Bahas Energi Nuklir, Wapres Ingatkan Soal Peristiwa Chernobyl di Rusia dan Fukushima Jepang
Wapres Ma’ruf Amin menuturkan, bahwa sejak menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia ataupun Anggota Wantimpres, pernah membahas permasalahan energi...
loading...
Wapres Ma’ruf Amin menerima jajaran pengurus Masyarakat Energi Baru Nuklir Indonesia (MEBNI), di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 6, Jakarta Pusat, kemarin. Foto/Dok
“Majelis Ulama waktu itu membuat keputusan untuk mendukung, tapi belum dibuat (fatwanya), terjadi kebocoran di Fukushima. Akhirnya nggak jadi karena pasti masyarakat akan bereaksi besar, seperti terjadi di Korea,” papar Wapres dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (12/1/2024).
Hal ini disampaikan saat Wapres Ma’ruf Amin menerima jajaran pengurus Masyarakat Energi Baru Nuklir Indonesia (MEBNI), di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 6, Jakarta Pusat, kemarin.
Dalam pertemuan yang berdurasi sekitar 40 menit ini, Ketua Umum MEBNI Arnold Soetrisnanto memperkenalkan MEBNI sebagai organisasi yang berkomitmen mendorong realisasi pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) pertama di Tanah Air.
Menurut Wapres, perhatian masyarakat itu tentu tertuju pada faktor keamanan, sebab pernah terjadi peristiwa Chernobyl di Rusia dan Fukushima di Jepang. “Masalah yang masyarakat takut itu keamanan,” ucapnya.
“Saya kira pertama memang kita butuh mengantisipasi penolakan, kemudian pemerintah untuk mengambil langkah,” imbuh Wapres.
Meskipun demikian, ia menampung aspirasi besar dari MEBNI dan akan menyampaikannya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Memang krusial karena 2060 harus zero (emisi) kan. Saya akan bicarakan dengan beliau [Presiden],” ujar Wapres.
Ketua Umum MEBNI Arnold Soetrisnanto pun menjelaskan, MEBNI adalah Masyarakat Energi Baru Nuklir Indonesia yang baru Maret tahun 2023 lalu dideklarasikan. “Dan harapan kami bisa mendorong dan mendukung program pemerintah yang terkait dengan energi nuklir. Dalam hal ini, energi nuklir dimanfaatkan dengan maksud damai, yaitu PLTN, bukan untuk senjata,” ucap Arnold.
What's Your Reaction?