Buaya Besar Teror Kandang Ternak Babi Warga Palangan Kobes

SAMPIT – Ancaman predator air kembali menghantui warga Desa Palangan, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Tiga ekor buaya berukuran

Buaya Besar Teror Kandang Ternak Babi Warga Palangan Kobes

SAMPIT – Ancaman predator air kembali menghantui warga Desa Palangan, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Tiga ekor buaya berukuran besar dilaporkan muncul di sekitar kandang ternak babi milik warga yang berada di atas Sungai Seranau, anak Sungai Mentaya.

Kemunculan hewan buas tersebut terjadi pada Selasa malam, 29 April 2025, saat warga menyenter ke arah sungai dan melihat keberadaan buaya tengah mengintai kandang ternak.

“Kami menerima laporan dari Pak Randa, salah satu warga, bahwa buaya hampir setiap malam muncul di sekitar kandang babi. Salah satunya terlihat jelas pada malam Selasa,” ujar Komandan BKSDA Resort Sampit, Muriansyah, Rabu, 30 April 2025.

Menurutnya, lokasi kandang ternak yang berada di atas lanting di Sungai Seranau menjadi faktor pemicu datangnya buaya karena mudah mencium aroma makanan dari ternak yang dipelihara.

Ia mengungkapkan bahwa ini bukan pertama kalinya BKSDA menerima laporan serupa dari lokasi tersebut. Beberapa tahun lalu, pihaknya bahkan sempat melakukan upaya penangkapan dengan memasang tiga set jerat dan pancing, namun gagal karena buaya tidak menyentuh umpan yang disediakan.

“Beberapa tahun lalu kami sudah pernah ke lokasi dan memasang tiga set jerat atau pancing buaya. Namun upaya itu belum membuahkan hasil karena buaya tidak menyentuh umpan,” bebernya.

Kemunculan buaya kali ini dinilai lebih serius karena diperkirakan jumlahnya mencapai dua hingga tiga ekor dengan ukuran besar. “Info Pak Randa, saat ini buaya ada 2 atau 3 ekor berukuran besar,” tambahnya.

Pihak BKSDA, kata Muriansyah, sebelumnya telah menyarankan warga untuk memindahkan kandang ternak dari atas sungai ke daratan guna mengurangi risiko. Namun, saran tersebut belum dapat diikuti oleh warga karena kendala biaya dan ketersediaan lahan.

“Warga mengaku belum bisa memindahkan kandang karena tidak punya lahan dan keterbatasan biaya,” tandasnya.

Sebagai langkah pencegahan, BKSDA terus mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, serta tidak membuang bangkai hewan maupun sampah rumah tangga ke sungai. Aktivitas tersebut, menurutnya, dapat menarik buaya mendekati pemukiman.

(gus/matakalteng)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow