Kenaikan Isa Almasih Bukan Peristiwa Kesedihan, Ada Janji Kemuliaan Tuhan atas Kehidupan Kekal di Surga

Peringatan Hari Kenaikan Isa Almasih, bukan peristiwa kesedihan karena janji kemuliaan-Nya bahwa ada kehidupan kekal di surga.

Kenaikan Isa Almasih Bukan Peristiwa Kesedihan, Ada Janji Kemuliaan Tuhan atas Kehidupan Kekal di Surga
image

SUARAKARYA.ID: Kamis (18/5/2023) hari ini adalah libur Kenaikan Isa Almasih, yang diimani umat Kristen Katholik seluruh dunia sebagai peringatan kenaikan Yesus Kristus ke surga, 40 hari setelah kebangkitan-Nya.

Setelah memberikan pesan terakhir kepada murid-murid dan pengikut-pengikutnya di Bukit Olivet dekat Kota Yerusalem, mereka menyaksikan Yesus terangkat naik ke langit hingga akhirnya tidak terlihat karena tertutup awan.

Peristiwa ini tercatat dalam bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen dan selalu dirayakan pada hari ke-40 atau hari kamis ke-6 setelah minggu Paskah.

Baca Juga: Serunya Jokowi Rayakan Kemenangan Timnas, Traktir Makan Durian Bersama di Si Bolang

Peringatan ini sekaligus menjadi momen bagi umat Kristiani untuk terus merajut kebersamaan, rukun, serta saling menghargai dalam perbedaan.

Dikutip dari laman resmi Keuskupsn Agung Jakarta (KAJ), renungan Hari Kenaikan Isa Almasih 2023 merujuk pada 3 Bacaan pada Misa Kudus, Kamis (18/5/2023) hari ini.

Ketiga bacaan tersebut adalah Kisah Para Rasul Bab 1 ayat 1-11 (Kis 1:1-11), Efesus Bab 1 ayat 17-23 (Ef 1:17-23), dan Injil Matius Bab 28 ayat 16-20 (Mat 28:16-20).

Baca Juga: Jumlah Turis Turun 90 Persen selama Pandemi, Jokowi Luncurkan Tahun Kunjungan Wisata IMT 2023-2025

KAJ menggambarkan kenaikan Isa Almasih dengan sebuah pemandangan kecil di stasiun. Manakala seorang anak hendak masuk ke dalam stasiun. Sepertinya anak itu akan pergi lama.

Cukup lama ia berbicara dengan orang tuanya di pintu masuk. Tetapi, akhirnya ketiganya berpisah, karena kereta akan berangkat. Mereka merasa sedih karena harus berpisah dengan keluarganya. Padahal, perpisahan itu sejatinya untuk harapan masa depan yang lebih baik.
 
Perayaan Kenaikan Tuhan, mau mengungkapkan Iman Gereja akan Tuhan Yesus yang dimuliakan. Pada hari ini Yesus sudah sungguh berada di tempat yang mulia bersama Allah Bapa di surga.

Baca Juga: Pidato Lengkap Jokowi di Acara Musra: Soal Capres, Jangan Grusa-Grusu, Belanda masih Jauh!

Seolah Ia memang meninggalkan kita. Akan tetapi dengan berbagai cara Ia tetap hadir bersama dengan kita. Penyertaan Kristus, menumbuhkan kekuatan  dalam menghayati dan menghidupi panggilan kita untuk terus mewartakan Kristus.

Kehadiran-Nya itulah yang membuat Gereja tetap hidup dan tumbuh hingga saat ini. Setelah Kristus terangkat ke Surga, sejarah Gereja dimulai. Kisah Para Rasul mengawali perjalanan awal sejarah Gereja (Bacaan I).

Kenaikan-Nya bukanlah peristiwa kesedihan. Umat Allah pun mengiringi kemulian-Nya dengan sorak sorai - Allah telah naik diiringi soraksorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala (Mazmur Tanggapan), karena janji akan kehidupan kekal memberi harapan bagi orang yang percaya (Bacaan II).

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow