Kapolsek Tikung Pimpin Olah TKP Pria Gantung Diri, Warga Tinaro Lamongan Heboh
Seorang pria di Tikung, Lamongan ditemukan tewas gantung diri di dapur rumahnya. Polisi temukan pesan perpisahan dan pimpin olah TKP


Kapolsek Tikung AKP Anang Purwo Widodo,SH saat datangi TKP gantung diri di dapur rumahnya (Dok foto Istimewa)
LAMONGAN, RadarBangsa.co.id — Warga Dusun Tinaro, Desa Dukuhagung, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan digemparkan dengan penemuan seorang pria yang diduga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Rabu (21/5/2025) sore.
Korban diketahui bernama Nilang Fauzi (34), seorang pedagang bakso yang tinggal bersama istri dan anaknya di rumah tersebut. Ia ditemukan pertama kali oleh mertuanya, Sarko (55), sekitar pukul 15.30 WIB dalam kondisi tak bernyawa di ruang dapur.
Kapolsek Tikung AKP Anang Purwo Widodo, S.H. bersama anggota langsung mendatangi lokasi kejadian setelah menerima laporan dari perangkat desa.
Polisi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan medis oleh petugas kesehatan dari Puskesmas Tikung.
“Korban ditemukan dalam keadaan tergantung dengan tali tampar plastik warna kuning yang terikat pada balok gantung dapur. Saat ditemukan, korban sudah meninggal dunia dalam posisi berlutut, lidah menjulur, dan terdapat tanda-tanda khas kematian akibat gantung diri,” ujar Kapolsek Tikung.
Lebih lanjut, AKP Anang menegaskan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Hasil visum luar menyatakan tubuh korban sudah dalam kondisi kaku dan terdapat lebam mayat, diperkirakan telah meninggal lebih dari lima jam sebelum ditemukan.
“Keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan telah membuat pernyataan resmi menerima kejadian ini sebagai musibah. Tidak ada tuntutan secara hukum pidana maupun perdata kepada pihak manapun,” tambahnya.
Sementara itu, IPDA Andi N.C., S.H., Kanit Reskrim Polsek Tikung mengungkapkan bahwa berdasarkan keterangan saksi, korban sempat mengalami cekcok dengan istrinya terkait persoalan ekonomi.
“Dari keterangan mertua dan anak korban, sebelumnya memang terjadi pertengkaran rumah tangga. Istri korban diketahui meninggalkan rumah sejak malam sebelum kejadian. Bahkan, korban sempat mengirim pesan melalui WhatsApp kepada anaknya yang bernada pamit,” kata IPDA Andi.
Dalam pesan tersebut, korban menulis, “Im Lek ayah sesok wes gak onok ayah jaluk sepuro Yo”, (“Maaf Le, besok ayah sudah tidak ada. Ayah minta maaf, ya.)”
Pihak kepolisian tetap melakukan langkah penyelidikan lanjutan sebagai bagian dari prosedur. Sejumlah barang bukti seperti tali tambang dan pakaian korban telah diamankan.
“Kami tetap mendalami motif dan latar belakang kejadian ini dengan pendekatan humanis dan profesional. Karena ini menyangkut nyawa seseorang dan kondisi psikologis keluarga,” tutup IPDA Andi.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin
What's Your Reaction?






