Fenomena Gerhana Bulan Total: Peristiwa Langit yang Menakjubkan

Gerhana Bulan Total adalah peristiwa langit yang memukau. Lalu kenapa bisa dinamakan Blood Moon, ya? Yuk cari tahu penjelasannya.

Fenomena Gerhana Bulan Total: Peristiwa Langit yang Menakjubkan
image

KOMPAS.com - Bayangkan langit malam yang cerah dengan Bulan bersinar terang. Namun, tiba-tiba cahayanya mulai meredup, berubah warna menjadi merah, menciptakan pemandangan yang misterius dan menakjubkan.

Peristiwa ini dikenal sebagai fenomena gerhana bulan total, sebuah peristiwa langit yang menarik perhatian manusia selama berabad-abad.

Tapi, apa sebenarnya gerhana bulan total itu? Mengapa Bulan bisa berubah warna menjadi merah? Mari kita bahas lebih dalam!

Baca juga: Daftar Wilayah yang Dapat Menyaksikan Gerhana Bulan Total 14 Maret 2025

Proses gerhana bulan total terjadi

Melansir dari buku Tanya Jawab Sains: Fenomena Alam (2023) karya Taufik Hidayat, gerhana bulan terjadi karena sinar Matahari yang menuju Bulan terhalang Bumi.

Karena sinar Matahari mengarah ke Bumi, di belakang Bumi terbentuklah bayangan, yaitu bayangan gelap total (umbra) dan bayangan redup (penumbra).

Lalu, bagaimana proses gerhana bulan total terjadi?

Gerhana bulan total terjadi ketika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, dan seluruh bagian Bulan masuk ke dalam bayangan inti (umbra) Bumi.

Saat Bulan berada dalam bayangan inti Bumi, seharusnya ia menjadi gelap total. Namun, cahaya Matahari masih dapat mencapai Bulan melalui atmosfer Bumi.

Atmosfer Bumi bertindak sebagai filter alami, di mana cahaya biru dan hijau diserap dan dihamburkan, sementara cahaya merah tembus dan menerangi Bulan. Hasilnya, ketika fenomena ini terjadi, Bulan terlihat berwarna merah, sehingga disebut Blood Moon atau "Bulan Merah Darah."

Semakin banyak debu atau partikel di atmosfer, semakin merah warna Bulan saat gerhana bulan total. Inilah mengapa Blood Moon bisa bervariasi dari merah terang hingga merah gelap.

Baca juga: Apa Itu Gerhana Bulan Total? Fenomena yang akan Terjadi 14 Maret 2025

Fase terjadinya gerhana bulan

Mengutip dari buku Fenomena Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari dalam Sistem Kalender (2019) karya Moedji Raharto dan Novi Sopwan, proses terjadinya gerhana bulan tidak luput dari pergerakan Matahari, Bumi, dan Bulan, khususnya revolusi Bumi dan Bulan.

Gerhana bulan terjadi ketika kedudukan Bulan, Bumi, dan Matahari membentuk garis lurus. Hal tersebut tidak lepas dari beberapa fase, yaitu:

Fase penumbra

Fase ini adalah tahap awal gerhana, di mana Bulan memasuki bayangan luar Bumi yang disebut penumbra. Perubahan cahaya Bulan sangat samar dan sulit terlihat dengan mata telanjang.

Dalam fase ini, Bulan sedikit lebih redup dan tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Fase ini berlangsung sekitar satu jam sebelum masuk ke tahap berikutnya.

Bahkan dalam fase ini, tidak sedikit orang melewatkannya karena perubahannya sangat halus dan hampir tidak terlihat di permukaan Bumi.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow