Ahli Waris dan Takmir Baru Al Muttaqun Manisrenggo Kembali Gelar Jumpa Pers, Gunakan Hak Jawab Bantah Peristiwa Adu Jotos di Masjid
Ahli Waris dan Takmir Baru Al Muttaqun Manisrenggo Kembali Gelar Jumpa Pers, Gunakan Hak Jawab Bantah Peristiwa Adu Jotos di Masjid
KEDIRI – Jumpa pers dengan mengundang seluruh jurnalis bertugas di Kediri kembali digelar, pihak ahli waris dan pengurus resmi takmir Masjid Al Muttaqun. Beralamatkan di Kelurahan Manisrenggo Kecamatan Kota Kediri, Rabu (20/12). Mereka menggunakan hak jawab atas pemberitaan di sejumlah media yang jelas-jelas dianggap tidak berimbang dan menyudutkan.
Klarifikasi kembali digagas pihak ahli waris ini, tetap pada materi menanggapi pemberitaan di sejumlah media tidak sesuai dengan fakta kejadian. Dihadapan para jurnalis, diperlihatkan video bukti penganiayaan yang terjadi. Menyikapi pemberitaan yang muncul seakan-akan terjadi peristiwa adu jotos.
Muhammad Arman akrab disapa Ustadz Arman mewakili pihak ahli waris didampingi Rahmat Mahmudi sebagai juru bicara mempertontonkan bukti video disertai penjelasan detail. Dijelaskan Ustadz Arman, keributan pertama terjadi di hari Selasa, tanggal 13 Desember lalu hendak Salat Magrib.
“Kami sebagai takmir baru menunjuk Luqman Hakim untuk menjadi imam Salat Magrib. Namun ZA selaku bendahara takmir yang lama hendak menjadi imam. Saat saya berikan penjelasan ZA tetap kekeh dan akhirnya terjadi keributan saling dorong. Tanpa disadari Luqman Hakim diseret keluar dan dipukuli,” jelasnya disela pemutaran video.
Keesokan harinya justru lebih mencekam, pihak takmir lama disebutkan telah melakukan rencana yang terstruktur. Menurutnya, kejadian penganiyaan sengaja dilakukan di serambi masjid yang notabene tidak dalam jangkauan CCTV.
“Saat akan Iqomah Salat Magrib, tiba-tiba datang banyak massa kemudian terjadi keributan kembali dan disusl lampu masjid ada yang sengaja mematikan. Ilham, salah satu rekan kami yang hendak melakukan aksi bela Palestina di Surabaya dijatuhkan. Kemudian dikeroyok di dalam masjid. Salah satu pelakunya yakni MHR,” terangnya.
Kemudian MHR juga membawa Ustadz Andi ke serambi masjid dan dikeroyok. Habib Idrus berusaha menolong Ustadz Andi, justru turut terjatuh bersama-sama MHR dan ikut dianiaya. Peristiwa ini berhenti setelah aparat datang dan segera melakukan pengamanan.
Disampaikan Rahmat Mahmudi, pihak keluarga ahli waris telah melakukan 3 laporan resmi ke Polres Kediri Kota dan berencana mengajukan satu laporan tambahan. Kemudian meminta, sejumlah media yang membuat berita tidak berimbang dan menyudutkan ini, untuk meralat pemberitaan tersebut.
“Kami telah menempuh jalur hukum. Total sudah 3 laporan, pertama korbannya Luqman Hakim, kedua korban atas nama Ilham dan ketiga korbannya adalah Habib Idrus. Keempat yakni korbannya Ustadz Andi,” ujarnya.
Jurnalis : Sigit Cahya Setyawan Editor : Nanang Priyo Basuki
What's Your Reaction?