Dugaan Peristiwa Perundungan Kembali Terjadi, Kali Ini Menimpa Siswa Dari Keluarga Tidak Mampu
SIDOARJO, GELORAJATIM.COM - Kasus perundungan diduga kembali terjadi di Kabupaten Sidoarjo, kali ini menimpa adik kakak siswa tidak mampu disalah
SIDOARJO, GELORAJATIM.COM – Kasus perundungan diduga kembali terjadi di Kabupaten Sidoarjo, kali ini menimpa adik kakak siswa tidak mampu disalah satu sekolah swasta yang ada di Kecamatan Taman.
Diceritakan oleh Ibu dari korban dugaan perundungan Senin ( 09/12/2024 ), anak perempuannya yang sudah kelas XII sempat tidak mau sekolah karena malu tidak kuat mentalnya menghadapi bullyan yang menimpanya.
” Anak saya itu habis sakit dan tidak masuk satu minggu dan sudah ijin melalui Whatsap,” ujar Ibu yang tidak mau disebutkan namanya itu. ” Setelah masuk sama gurunya dimintai surat dokter tapi tidak bisa ngasih karena memang tidak ke dokter dan teman anak saya yang lain juga gak pernah dimintai surat dokter,” tambahnya lagi.
Sementara kakak korban menambahkan, setelah tidak masuk satu minggu sama wali kelasnya Bu R dikiranya habis periksa kandungan,” tambah kakak korban. “Adek saya tidak bisa menunjukkan surat dokter karena memang tidak periksa sebab BPJS nya tidak aktif,” paparnya lagi.
” Berawal dari wali kelasnya cerita – cerita sehingga didengar temannya yang lain sehingga adik saya dibully teman – teman dan gurunya dikatakan LC ( Lady Companion / Wanita yang bertugas menemani dan menghibur pelanggan karaoke ) “, Imbuh sang kakak lagi. ” Bahkan sampai bangkunya banyak ditulisi LC,” tegasnya lagi.
Sang ibu menambahkan lagi ,” Dulu anak saya yang laki – laki masih kelas IX juga dibully karena ketika sekolah baju seragamnya lecek dan mangkak (kumal) celananya juga ada yang robek “, Cerita sang ibu ” karena kondisi kami memang tidak mampu mas “, tuturnya sedih.
” Sekarang anak saya yang laki – laki sudah putus sekolah karena tidak kuat diolok – teman dan gurunya “, tuturnya , ” Awakmu iku loo gawe klambi kok kemproh ( tidak rajin ) “, ujar sang Ibu menirukan ucapan wali kelasnya.
“Anak saya yang minder akhirnya tidak mau sekolah. Sempat saya tegur kenapa tidak mau sekolah katanya aku iku loo diilokno guruku jare kemproh , klambi lungset kabeh ( baju lecek semua ) dan kulu – kulu ( kotor ) “, ujarnya menirukan ucapan anaknya.
Lebih lanjut sang ibu yang seorang janda dengan 6 orang anak ini menceritakan ,” Kepala sekolah sempat tanya kesaya kenapa anak saya tidak masuk sekolah saya jawab karena diolok – olok wali kelas sama teman – temannya,” tambah ibu itu lagi .
” Sampai sekarang anak saya sudah tidak mau sekolah, ”paparnya sedih .” Pihak sekolah sempat datang kerumah saya tapi anak saya sudah gak mau sekolah “, tambahnya ” Dia mau sekolah kalau pindah dari sekolah itu “, pungkasnya.
Sementara itu pihak sekolah ketika dikonfirmasi awak media GeloraJatim tidak bisa bertemu Kepala Sekolah karena sedang tidak berada ditempat , awak media ditemui Alfian Wakasek Kesiswaan , kepada awak media ketika dikonfirmasi menampik bahwa di sekolahnya terjadi perundungan oleh guru dan siswa ,” Tidak ada pak disini yang melakukan perundungan “, Ujar Alfian , ” Semua disini baik – baik saja “, Ujarnya singkat .
Kasus perundungan yang dilakukan guru serta siswa ini menjadi catatan buruk dunia pendidikan di Sidoarjo , apalagi ini menimpa siswa dari keluarga tidak mampu yang notabene bisa sekolah saja sudah sangat bersyukur bagi mereka .
Sangat ironis dimana sosok guru yang seharusnya menjadi suri tauladan atau pelindung bagi murid – muridnya akan tapi justru menjadi pemicu terjadinya perundungan , apalagi perundungan saat ini jadi fokus pemerintah penanganannya dan jadi skala prioritas aparat penegak hukum. ( Rief)
What's Your Reaction?