Kirim Pasukan ke KTT ASEAN, Kapolda Sulsel Ingatkan Kasus Polisi Tewas Akibat MiChat
Setyo mengaku kejadian saat G20 Bali, saat ada satu personel yang meninggal akibat tewas ditikam gara-gara batal pesan PSK di MiChat menjadi pembelajaran dan jangan terjadi lagi. Setyo mengingatkan kepada personel untuk tidak melanggar aturan.
Merdeka.com - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Inspektur Jenderal Setyo Boedi Moempoeni Harso melepas 75 personel Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) untuk bertugas mengamankan pelaksanaan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Setyo mengingatkan kepada personel agar tidak melanggar aturan seperti saat kejadian G20 Bali.
Setyo mengaku kejadian saat G20 Bali, saat ada satu personel yang meninggal akibat tewas ditikam gara-gara batal pesan PSK di MiChat menjadi pembelajaran dan jangan terjadi lagi. Setyo mengingatkan kepada personel untuk tidak melanggar aturan.
"Kejadian di (KTT G20) Bali, oknum anggota yang melakukan hal-hal yang tidak diinginkan bahkan meninggal dunia. Anggota tidak boleh melakukan hal-hal yang melanggar aturan," ujarnya kepada wartawan, Selasa (2/5).
Setyo menegaskan pengiriman personel bantuan kali ini berbeda dibandingkan saat KTT G20 Bali. Ia menyebut saat ini ada pengendali yang berpengalaman.
"Kita ada pengendalinya, sejak awal kita persiapkan pengalaman yang jelek dan tidak baik harus kita antisipasi. Sehingga, sistem kontrol dan doktrin kepada anggota yang berangkat, hal yang harus dan tidak boleh dilakukan harus disampaikan kepada anggota," tegasnya.
2 dari 2 halaman
Mantan Wakil Komandan Brimob Polri ini mengaku 75 personel yang diperbantukan ke KTT ASEAN akan bertugas selama 10 hari di Labuan Bajo. Setyo menegaskan personel dikirim merupakan anggota pilihan dan terus dilatih sehingga memiliki keterampilan bidang lalu lintas.
"Saya berharap 75 Personel Ditlantas Polda Sulsel yang berangkat dan kembali dengan jumlah yang sama, dalam keadaan sehat dan selamat," ucapnya.
Sekadar diketahui, Seorang anggota polisi berinisial FNS (22) tewas ditikam oleh seorang pria yang belum diketahui identitasnya. Dari informasi yang didapat sebelumnya korban diduga memesan perempuan melalui aplikasi MiChat.
Peristiwa berdarah itu, diduga terjadi di sebuah hotel di Jalan Pidada Ubung, Kecamatan Denpasar Utara, Rabu (16/11) sekitar pukul 01.00 Wita. Dalam kasus tersebut dua orang ditangkap yakni berinisial F (16) dan A (15).
[eko]What's Your Reaction?