6 Peristiwa Banjir Paling Mematikan Sepanjang Sejarah Dunia, Korbanya Ada yang Capai Ratusan Ribu Jiwa
Peristiwa-Peristiwa banjir dahsyat yang menelan korban jiwa hingga jutaan dan mengubah sejarah dunia.

Peristiwa-Peristiwa banjir dahsyat yang menelan korban jiwa hingga jutaan dan mengubah sejarah dunia.

Banjir adalah bencana alam yang kerap terjadi saat musim hujan, telah berkali-kali menghantam berbagai penjuru dunia dengan kekuatan dahsyat. Bukan hanya merendam rumah, banjir juga mampu merenggut jutaan nyawa dan mengubah lanskap peradaban.
Dari hujan lebat hingga gelombang laut yang tak terbendung, berbagai faktor penyebab banjir telah menciptakan tragedi memilukan yang tercatat dalam sejarah. Artikel ini akan mengulas enam peristiwa banjir paling mematikan sepanjang sejarah, menyoroti skala kerusakan dan jumlah korban jiwa yang mengerikan.
Banjir Sungai Yangtze-Huai, Tiongkok (1931)
Banjir dahsyat yang melanda Sungai Yangtze dan Huai pada tahun 1931 merupakan salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah. Pencairan salju yang lebat dan hujan deras selama berbulan-bulan menyebabkan meluapnya sungai, menenggelamkan wilayah seluas Inggris.
Jumlah korban jiwa diperkirakan antara 1 hingga 4 juta orang, sebuah angka yang sangat mengerikan. Sekitar 150.000 orang meninggal karena tenggelam, sementara sisanya akibat penyakit yang merebak setelah banjir.
Bencana ini mengakibatkan kerusakan infrastruktur yang sangat besar dan menimbulkan krisis kemanusiaan yang meluas. Skala kerusakan yang ditimbulkan oleh banjir ini sangat luar biasa.
Banjir Sungai Kuning (Yellow River), Tiongkok (1887)
Sungai Kuning yang terkenal dengan sedimentasinya yang tinggi juga pernah menyebabkan banjir besar pada tahun 1887. Meskipun angka pasti korban jiwa sulit dipastikan, namun diperkirakan ratusan ribu orang meninggal dunia akibat bencana ini.
Banjir ini menghancurkan permukiman, lahan pertanian, dan infrastruktur di sepanjang aliran sungai. Sejarah mencatat bahwa banjir Sungai Kuning telah berkali-kali terjadi sepanjang sejarah Tiongkok, menyebabkan kerusakan dan korban jiwa yang signifikan.
Peristiwa ini menjadi bukti betapa pentingnya upaya pengelolaan sungai yang berkelanjutan untuk mencegah bencana serupa di masa mendatang.
Badai Siklon Bhola, Bangladesh dan India (1970)
Badai siklon Bhola pada tahun 1970 memicu banjir besar di Bangladesh (saat itu Pakistan Timur) dan India. Angin kencang dan gelombang laut yang tinggi menyebabkan air laut menerjang daratan, menenggelamkan wilayah pesisir yang luas.
Jumlah korban jiwa diperkirakan antara 300.000 hingga 500.000 orang, dengan jutaan orang kehilangan tempat tinggal. Bencana ini juga menyebabkan kerusakan infrastruktur dan pertanian yang sangat parah.
Dampaknya sangat luas dan berkelanjutan, bahkan hingga berdampak pada politik, berkontribusi pada kemerdekaan Bangladesh. Peristiwa ini menyoroti kerentanan wilayah pesisir terhadap badai siklon.
Banjir Laut Utara (1953)
Banjir Laut Utara pada tahun 1953 melanda Belanda, Inggris, dan Belgia. Kombinasi badai dan pasang laut yang tinggi menyebabkan tanggul jebol, menenggelamkan wilayah pesisir yang luas.
Ribuan orang meninggal dunia dalam peristiwa ini, dan kerusakan properti serta infrastruktur sangat besar. Peristiwa ini mendorong peningkatan standar keamanan tanggul dan sistem peringatan dini di wilayah tersebut.
Belanda, khususnya, telah melakukan investasi besar dalam infrastruktur pertahanan banjir sejak peristiwa ini. Banjir Laut Utara menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya investasi dalam infrastruktur yang tahan bencana.
Banjir St. Lucia, Belanda (1287)
Banjir St. Lucia pada tahun 1287 yang disebabkan oleh kombinasi pasang naik, badai, dan tekanan rendah, menewaskan antara 50.000 hingga 80.000 orang di Belanda dan Jerman Utara. Peristiwa ini secara signifikan mengubah lanskap Belanda dan sejarahnya.
Banjir ini menjadi salah satu peristiwa yang membentuk sejarah Belanda, memaksa adaptasi dan perubahan dalam pengelolaan lahan dan infrastruktur pertahanan banjir.
Meskipun terjadi berabad-abad yang lalu, dampak dari banjir St. Lucia masih terasa hingga saat ini, khususnya dalam bentuk kebijakan pengelolaan air dan infrastruktur pertahanan banjir di Belanda.
Banjir St. Felix, Belanda (1530)
Banjir St. Felix, yang juga dikenal sebagai 'Evil Saturday,' menewaskan sekitar 120.000 orang dan menghancurkan banyak desa dan kota di Belanda pada tahun 1530. Peristiwa ini dianggap sebagai salah satu banjir paling mematikan dalam sejarah Eropa.
Banjir ini memaksa perubahan besar dalam kebijakan pengelolaan air dan perencanaan kota di Belanda. Peristiwa ini juga meninggalkan jejak yang mendalam dalam budaya dan ingatan kolektif masyarakat Belanda.
Banjir St. Felix menjadi bukti betapa dahsyatnya dampak banjir dan betapa pentingnya upaya mitigasi bencana untuk melindungi kehidupan dan properti.

Banjir parah melanda kota-kota di selatan Brasil. Sebanyak 85 orang dinyatakan tewas dan 130 orang dilaporkan masih hilang.

Tsunami besar menyapu bersih tanah serambi mekkah pada 26 Desember 2004.

Tercatat, tornado Bangladesh saat itu merupakan bencana alam yang terburuk ketiga dalam sejarah umat manusia.

Terjangan banjir parah di selatan brasil ini ini menewaskan 55 orang dan menyebabkan 74 orang lainnya hilang.

Bencana banjir ini dipicu oleh hujan deras juga menyebabkan tanah longsor di semenanjung Jepang.

Terjangan banjir yang melanda wilayah tersebut hampir menghancurkan semua rumah.

Banjir merupakan bencana alam yang dapat menimbulkan dampak negatif yang luas dan serius bagi lingkungan, masyarakat, dan perekonomian.

Banjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.

Gempa bumi Shaanxi 1556 di Tiongkok menewaskan 830.000 orang, menjadikannya tragedi terburuk dalam sejarah dengan dampak kematian yang meluas.

Tsunami Aceh menjadi peristiwa tak terlupakan bagi seluruh masyarakat Serambi Mekah. Bencana dahsyat itu menciptakan kehancuran luar biasa. Simak foto-fotonya!

Hujan tanpa henti selama berhari-hari yang menyebabkan banjir bandang di Beijing dan sekitarnya ini disebabkan oleh Topan Doksuri. Simak foto-fotonya!

Selain menciptakan kerusakan luar biasa, banjir yang dipicu hujan deras berjam-jam ini juga menyebabkan 95 orang tewas di Valencia, Spanyol.
What's Your Reaction?






