Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko Klaim Para Korban Peristiwa 1998 Berikan Support
Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko mengklaim mendapat dukungan dari para korban peristiwa pelanggaran HAM 1998.


"Saya sudah diskusi dengan korban penghilangan dan mereka sebagaian setuju dan memaklumi langkah saya," kata Budiman usai di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (22/8) malam.
Menurut Budiman, para aktivis 1998 tak ingin luka yang dialaminya pada 25 tahun silam dipolitisasi setiap menjelang pesta demokrasi. Namun, para korban 1998 itu tidak pernah dianggap untuk berbicara masa depan.
"Mereka yang menitip pesan kepada saya, 'jangan jadikan luka kami sebagai bahan politisasi setiap lima tahun yang toh enggak diselesaikan. Ketika mau pemilu ngomong masa depan, masa lalu kami yang selalu jadi bahan, tapi kami enggak diajak bicara masa depan padahal kami luka, kami menangis, kami berdarah, karena kami dulu mencita-citakan masa depan'," tegas Budiman menirukan omongan para korban.
Mantan aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) ini menegaskan, para aktivis 1998 bukan korban, melainkan orang-orang yang berjuang dalam rangka menggapai cita-cita Indonesia.
"Kita ini bukan korban, kita adalah orang yang berpikir dan berjuang ditangkap, diculik, dibunuh, segala macam ya, itu karena kita punya cita-cita," papar Budiman.
"Bagi kami yang paling penting adalah cita-cita, bukan darah kami yang dijadikan komuniti politik, itu diskusi saya selama tiga tahun terakhir dengan Raharjo Waluyo Jati dan teman-teman diculik lain," sambung Budiman.
Budiman melanjutkan, ia bersama Prabowo akan membawa Indonesia menjadi negara kuat untuk mengatasi segala tantangan yang paling berat sekalipun.
"Saya berdoa pada Tuhan, pada Allah SWT saya tidak akan berdoa jalan ke depan akan dimudahkan tidak, itu orang yang lemah, saya mau berdoa bukan dimudahkan jalan tapi dikuatkan bangsa Indonesia agar bisa mengatasi tantangan-tantangan paling berat sekalipun, kuatkan kami untuk Indonesia bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Merdeka!" tegas Budiman.
Pascadukungan Budiman ke Prabowo, sampai saat ini PDIP belum memberikan sanksi apapun untuk Budiman. Sebab, pilihan politik Budiman berbedan dengan PDIP yang akan mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.
What's Your Reaction?






