus kebakaran terjadi di seluruh hutan Bolivia, meliputi area seluas sekitar 3,7 juta hektar dan merusak hutan Amazon di negara tersebut.
Asap tebal yang diakibatkan kebakaran hutan, akhirnya membuat pemerintah menghentikan sejumlah penerbangan dan mengumumkan keadaan darurat.
Penyebab kebakaran hutan ini yakni aktivitas para petani yang membuka lahan untuk ditanami serta vegetasi kering akibat kekeringan ekstrem yang dialami negara tersebut selama bulan-bulan musim panas.
Kebakaran hutan di Bolivia merupakan salah satu kebakaran terburuk yang dialami negara Amerika Selatan dalam hampir 30 tahun terakhir.
4. Kebakaran pedalaman Richardson, Kanada (2011)
Kebakaran hutan di pedalaman Richardson terjadi pada Mei 2011 di Provinsi Alberta, Kanada. Kebakaran ini merupakan kebakaran hutan terbesar sejak Kebakaran Chinchaga tahun 1950.
Akibatnya, kebakaran tersebut membakar hampir 1,7 juta acre atau sekitar 688.000 hektar hutan boreal sehingga dilakukan serangkaian evakuasi dan penutupan.
Dilansir dari earth.org, menurut pihak berwenang, kebakaran tersebut disebabkan oleh aktivitas manusia, sekaligus kondisi yang sangat kering, suhu tinggi tidak normal, dan angin kencang yang memperburuk intensitasnya.
5. Kebakaran hutan di wilayah Barat Laut Kanada (2014)
Pada 2014 silam, terjadi kebakaran hutan di wilayah Barat Laut Kanada yang mencakup lahan seluas 8,5 juta hektar. Peristiwa ini 300 kali lebih besar dari kebakaran hutan Moray. Kebakaran ini merugikan pemerintah sebesar 44,4 juta dolar. Bahkan, asap yang dihasilkan kebakaran hutan ini dapat terlihat hingga ke Portugal.
Sebelumnya, tahun 1919, 5 juta hektar lahan terbakar ketika kayu yang ditebang terbakar dan melanda provinsi Alberta dan Saskatchewan. Peristiwa ini merenggut nyawa 11 orang.
Lalu, pada 1950, 4,2 juta hektar lahan hancur ketika kebakaran hutan di Chinchaga terjadi selama empat bulan dan menghancurkan jutaan pohon meskipun tidak menimbulkan korban jiwa.
Pilihan Editor: Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, WALHI Sebut Pemerintah Tak Serius Menanganinya
What's Your Reaction?