Mengapa Kita Sering Lupa Ingatan Saat Kecil? Ternyata Ini Alasannya
Seringkali kita mengalami lupa ingatan tentang peristiwa masa lalu saat kecil. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Ada banyak kenangan masa kecil yang semakin dewasa justru semakin susah diingat. Hanya ada beberapa ingatan samar-samar yang biasanya dapat diingat. Kenapa ya?
Dunia kesehatan mengenalnya dengan amnesia masa kecil. Ini adalah kondisi ketika seseorang tidak dapat mengingat ingatan episodik atau memorinya ketika berusia 0-3 tahun. Ingatan episodik merupakan ingatan mengenai suatu peristiwa atau situasi tertentu.
Melansir laman Medical News Today, para ahli merujuk kenangan dijelaskan menjadi beberapa jenis yakni:
- Kenangan hippocampus
- Kenangan otobiografi
- Ingatan yang bergantung pada hippocampus
Hippocampus sendiri merupakan bagian dari otak yang ditemukan di lipatan dalam lobus temporal dan memiliki peran penting dalam pembelajaran dan memori.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa amnesia ini berhenti pada usia yang berbeda pada setiap orang. Amnesia masa kecil ini bisa terjadi sebelum seseorang berusia 2 tahun dan baru mengingat peristiwa setelah 4,5 tahun.
Amnesia ini juga dapat berubah seiring berjalannya waktu dan mempengaruhi ingatan yang berbeda.
Penyebab Lupa Ingatan Saat Kecil
Sebuah penelitian tahun 2017 telah meninjau beberapa faktor yang memengaruhi seseorang lupa ingatannya saat kecil. Faktor tersebut termasuk pada kondisi psikologis seseorang, seperti rasa trauma, kelalaian, dan kurangnya pengalaman sosial.
Selain itu, faktor biologis juga bisa memengaruhi. Seperti kondisi genetik yang memengaruhi perkembangan seseorang.
1. Rasa Trauma
Penelitian tahun 2022 menunjukkan terdapat hal-hal yang memengaruhi hilangnya ingatan saat kecil, melalui survei 297 orang dewasa yang selamat dari kasus pelecehan seksual masa kecil (CSA).
Beberapa hal yang memengaruhi peserta tersebut terkait ingatan saat kecil adalah adanya rasa pengkhianatan, seberapa lama terjadinya CSA, adanya disosiasi karena merasa terputus hubungan dengan diri sendiri dan sekitar, serta amnesia disosiatif karena memblokir ingatan tertentu pada usia terjadinya CSA tersebut.
2. Teori Memori yang Ditekan
Teori RMT adalah konsep yang menyatakan bahwa trauma psikologis dapat menghalangi ingatan episodik.
Orang secara tidak sadar memblokir ingatan tentang pengalaman traumatisnya dan apabila tertekan dapat menyebabkan gejala fisik atau mental.
3. Signifikansi Emosional yang Kurang
Seseorang mungkin tidak ingat peristiwa penting secara emosional ketika masa kecil atau kenangan ini mungkin tidak lengkap dalam ingatan. Akibatnya anak-anak tidak memiliki ingatan jangka panjang tentang peristiwa traumatis.
Mereka mungkin memiliki potongan ingatan tanpa konteks, seperti mengingat mainan atau musik tertentu saja.
4. Terkait Perkembangan Kognitif
Ingatan otobiografi mungkin belum berkembang karena kemampuan kognitif anak kecil yang masih terbatas. Anak-anak mungkin tidak dapat mengekspresikan, mengatur, atau menyimpan kenangan otobiografi sampai kemampuan kognitifnya berkembang.
Menurut ahli pula otak manusia yang belum matang tidak dapat memproses ingatan otobiografi.
5. Usia atau Kondisi Tertentu
Kehilangan ingatan seiring bertambahnya usia adalah hal yang wajar dan bisa menjadi tanda awal penyakit alzheimer atau demensia. Namun bukti menunjukkan bahwa penderita alzheimer tidak dipengaruhi ingatan masa kecil.
Cara Pulihkan Ingatan
- Informasi Sensorik
Seseorang dapat mengaktifkan kembali ingatan lama dengan mengingat informasi sensorik yang mungkin dimiliki saat itu, seperti gambar, suara, bau, selera, pikiran, perasaan, atau sensasi sentuhan.
- Bicarakan Masa Lalu
Membicarakan masa lalu dengan teman atau keluarga dapat membantu seseorang mengingat peristiwa tertentu. Perlu adanya pemusatan perhatian pada persepsi yang menyertai setiap ingatan untuk membantunya kembali.
- Melihat Foto
Beberapa orang dapat mengingat kembali masa lalu dengan melihat foto-foto lama, seperti foto rumah, keluarga, teman, dokumen lama, surat, jurnal, artikel surat kabar, menonton film atau acara TV lama.
- Mengunjungi Tempat Lama
Mengunjungi lokasi atau tempat lama untuk menghabiskan waktu dimana kenangan tertentu dapat muncul dan membantu seseorang untuk mengingat peristiwa yang pernah terjadi di sana.
- Belajar
Bagian hippocampus pada otak berperan penting dalam memori dan pembelajaran. Oleh karena itu, mempelajari keterampilan baru dapat membantu seseorang mengingat kenangan sebelumnya.
Belajar pada usia sedini mungkin dapat membantu orang membentuk kenangan yang lebih persisten.
- Terapi
Terdapat beberapa terapi yang digunakan untuk membangkitkan ingatan kembali, salah satunya dengan terapi Reminiscence (RT) yang melibatkan pengalaman dari masa lalu.
Biasanya RT ini digunakan untuk membantu penderita demensia, meski juga bisa digunakan untuk hal lain yang lebih luas.
Simak Video "Otak Manusia Menyusut Akibat Perubahan Iklim"
[Gambas:Video 20detik]
(faz/faz)
What's Your Reaction?