Ditolong Jeriken, Kisah Agus Siswoyo Korban Selamat Peristiwa Perahu Terbalik di Pantai Gladak Tulungagung
Senin (7/8/2023) kemarin menjadi pengalaman yang berharga bagi Agus Siswoyo korban selamat dari laka laut di Pantai Gladak, Tulungagung
Senin (7/8/2023) sekitar pukul 19.00 kemarin menjadi pengalaman yang berharga bagi Agus Siswoyo dan ketiga rekannya, korban selamat dari laka laut di Pantai Gladak, Kecamatan Tanggunggunung, Tulungagung. Betapa tidak, ketika sedang mencari ikan tiba-tiba ada ombak besar yang membuat dua perahu yang mereka tumpangi terbalik. Dari situ, ada empat korban selamat termasuk Agus Siswoyo, dan empat korban hilang.
Terlihat wajah duka dan murung masih terlihat dalam benak Agus Siswoyo, warga Desa Gemaharjo, Kecamatan Watulimo, Selasa (8/8/2023). Hal tersebut lantaran dirinya baru saja mengalami peristiwa tragis,yaitu perahu yang ditumpanginya bersama tiga orang rekannya terbalik ketika berlayar untuk mencari ikan teri di Pantai Gladak, masuk wilayah Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung. Terlihat kediamannya ramai didatangi oleh para tetangga yang ingin mendengar cerita tentang peristiwa tersebut. Sebab, saat ini masih ada empat korban lain yang dinyatakan menghilang dan tahap pencarian oleh tim SAR gabungan. “Peristiwa itu di luar dugaan kami. Sebab seperti hari-hari pada umumnya, saat itu saya bersama tiga orang teman berangkat melaut sekitar pukul 16.00 untuk mencari ikan teri dengan sistem serok di perairan laut timur Pantai Popoh,” kata Agus Siswoyo kepada koran ini.
Baca Juga: Siap-siap Beli Gas Melon Akan Ada Barcodenya
Di tengah pencarian itulah, sekitar pukul 19.00 tiba-tiba perahu yang ditumpanginya dan satu perahu lainnya diterjang ombak besar. Akibatnya, delapan anak buah kapal (ABK) di dua perahu tersebut termasuk dirinya jatuh ke laut. Beruntung baginya, ketika terjatuh ke laut ada jeriken didekatnya. Tidak menunggu waktu lama, jeriken tersebut langsung diraihnya sebagai pelampung guna membantunya berenang ke tepi Pantai Gladak. ”Syukurlah, karena itu saya bisa selamat, dan satu teman lainnya juga bisa selamat dengan berenang ke bibir pantai,” imbuhnya.
Baca Juga: Hilang Semalaman Ketika Mencari Rambanan, Pria Asal Ngares Trenggalek Ditemukan Linglung
Itu terjadi lantaran jarak kejadian perahunya terbalik dengan bibir pantai hanya sekitar 100 meter. Mengingat, proses pencarian ikan teri yang dilakukannya dengan menggunakan serok juga di dekat tebing. Kemudian, dua teman nelayan lainnya yang berada di beda perahu selamat karena ditolong oleh nelayan lain. Namun nahas, dua rekannya dalam satu perahu dan dua rekan di beda perahu langsung hilang ditelan ombak.
Sebenarnya ketika kejadian tersebut ada banyak kapal pencari ikan. Namun, mereka tidak berani mendekat karena jaraknya yang terlalu dekat dengan tebing karang dan ombak yang tinggi. Sebab, berdasarkan penuturannya, di lokasi kejadian yang berada di arah Pantai Brumbun, Tanggunggunung, tersebut ada banyak perahu, tetapi hanya dua perahu yang terlalu dekat dengan tebing karang. Nahas kedua kapal itu tersapu ombak. Masing-masing perahu ditumpangi empat nelayan.”Jadi ketika perahu kami dihantam ombak, banyak yang melihat karena ada banyak perahu di lokasi. Namun karena ombak yang besar, mereka tidak berani mendekat karena takut,” terang Siswoyo.
Baca Juga: Peserta Sambut Antusias Gebyar Kang Petruk oleh Polkesma Prodi D-3 Keperawatan Trenggalek
Di sisi lain, ketika ditemui koran ini, Koordinator Basarnas Pos Sar Trenggalek Yoni Fariza menambahkan bahwa dalam pencarian korban laka laut tersebut Basarnas Trenggalek menurunkan empat tim pencarian. Tim tersebut terbagi dalam tim pencarian di laut dan di darat (pemantauan di tepi tepi laut, Red). Empat tim tersebut terdiri dari juru laut yang dalam hal ini perahu karet dan juga di-plotting pemantauan di darat. “Tim itu juga bertugas melakukan pemantauan di tepian tebing yang dicurigai ada kemungkinan survival atau korban tersangkut,” imbuhnya.
Kendala yang dihadapi oleh tim saat ini adalah luasan karena tempat kejadian adalah di laut. Kemudian, kondisi geografis tempat kejadian musibah yang cenderung berkarang, berarus, dan berombak, karena posisi kejadiannya terlalu ke tepi. “Jadi, para nelayan yang mencari ikan di sekitar tebing itu diimbau wajib waspada, sebab sesuai data tercatat ada musibah yang kami tangani di sekitar lokasi itu. Memang lokasinya dikenal sebagai spot ikan, sehingga banyak nelayan yang terlalu ke tepi untuk mencari ikan,” jelas Yoni.(*)
What's Your Reaction?