5 Peristiwa Kematian Hewan Sirkus Paling Tragis, Memilukan!
Kisah menyedihkan yang tak terlupakan dari hewan-hewan malang ini
REFERENSI:
- https://listverse.com/2018/12/04/10-most-heartbreaking-and-tragic-deaths-of-circus-animals/
- https://rarehistoricalphotos.com/murderous-mary-1916/
- https://shiawasseehistory.com/circus.html
Hampir semua hewan liar yang dilatih untuk pertunjukan sirkus, kerap diperlakukan secara berbeda dibanding hewan liar lain yang hidup di alam. Hewan liar yang tanpa dilatih tentu saja dapat hidup bebas di alam terbuka, mereka tidak perlu dipaksa melompati lingkaran api, mengendarai sepeda, apalagi mematuhi aturan manusia. Di sisi lain, ada banyak hewan-hewan yang dieksploitasi demi keuntungan segelintir orang, dengan melatih hewan liar secara brutal untuk pertunjukan sirkus.
Selama lebih dari 100 tahun, bisnis sirkus telah mengeksploitasi hewan yang sering kali dikurung dan diperlakukan dengan kekerasan. Hewan-hewan tersebut telah direnggut dari habitat aslinya, dan terkadang mereka terpaksa harus melakukan aktivitasnya tanpa henti hampir setiap malam. Akan tetapi, peristiwa kematian hewan-hewan sirkus berikut ini terjadi sangat tragis dan memilukan karena kebrutalan dan kurangnya belas kasihan manusia terhadap mereka.
1. Seekor gajah ditembak mati setelah membunuh pelatihnya
Seekor gajah semak Afrika dari Mozambik bernama Tyke berupaya melarikan diri dari kandang sirkusnya. Penyebabnya karena gajah tersebut sering mengalami kekerasan di tangan pelatihnya selama bertahun-tahun.
Setelah membunuh pelatih dan melukai perawatnya pada tahun 1994, Tyke lari ke sebuah pintu saat pertunjukan di Neal S. Blaisdell Center dekat pusat kota Honolulu, Hawaii. Tyke terus berlari di jalanan selama lebih dari 30 menit, hingga ia ditembaki dengan 86 peluru oleh polisi setempat. Ketika gajah sirkus tersebut tumbang, ekspresi ketakutannya terpampang di wajahnya dan memperlihatkan mata merah darah.
Peristiwa tersebut sempat disaksikan oleh beberapa warga Honolulu, yang kemudian menyebabkan mereka menderita tekanan psikologis. Hingga akhirnya, mereka menggugat Circus International Honolulu atas kematian Tyke.
Baca Juga: 7 Ciri Seorang Psikopat yang Sedang Jatuh Cinta
2. Kebakaran Sirkus Hartford di Cleveland, Ohio menghanguskan ratusan hewan
Pada tahun 1942 di bulan Agustus, kebakaran tragis melalap habis tenda Ringling Bros. dan Barnum & Bailey Circus di Cleveland, Ohio, AS. Kebakaran tersebut menghanguskan setidaknya sekitar 100 hewan sirkus, termasuk singa, harimau, zebra, unta, dan spesies lainnya. Membesarnya kobaran api diduga karena banyaknya jerami kering yang berada di sekitar hewan-hewan tersebut. Hewan lain yang masing-masing ditempatkan di sembilan kandang terkunci juga ikut binasa dalam kobaran api.
Seorang inspektur polisi yang tiba di lokasi kebakaran segera berdiri siap dengan senapan mesinnya untuk menembaki hewan apa pun yang mencoba melarikan diri. Benar saja, tanpa belas kasihan, polisi itu membunuh seekor jerapah, zebra, dan 24 hewan lainnya.
Kerugian akibat kebakaran tersebut ditaksir mencapai 126.000 dolar AS. Namun, pihak sirkus tidak dapat menentukan secara pasti jumlah hewan yang hilang, meskipun mereka memperkirakan jumlahnya sekitar 100 ekor. Hanya saja, dua gorila terkenal yang bernama Garagantua dan Toto yang menjadi fokus utama pertunjukan dilaporkan aman.
3. Dua singa jantan di suaka margasatwa dibunuh oleh pemburu liar
Dengan berita yang sempat meluas secara online, dua mantan singa sirkus dilaporkan telah dibunuh oleh pemburu liar pada tahun 2017. Kisah memilukan ini terjadi setelah dilepaskannya dua ekor singa jantan tersebut ke alam liar yang bernama Jose dan Liso.
Sebelumnya, Jose dan Liso menghabiskan hidupnya dengan tampil di sirkus keliling di Peru dan Kolombia. Namun, mereka selalu mengalami kekerasan yang mengerikan dari orang yang menanganinya. Pada akhirnya, Animal Defenders International (ADI) menyelamatkan Jose dan Liso untuk kemudian dikirim ke negara asalnya di Afrika Selatan, mereka ditempatkan di Suaka Kucing Besar Emoya agar selamat dan hidup bebas.
Alih-alih dapat selamat dan hidup dengan bebas, seorang pemburu liar yang biadab menyelinap ke tempat perlindungan Jose dan Liso, dan kemudian meracuni dua singa jantan besar tersebut. Diketahui bahwa para pemburu liar di daerah ini memang sering kali mengambil kepala dan cakar dari singa yang terbunuh. Mereka kerap menjual bagian tubuhnya ke pasar gelap untuk mendapat keuntungan besar. Presiden ADI yang bernama Jan Creamer sempat mengatakan bahwa ia tidak akan membiarkan pemburu liar mana pun dapat berkeliaran dengan bebas begitu saja.
4. Seekor gajah dihukum gantung karena membunuh seorang pria tunawisma
Seekor gajah seberat lima ton yang bernama Mary kala itu sedang tampil di Sparks World Famous Circus. Namun, tanpa disangka, ia tiba-tiba membunuh seorang pelatihnya bernama Red Eldridge. Anehnya, tanpa kualifikasi dan proses pelatihan, Eldridge yang sebelumnya hanya seorang tunawisma langsung diperkerjakan begitu saja dengan menunggangi Mary dalam parade gajah.
Akan tetapi, mengapa gajah tersebut membunuh pelatihnya, Eldridge? Salah satu saksi mengatakan bahwa pelatih amatir tersebut menyodok telinga Mary dengan kail saat dia mengulurkan tangannya untuk memakan semangka. Mary yang merasakan betapa sakitnya telinganya disodok, lantas ia pun melemparkan Eldridge ke tanah dengan belalainya lalu menginjak kepalanya, hingga meremukkannya sampai mati.
Atas kejadian tersebut, keesokan harinya Mary si gajah di bawa ke Unicoi County, Tennessee untuk dieksekusi mati dengan cara digantung. Hukuman tersebut disaksikan oleh lebih dari 2.500 orang yang berkumpul. Mary kemudian digantung dengan derek rantai, meskipun sempat putus pada percobaan awal. Terlepas dari kejadian yang pertama, manusia sebenarnya lebih kejam dibandingkan ‘Mary si gajah’ yang membunuh pelatihnya. Sebab, bagaimana mungkin seekor gajah yang tak memiliki akal dapat mempertimbangkan tindakannya.
5. Kecelakaan dua kereta pengangkut hewan sirkus
Kecelakaan tragis antara dua kereta Great Wallace Brothers Circus terjadi pada tahun 1903 di Durand, Michigan. Kecelakaan tersebut disebabkan karena remnya blong, hingga menewaskan 23 orang, 100 orang luka-luka, dan membunuh beberapa hewan di dalamnya. Beberapa hewan di antaranya seperti tiga ekor unta, seekor kuda, dan gajah yang mati turut dikuburkan di dekat lokasi kecelakaan.
Owosso Argus Press melaporkan kejadian tersebut secara demikian, “Pemandangan selanjutnya sungguh tak terlukiskan, tangisan dan erangan dari orang-orang yang terluka dan penumpang yang ketakutan, auman dari hewan-hewan yang ketakutan dan uap yang keluar membuat seluruh kota terkejut, dan ratusan orang bergegas ke tempat kejadian untuk membantu dengan segala cara dalam tugas menyedihkan merawat orang mati dan terluka".
Mungkin masuk akal, beberapa dari hewan tersebut dieksekusi mati karena membunuh orang. Namun anehnya, bukankah manusia lebih brutal dari mereka? Bila kita renungkan, kematian dari mereka sebetulnya hanya akibat dari kebebasan yang direnggut oleh manusia.
Mereka membunuh manusia sebagai wujud pemberontakan untuk merebut kembali kodratnya yang telah dirampas tersebut. Secara naluriah, sangat tidak masuk akal jika hewan-hewan tersebut harus mempertimbangkan tindakannya saat hendak membunuh manusia.
Baca Juga: 5 Gangguan Tidur dalam Psikologi Abnormal yang Perlu Diwaspadai
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
What's Your Reaction?