Banjarnegara Tempat Pusaran Peristiwa dan Tokoh Sejarah Menuju Kemerdekaan Indonesia

Meski dikenal kota kecil dan sering disebut kota pensiunan, pada masa lampau Banjarnegara adalah pusaran peristiwa dan tokoh sejarah

Banjarnegara Tempat Pusaran Peristiwa dan Tokoh Sejarah Menuju Kemerdekaan Indonesia
image

PURWOKERTO.SUARA.COM – Warga Banjarnegara hendaknya bangga dengan kota bertajuk gilar-gilar yang memiliki slogan Manunggaling Swara Tumataning Praja.

Meski dikenal sebagai kota kecil, bahkan sering disebut kota pensiunan namun di masa lampau Banjarnegara adalah pusaran peristiwa dan tokoh sejarah menuju kemerdekaan Indonesia. 

Hal tersebut diungkapkan Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Komisariat Kabupaten Banjarnegara Heni Purwono dalam Bina Pribadi Islami (BPI) SMPIT Permata Hati Banjarnegara beberapa waktu lalu.

“Upaya merintis kemerdekaan sudah mulai diwujudkan oleh Mangunyudha Seda Loji dengan menyerang VOC di benteng mereka di Kartosuro,” ujarnya.

Baca Juga:Fitur Baru WhatsApp, Berbagi Layar Saat Video Call

Selain itu, Heni yang juga Ketua Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Jawa Tengah menegaskan saat perang Jawa atau Perang Diponegoro berkobar, Bupati dan masyarakat Banjarnegara yang saat itu berpusat di Banjar Kulon juga menjadi pendukung setia Pangeran Diponegoro. 

"Itulah mengapa setelah Perang Jawa usai, Banyumas Raya dikuasai Belanda, kemudian Banjar Kulon diturunkan statusnya menjadi distrik, ibu kota kabupaten dipindah ke Banjarnegara sekarang, dan bupatinya diangkat Dipayudha IV yang pro Belanda," jelas Heni. 

Pihaknya menambahkan, pada masa pergerakan nasional, Banjarnegara menjadi pusat pergerakan Syarikat Islam yang sangat vital dan penting. 

“Bahkan Bupati Soemitro Kolopaking Poerbonegoro juga aktivis di Belanda yang juga merupakan seniornya Proklamator Bung Hatta,” tegasnya. 

Pada momentum tersebut, Heni mengajak masyarakat Banjarnegara untuk senantiasa bangga sebagai warga Banjarnegara, karena banyak peristiwa dan tokoh besar di sini.

Baca Juga:Goal Ball Exhibition Jadi Ajang Jaring Atlet Berbakat

“Intinya bukan sekadar bangga, kita harus terinspirasi akan perjuangan mereka, adapun hasil perjuangan tidak usah dipikirkan, biarlah sejarah yang akan mencatat," tandasnya.

Sementara itu, Ketua Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Banjarnegara Muhammad Al Akhyar yang mendampingi kegiatan tersebut menilai materi kesejarahan dengan topik lokal seperti ini sangat penting bagi anak-anak. 

"Jangan sampai mereka mengira sejarah itu jauh ada di Jakarta dan kota besar lainnya,” tegasnya.

Pihaknya juga menegaskan, bahwa Banjarnegara juga kota yang sangat penting dalam lintasan sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

“Semoga dengan pengetahuan ini membuat anak-anak terpacu untuk menjadi tokoh besar di masa depan," pungkasnya.**Alw

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow