Cerita Ibu Pelaku Pembunuhan Lebak Bulus Bawa Anaknya 4 Kali ke Psikolog Sebelum Peristiwa Berdarah Terjadi
Remaja umur 14 tahun yang menjadi pelaku pembunuhan ayah dan neneknya empat kali menemui psikolog sebelum peristiwa berdarah.
JawaPos.com - Remaja umur 14 tahun yang menjadi pelaku pembunuhan ayah dan neneknya empat kali menemui psikolog. Itu dilakukan bersama ibunya, AP, yang juga menjadi korban dalam peristiwa berdarah pada Sabtu dini hari (30/11). Menurut AP, dia membawa remaja berinisial MAS itu ke psikolog karena mendapat laporan dari pihak sekolah.
Informasi tersebut disampaikan oleh Kasi Humas Polres Metro Jaksel AKP Nurma Dewi. Berdasar keterangan AP kepada penyidik, MAS empat kali dibawa ke psikolog karena beberapa kali dilaporkan tidur di kelas. Sebabnya, MAS merasa sulit tidur di malam hari. Sehingga saat jam pelajaran di sekolah dia kerap tertidur di dalam kelas.
”Jadi, waktu itu wali kelasnya memberi tahu kepada ibunya atau orang tuanya, karena memang (MAS) suka tidur (di sekolah) beberapa hari sebelum kejadian,” ungkap Nurma.
Informasi tersebut ditindaklanjuti oleh AP dengan membawa MAS ke rumah sakit. Dari rumah sakit, MAS kemudian dibawa ke psikolog. AP membawa MAS ke psikolog untuk memastikan penyebab pelajar kelas X SMA itu merasa tidak bisa tidur sampai-sampai harus tidur di dalam kelas. Hasilnya, MAS mengaku sering merasa sulit tidur di malam hari.
Baca Juga: Ibu Pelaku Pembunuhan di Lebak Bulus Maafkan Anaknya, Berusaha Meringankan Hukuman
”Kenapa (MAS) suka tidur di kelas, karena susah tidur kata dia. Kalau jawaban dari anak yang berkomplik dengan hukum itu, dia susah tidur,” kata dia.
Jawaban itu mirip dengan keterangan yang disampaikan oleh MAS. Bahwa yang bersangkutan merasa sulit tidur kemudian mendengar bisikan-bisikan mengganggu. Akhirnya dia menikam ayah, ibu, dan neneknya menggunakan pisau dapur. Dua korban meninggal dunia, sementara satu korban luka-luka yakni AP yang tidak lain adalah ibu pelaku.
What's Your Reaction?