Madiun dan Peristiwa Kelam Pemberontakan PKI 1948, Bagaimana sejarahnya?

Jatim Hari Ini - Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun memiliki sejarah yang penting dalam perjalanan politik Indonesia.

Pada tahun 1948, PKI di Madiun mengadakan pemberontakan yang dikenal sebagai Pemberontakan Madiun.

PKI di Madiun melibatkan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) dan milisi mereka, Barisan Tani Indonesia (BTI).

Baca Juga: Ada Apa Dengan Cinta? Film Fenomenal yang Tak Lekang oleh Waktu

Beberapa pemimpin PKI yang terlibat dalam pemberontakan ini antara lain Musso, D.N. Aidit, Amir Sjarifoeddin, dan M.H. Lukman, dan Njoto. Selain itu, ada juga anggota PKI-BTI lainnya yang ikut terlibat dalam pemberontakan tersebut.

Pemberontakan Madiun terjadi pada tanggal 18 September 1948, ketika PKI dan anggota milisi mereka, Barisan Tani Indonesia (BTI), memberontak terhadap pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Soekarno dan Perdana Menteri Sutan Sjahrir.

Pemberontakan ini dipicu oleh ketegangan antara PKI dan pemerintah yang semakin meningkat akibat kebijakan politik yang berbeda.

Baca Juga: Peringatan Hari Maritim Nasional 23 September 2023, Intip Potensi Kemaritiman di Jawa Timur

PKI di Madiun merasa tidak puas dengan kebijakan pemerintah yang dinilai terlalu moderat. Mereka ingin menggulingkan pemerintahan dan mendirikan negara komunis di Indonesia.

Pemberontakan ini berlangsung selama beberapa hari dengan pertempuran antara PKI-BTI dan pasukan pemerintah.

Namun, pemberontakan ini akhirnya berhasil ditumpas oleh pasukan pemerintah yang dipimpin oleh Letkol Sadikin, Brigade Divisi Siliwangi.

Baca Juga: Uang Mutilasi Semakin Marak Beredar, Simak Ciri-Ciri serta Imbauan Bank Indonesia

Selama pertempuran, beberapa pemimpin PKI seperti Musso, Amir Sjarifoeddin juga tewas dalam pertempuran atau dieksekusi setelah tertangkap serta banyak anggota PKI-BTI yang tewas atau ditangkap.

Setelah pemberontakan ini, PKI dinyatakan sebagai organisasi terlarang dan dilarang beroperasi di Indonesia.***