5 Fakta Pilu Agus Tewas Dibacok Tetangga Usai Protes Anaknya Diganggu
Nasib pilu dialami Agus yang tewas dibacok tetangga. Aksi saling bacok bermula saat Agus protes anaknya diganggu oleh pelaku.
Daftar Isi
Nasib pilu dialami Agus Tommy (45). Ia tewas dibacok tetangganya berinisial AA. Sebelum tewas, sempat terjadi aksi saling bacok antara keduanya.
Ternyata, aksi saling bacok ini bermula saat Agus membela anaknya yang masih berusia 3 tahun. Sang anak diganggu oleh pelaku.
Berikut sederet fakta pilu soal Agus yang tewas dibacok tetangga usai protes anaknya diganggu. Mulai Agus tewas dengan kondisi berdarah-darah, hingga pelaku yang diamankan saat berobat di RS.
Fakta Pilu Agus Tewas Dibacok:
1. Agus Tewas dengan Kondisi Berdarah-darah
Agus dan AA terlibat aksi saling bacok di Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Dari peristiwa ini, Agus tewas dengan kondisi berdarah-darah.
Kapolsek Kedungkandang AKBP Agus Siwo Hariyadi mengatakan, peristiwa bacokan itu terjadi pada Kamis (19/10/2023) sekitar pukul 16.30 WIB.
"Iya (ada saling bacok). Lokasinya berada di Jalan KH Malik Dalam RT 05 RW 07 Kelurahan Buring," ujarnya saat dihubungi detikJatim, Jumat (20/10/2023).
Dari peristiwa itu, Agus Tommy yang merupakan warga Jalan KH Malik Dalam RT 05 RW 07 langsung tewas di lokasi kejadian. Ia menderita luka bacok pada bagian leher dan dada.
2. Pelaku Alami Luka di Kepala
Sedangkan pelaku yang kini ditetapkan sebagai tersangka berinisial AA, ia merupakan warga Jalan KH Malik Dalam RT 04 RW 07 mengalami luka di bagian kepala.
"Tersangka sudah kita amankan beserta barang bukti berupa celurit. Saat ini yang bersangkutan (pelaku) masih menjalani perawatan di rumah sakit (RS)," imbuhnya.
3. Pelaku Ganggu Anak Agus
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa berdarah itu bermula saat AA, warga Jalan KH Malik Dalam RT 04 RW 07 berkunjung ke rumah Muhamad (30) di Jalan KH Malik Dalam RT 05 RW 07.
AA berada di rumah Muhamad sekitar pukul 15.30 WIB. Ketika sedang rebahan bersama Muhamad, AA melihat anak Agus Tomy yang masih berusia 3 tahun berjalan di depan rumah.
"AA kemudian menakut-nakuti anak kecil itu hingga menjerit-jerit. Kalau dari informasi yang kami dapat, aksi itu sudah sering dilakukan AA," ujar AKBP Agus.
"Cuma menakuti seperti apa atau bicaranya gimana, belum ada pemeriksaan secara detail. Karena AA masih dirawat di rumah sakit," sambungnya.
4. Agus Nasihati Pelaku Berujung Cekcok
Tak berselang lama, Agus Tomy datang dan menasehati AA agar tidak mengganggu anaknya. Bukannya masalah selesai, tapi keduanya malah terlibat cekcok hingga terjadi pertengkaran.
"Karena keduanya tersulut emosi. Pertengkaran itu berlanjut dengan saling bacok yang mengakibatkan keduanya terluka," kata Agus.
5. Pelaku Diamankan Saat Berobat di RS
Dalam peristiwa tersebut, Agus Tomy meninggal dunia di lokasi kejadian dengan luka bacok pada bagian lengan, dada dan leher. Sedangkan AA mengalami luka di bagian kepala.
Mendapat laporan adanya aksi saling bacok tersebut, petugas Polsek Kedungkandang bekerja sama dengan tim INAFIS langsung mendatangi lokasi untuk melakukan penyelidikan.
"Setelah menggali informasi. Kami melakukan penyelidikan dan penyidikan posisi AA. Kami kemudian mengamankan AA saat melakukan perawatan di rumah sakit (RS)," kata Agus.
"Kami juga mengamankan barang bukti berupa clurit, handphone dan sepeda motor," sambungnya.
Dari kejadian ini, AA ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan pasal 338 juncto pasal 351 dengan ancaman hukuman paling lama 15 tahun penjara.
"Sementara itu (pasal yang dikenakan terhadap tersangka), nanti menunggu hasil pemeriksaan baru kita gelar perkara lagi," tandasnya.
Simak Video "Viral Bendera Israel Ditempel di Aspal Jalanan Kota Malang"
[Gambas:Video 20detik]
(hil/sun)
What's Your Reaction?