Ilmuwan Sebut Dunia Makin Mendidih, 'Kiamat' di Depan Mata

Kondisi iklim El Nino ringan yang terjadi di Samudera Pasifik akan menguat sepanjang tahun.

Ilmuwan Sebut Dunia Makin Mendidih, 'Kiamat' di Depan Mata
image

Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi iklim El Nino ringan yang terjadi di Samudera Pasifik akan menguat sepanjang tahun. Para ilmuwan memperkirakan ini akan meningkatkan peluang meningkatkan rekor suhu yang semakin panas panas di seluruh dunia.

El Nino merupakan peristiwa iklim periodik di mana sirkulasi Samudera Pasifik khatulistiwa bergeser dan suhunya naik, menyebabkan panas di seluruh dunia. Ini menjadi kebalikan La Nina, yang biasanya mendinginkan dunia dalam periode tiga tahun terakhir.

National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menyebut bulan lalu bentuk El Nino terlihat lemah. Meski begitu, badan tersebut juga menyebut El Nino hampir pasti akan menguat sepanjang tahun, di mana ada kemungkinan 81% akan memuncak dengan "intensitas sedang hingga kuat" antara November 2023 dan Januari 2024.

NOAA juga menyebut ada peluang satu banding lima bahwa peristiwa ini akan menjadi kekuatan bersejarah, menyaingi peristiwa besar yang dialami pada 1997.

"Bahkan jika rekornya tidak terancam, El Nino cenderung meningkatkan suhu rata-rata global, jadi saya tidak berharap peristiwa ini menjadi pengecualian," kata Michelle L'Heureux, seorang ahli meteorologi NOAA, dikutip The Guardian, Jumat (14/7/2023).

Peristiwa yang berkembang telah diamati dengan cermat oleh para ilmuwan karena fenomena alam ini menambah panas berlebih yang dipicu oleh aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil. Minggu lalu, menurut data awal, adalah minggu terpanas yang pernah tercatat, setelah Juni menjadi minggu terpanas yang pernah didokumentasikan secara global.

"Kami menghadapi peristiwa El Nino besar, yang pasti akan terus berkembang, dan hampir pasti akan berkontribusi pada tahun 2023 sebagai tahun terpanas dalam sejarah," kata Michael Mann, ilmuwan iklim di University of Pennsylvania.

"Kombinasi dari pemanasan yang disebabkan oleh manusia dan peristiwa yang muncul ini telah mendatangkan malapetaka di belahan bumi utara musim panas ini dalam bentuk rekor panas, kekeringan, kebakaran hutan, dan banjir."

Panas tidak terbatas di daratan, di mana NOAA mengkonfirmasikan pada Kamis bahwa suhu permukaan laut berada pada rekor tertinggi selama tiga bulan berturut-turut pada Juni,. Gelombang panas laut menyapu Atlantik Utara ke Inggris, serta terumbu karang dari Florida, Amerika Serikat (AS) ditemukan terancam .

Lebih dari 100 juta orang di AS saat ini berada di bawah peringatan panas, dengan kondisi panas yang terasa di seluruh Texas dan barat daya dalam beberapa pekan terakhir. Gelombang panas juga mengguncang China, India, sebagian Eropa, dan Arktik.


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Bukan Menakuti, RI Dihantam Cuaca Ekstrem, Catat Waktunya!


(luc/luc)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow