Mantan Agen CIA Sebut Intelijen Israel Gagal, Tidak Peka Terhadap Peristiwa Perang Yom Kippur

Ini adalah peristiwa 9/11 bagi Israel. Sejak tahun 1973, belum pernah intelijen Israel mengalami kegagalan sebegitu besar seperti saat ini.

Mantan Agen CIA Sebut Intelijen Israel Gagal, Tidak Peka Terhadap Peristiwa Perang Yom Kippur
image

JAKARTADAILY.ID - Serangan mendadak yang dilakukan militan Hamas Palestina terhadap Israel pada Sabtu pagi, 7 Oktober 2023, menunjukkan kegagalan intelijen Israel, dimana mereka tidak berdaya saat infiltrasi pejuang Hamas melintasi perbatasan selatan dan meluncurkan ribuan roket ke 22 sasaran di Israel.

Para ahli dan mantan pejabat intelijen Amerika Serikat pun mempertanyakan mengapa badan-badan intelijen di Israel tidak dapat mendeteksi serangan mendadak Hamas yang terkoordinasi dengan baik melalui udara, darat, dan laut.

Biasanya, menurut pejabat AS, bila Israel mengetahui akan terjadi serangan, mereka tidak akan memberitahukannya kepada Washington, seperti tragedi 9/11 alias 11 September 2001, dimana terjadi pembajakan pesawat yang menabrak dua menara kembar di New York dan satu ke Pentagon.

Meski demikian, para pejabat AS saat ini sedang mendiskusikan peningkatan pembagian informasi intelijen kepada Israel untuk mendukung pemerintah Israel dalam menanggapi serangan Hamas, menurut sumber yang mengetahui diskusi tersebut kepada NBC News.

Baca: Korban Tewas Pihak Israel Bertambah Jadi 250 Orang, Netanyahu: Kami Akan Membalas Sebanyak-banyaknya

Kabarnya, AS akan memberikan informasi kepada Israel mencakup informasi yang dikumpulkan dari drone, penyadapan, dan satelut, namun para pejabat tersebut tidak menjelaskan lebih detail.

Serangan gencar Hamas ini terjadi sehari setelah peringatan 50 tahun Perang Yom Kippur pada 6 Oktober 1973, membuat publik langsung teringat akan konflik tersebut. Ketika itu, Israel diserang secara mendadak dan terkoordinasi oleh negara-negara Arab tetangganya, yang dipimpin oleh Mesir dan Suriah.

"Ini adalah peristiwa 9/11 bagi Israel. Sejak tahun 1973, belum pernah intelijen Israel mengalami kegagalan sebegitu besar seperti saat ini," ujar Marc Polymeropoulos, yang pernah bekerja selama 26 tahun di CIA, merupakan ahli kontraterorisme dan pengamat politik Timur Tengah dan Asia Selatan.

Badan intelijen Israel seperti Mossad dan Shin Bet telah lama dipandang sebagai intelijen yang paling mumpuni di dunia, dengan serangkaian operasi intelijen, penyadapan, dan sarana teknis lainnya dalam melindungi Israel dari ancaman bahaya, termasuk ancaman dari Tepi Barat dan Gaza.

Baca: Perang Israel-Palestina Berkobar: 150 Warga Israel Tewas dan 232 Warga Palestina Terbunuh

"Hampir tidak terbayangkan bagaimana mereka (intelijen Israel) melupakan peristiwa Yom Kippur," ujar Polymeropoulus.

Menurut sumber intelijen AS, dalam serangan mendadak tersebut, hampir semua badan-badan intelijen di dunia merasa tercengang. Pasalnya intelijen AS, Arab Saudi, Mesir, Yordania dan Qatar tidak menduga akan terjadinya serangan Hamas tersebut.

Colin Clarke, peneliti senior di The Soufan Center, organisasi nirlaba yang berfokus pada masalah keamanan global, mengatakan akibat dari kegagalan intelijen Israel, mereka harus memikul tanggung jawab yang berat dan harga yang mahal.

"Selama ini Israel memiliki kemampuan dalam mengumpulkan segala informasi yang mengancam negaranya. Analisa intelijen Israel kelas dunia dan luar biasa, mereka kerap memiliki gambaran yang jauh lebih baik tentang apa yang terjadi di negaranya sendiri. Dan serangan ini jelas bahwa intelijen Israel kecolongan. Masalah ini menjadi tanggung jawab Israel," katanya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow