Banjir Landa 12 Desa dan Kelurahan di Pasuruan!
Indowarta.com – Banjir kerap kali terjadi ketika musim penghujan sudah datang seperti yang terjadi di daerah Pasuruan, Jawa Timur. Kurang lebih sekitar 12 desa dan kelurahan di Pasuruan, Jawa Timur tergenang oleh air.
Genangan air yang cukup tinggi ini disebabkan oleh luapan Sungai Kedunglarang dan Sungai Welang. Air dua sungai ini sendiri meluap setelah hujan deras yang mengguyur daerah tersebut selama dua jam lamanya.
Daerah yang diguyur hujan deras diantaranya Kecamatan Tosari, Tutur, Purwodadi, Purwosari, Sukorejo, Pandaan dan Prigen. Kurang lebih sebanyak 12 desa dilanda banjir tersebar di enam kecamatan di wilayah kabupaten dan wilayah kota madya.
Baca juga : Penampakan Berbagai Kendaraan yang Rusak Akibat Terseret Banjir di Garut!
Di Kota Madya Pasuruan, banjir terjadi di Kelurahan Karangketung, Kecamatan Gadingrejo. Sedangkan di Kabupaten Pasuruan. Banjir terjadi di Kelurahan Kalirejo, Kelurahan Kalianyar, Desa Tambakan, Desa Manaruwi di Kecammatan Bangil, Desa Slambit, Desa tambakrejo dan Desa Sidogiri di Kecamatan Kraton, Desa Mojopahit di Kecamatan Sukorejo, Desa Sukorejo di Kecamatan Pohjentek serta Desa Siyar dan Desa Genengwaru di Kecamatan Rembang.

Informasi mengenai banjir ini juga disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Bakti Jati Permana. Dia menyampaikan jika air terlihat tergenag di jalan-jalan desa dan ketinggian air diatas mata kaki orang dewasa.
‘Banjir menggenangi jalan-jalan desa, ketinggain banjir sendiri mencapai 30 hingga 60 sentimeter’ ujarnya saat ditemui pada Selasa malam, 21 November 2017.
Bakti menambahkan jika saat ini pihaknya tengah mendata berapa total rumah dan warga yang terdampak banjir. ‘Saat ini kami masih melakukan pendataan warga yang terkena banjir’ sambung Bakti.
Baca juga : Berita Terkini: Banjir Belum Surut. Warga Padang Mulai Memgungsi!
Sementara itu air luapan sungai sedikit menggangu aktivitas warga. Meskipun banjir relatif tinggi di sejumlah lokasi, higga pukul 23.50 WIB belum dan tindakan yang dilakukan oleh warga ataupun pemerinatah setempat. Warga pun terlihat tetap bertahan dirumah mereka sembari menunggu air surut.
Nampak di lokasi sejumlah pihak mulai dari BPBD, Satpol PP, Dinas Pengairan, Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) dan relawan terus memantau dan bersiaga di sejumlah lokasi. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi lauapan air sungai yang lebih besar.
Baca juga : Hilang Terseret Banjir, Siswa SMA Tewas di Sungai!