Kaleidoskop 2024: Peristiwa Berdarah Anak Bantai Keluarga di Lebak Bulus hingga Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri

Sejumlah peristiwa berdarah terjadi pada 2024. Kasus demi kasus bermunculan di berbagai daerah. Beberapa diantaranya mendapat sorotan publik

image

JawaPos.com - Sejumlah peristiwa berdarah terjadi pada 2024. Kasus demi kasus bermunculan di berbagai daerah. Menimbulkan tanda tanya, duka, hingga rasa ngeri atas berbagai peristiwa tersebut. Beberapa di antaranya mendapat sorotan publik secara luas. Sebab, pelaku tanpa ampun, dengan kejam dan keji menghilangkan nyawa korban.

1. Pembunuhan gadis gorengan

Pada 6 September 2024, Polda Sumatera Barat (Sumbar) mengungkap kasus pembunuhan seorang anak gadis bernama Nia Kurnia Sari. Tidak hanya dibunuh, pelaku bernama Indra Septiawan juga melakukan rudapaksa terhadap gadis malang yang masih berusia 18 tahun itu. Kapolda Sumbar Irjen Suharyono menyampaikan bahwa peristiwa memilukan yang menimpa Nia terjadi saat korban berjualan.

Sehari-hari, Nia berjualan gorengan dari kampung ke kampung. Dia berjualan untuk terus menyambung hidup. Hari itu, menjelang pulang ke rumahnya sekitar pukul 17.50 WIB, empat orang pemuda memanggil Nia. Mereka membeli gorengan yang masih tersisa. Di antara empat orang tersebut, Indra salah satunya. Pelaku sudah berniat memperkosa Nia sejak membeli gorengan.

Berniat pulang setelah seharian menjajakan gorengan dengan berjalan kaki dari kampung ke kampung, Indra mengikuti korban. Pelaku yang juga residivis kasus pencabulan tersebut mengadang Nia di tengah jalan. Dengan segala niat jahatnya, Indra melancarkan aksi. Dia membekap mulut korban hingga tidak berdaya dan dibawa ke atas bukit.

”Pelaku mengikuti dan mengadang korban di salah satu tempat. Saat itu korban dibekap dan mulutnya ditutup oleh pelaku. Korban di bawa ke atas bukit,” kata Suharyono.

Jenderal bintang dua Polri itu menyampaikan bahwa tindakan yang dilakukan oleh pelaku membuat korban tidak berdaya. Korban semakin lepas hingga akhirnya pingsan dan ditemukan meninggal dunia dalam keadaan telanjang bulat. Ya, pelaku benar-benar memerkosa korban dan membuat gadis malang tersebut kehilangan nyawa.

”Saat korban disekap, mulutnya ditutup, diduga kehabisan napas. Akhirnya di antara peristiwa itu korban pingsan kemudian meninggal,” imbuhnya.

Dari atas bukit, Indra yang memperkosa Nia dan mengetahui korban meninggal dunia kembali membawa korban turun. Untuk menutupi perbuatan dan berusaha menghilangkan jejak, pelaku menggali lubang sedalam satu meter dan menguburkan korban di lubang tersebut. Saat ditemukan pada 15 September 2024, jenazah Nia tidak hanya telanjang bulat, melainkan juga dalam posisi terikat.

Pelaku yang sempat melarikan diri akhirnya ditangkap oleh aparat kepolisian. Proses penangkapan itu berlangsung heboh. Polisi sampai meletuskan tembakan peringatan untuk menenangkan warga yang marah. Bukan hanya dikejar oleh polisi, pelaku juga diburu oleh warga. Mereka kesal karena pelaku dinilai sangat bejat dan telah berbuat keji kepada korban.

Pada 30 November 2024, terjadi peristiwa berdarah di Perumahan Taman Bona Indah, Kelurahan Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. Dalam peristiwa tersebut, seorang remaja berinisial MAS yang masih duduk di kelas X SMA dan berusia 14 tahun menikam keluarganya. Korban terdiri atas APW (ayah), AP (ibu), dan RM (nenek).

Peristiwa berdarah pada Sabtu dini hari itu terjadi selepas tengah malam. MAS yang sudah berstatus anak berhadapan dengan hukum mengaku sulit tidur. Dia kemudian mendengar bisikan-bisikan misterius yang akhirnya mendorong dirinya untuk mengambil sebilah pisau dapur. Tidak berhenti di situ, dia langsung menikam korban satu per satu. APW dan RM meninggal dunia. Hanya AP yang selamat.

AP pula yang berusaha meminta tolong dalam kondisi berlumuran darah. Sedangkan MAS sempat terpantau oleh petugas keamanan hendak lari. Dia kemudian ditangkap dan dibawa ke Polsek Cilandak sebelum ditangani oleh Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel). Sementara AP yang penuh luka dibawa oleh petugas ke RSUP Fatmawati.

Peristiwa berdarah yang memakan dua korban jiwa dan satu korban luka-luka tersebut masih terus diproses oleh Polres Metro Jaksel. Selain menerapkan pasal sesuai aturan KUHP, mereka juga memerhatikan latar belakang MAS sebagai anak di bawah umur. Terlebih AP sebagai ibu mengaku sudah memberi maaf dan berupaya hukuman untuk anaknya diringankan.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow