Catatan Peristiwa 2024: Serangan Siber di Indonesia yang Viral

Catatan Peristiwa 2024 di Indonesia Kali ini adalah serangan sober pada sejumlah instansi sepanjang tahun 2024 yang viral di masyarakat

Catatan Peristiwa 2024: Serangan Siber di Indonesia yang Viral
image

 

INDOBALINEWS - Serangan siber atau cyber crime adalah proses upaya mencuri data atau memperoleh akses tidak sah ke komputer dan jaringan menggunakan satu atau beberapa komputer . Serangan siber sering kali merupakan langkah pertama yang diambil penyerang untuk memperoleh akses tidak sah ke komputer atau jaringan perorangan atau bisnis sebelum melakukan pelanggaran data.

Serangan siber merupakan ancaman yang terus berkembang di seluruh dunia. Beberapa negara yang pernah mengalami serangan siber, termasuk di Indonesia.

Sistem keamanan siber di Indonesia mendapat ujian berat pada 2024 dengan adanya serangan ciber terhadap instansi-instansi pemerintah.

Baca Juga: Literasi Keamanan Siber Didorong Masuk Kurikulum Sekolah di Semua Tingkatan

Beberapa tahun lalu sejumlah lembaga dan perusahaan swasta di Indonesia sempat terkena serangan siber seperti peretasan situs web Universitas Indonesia, pencurian data di Tokopedia, peretasan aplikasi tes COVID-19.

Juga serangan ransomware pada Bank Syariah Indonesia, web Citilink dan Tiket.com hingga website DPR RI.

Berikut serangan si beri tanah air sepanjang tahun 2024 yang viral di masyarakat dilansir dari Antara.

1. Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU

Pada  14 Februari 2024 sistem informasi rekapitulasi (Sirekap) KPU mendapat serangan distributed denial of service (DDoS) sejak pagi saat pemungutan suara Pemilu 2024.

Namun serangan ini berhasil dipulihkan pada hari yang sama dan tidak terdapat perubahan data rekapitulasi dalam Sirekap.

2. Pusat Data Nasional Sementara (PDNS)

Pada tanggal 20 Juni 2024 Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Surabaya diserang Ransomware Brainchiper yang mengenkripsi data sehingga tidak dapat diakses.

Pada kasus ini penyerang meminta tebusan 8 juta dollar Amerika Serikat. Dampaknya 210 instansi pemerintah pusat dan daerah tidak dapat mengakses data sehingga layanan terganggu.

Baca Juga: Dari Ajang PQN 2024: Gap Antara Literasi dan inklusi Keuangan Masih Tinggi, Picu Kejahatan Siber

3. Polri

Di bulan Juni 2024 kepolisian RI juga mendapat serangan pada Automatic Fingerprint Identification System (Inafis). Dalam serangan ini data inafis Polri bocor dan diperjualbelikan di situs gelap.

Polri menyebut data yang bocor merupakan data lama dampaknya potensi penyalahgunaan data pribadi.

4. Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.

Pada bulan data BAIS TNI diretas sehingga server dinonaktifkan sementara untuk penyelidikan. TNI menyebut data yang diretas merupakan data lama dampak potensi penyalahgunaan data pribadi dan dokumen negara.

5. Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Pada 9 Agustus 2024 situs BKN dibobol dan data dalam satu data ASN diunduh kemudian dijual melalui situs breach forum senilai 8.000 dolar Amerika Serikat. Pelaku merupakan guru honorer berinisial BAG berusia 25 tahun asal Banyuwangi. Dampaknya pada potensi penyalahgunaan data pribadi. ***

Berita Pilihan

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow