Lima Peristiwa Gempa Bumi Terekam BMKG
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis lima peristiwa gempa bumi sejak pukul 00.00 hingga pagi, Kamis (7/9/2023) ini. ... ...
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis lima peristiwa gempa bumi sejak pukul 00.00 hingga pagi, Kamis (7/9/2023) ini.
Lima Peristiwa gempa bumi yang dicatat BMKG itu terjadi di Lombok Barat NTB, Buol Sulteng, Maluku, Banggai-Sulteng dan Garut Jawa Barat.
Advertisement
Gempa bumi pertama yang dirilis BMKG terjadi di Lombok Barat-NTB terjadi sekitar pukul 00.33 dengan magnitudo 3.4 yang kemudian mendapatkan pembaharuan magnitudonya 3.7.
BMKG mencatat lokasi koordinat gempa di Lombok Barat itu ada di 8.75 LS (Lintang Selatan) dan 116.17 BT (Bujur Timur), tepatnya di 8 Km Tenggara Lombok Barat) dengan kedalaman 95 km.
Peristiwa kedua gempa bumi yang dicatat BMKG terjadi pukul 01.14 di Buol- Sulteng.
Lokasi koordinat gempa di Buol-Sulteng ini berada di 1.04bLU (Lintang Utara) dan 121.15 BT (Bujur Timur).
Pusat gempa ada tepatnya di 24 km Barat Laut Buol-Sulteng dengan kedalaman 35 km.
Sedangkan gempa bumi yang ketiga terekam BMKG di Maluku Barat Daya dengan magnitudo 4.7.
Gempa bumi di Maluku Barat Daya ini terjadi pukul 06.53 WIB dengan lokasi koordinatnya di 7.07 LS (Lintang Selatan dan 129.47 BT (Bujur Timur)
Pusat gempa tepatnya di 221 km Timur Laut Maluku Barat Daya dengan kedalaman 102 km.
Peristiwa ke empat gempa bumi di Banggai-Sulteng pukul 07.37 dengan kekuatan magnitudo 3.9.
Lokasi koordinatnya berada di 1.16 LS (Lintang Selatan) dan 123.73 BT (Bujur Timur).
Pusat gempa terletak 54 km Timur Laut Banggai-Sulteng di kedalaman 10 km.
Kemudian peristiwa gempa bumi ke lima terjadi pukul 07.37 WIB di Kabupaten Garut, Jawa Barat dengan kekuatan magnitudo 3.0.
Lokasi koordinat gempa bumi di Garut, Jawa Barat ini terletak di 7.65 LS (Lintang Selatan) dan 107.47 BT (Bujur Timur).
Pusat gempa berada di 67 km Barat daya Kabupaten Garut, Jawa Barat dengan kedalaman 18 km.
Seperti selalu disampaikan pihak BMKG, bahwa informasi peristiwa gempa bumi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
What's Your Reaction?