Mengenang Peristiwa Pakepung, Saat Keraton Solo Dikepung Pasukan dari 4 Penjuru

Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Solo pernah dikepung pasukan dari empat penjuru mata angin pada 1790 yang dalam berbagai literatur sejarah dikenal dengan Peristiwa Pakepung 1790.

Mengenang Peristiwa Pakepung, Saat Keraton Solo Dikepung Pasukan dari 4 Penjuru

ESPOS.ID - Ilustrasi peristiwa Pakepung 1790 Keraton Solo. (Istimewa)

Esposin, SOLO -- Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo pernah dikepung oleh pasukan dari empat penjuru mata angin, tepatnya pada tahun 1790 saat masa pemerintahan Paku Buwono (PB) IV, yang kemudian dikenal sebagai peristiwa Pakepung 1790.

Pegiat sejarah Kota Solo, Dani Saptoni, menceritakan hal tersebut ketika diwawancarai Espos, Minggu (19/1/2025) siang. "Pada peristiwa Pakepung itu Keraton Kasunanan Surakarta dikepung dari empat penjuru oleh pasukan dari Keraton Kasultanan Jogja, Mangkunegaran, dan kompeni Belanda," terang dia.

Terdepan, BRI Jadi Satu-Satunya BUMN Penerbit Obligasi Hijau di 2024

Dani mengisahkan pasukan dari Kasultanan Jogja yang dipimpin oleh RTg Natayuda, RTg Jayawinata, dan RTg Jayawikrama, dilengkapi persenjataan berat berupa empat meriam.

Pasukan ini dibantu sejumlah pasukan Setabel yang merupakan orang-orang Belanda dari Jogja. Dalam peristiwa Pakepung 1790 itu, mereka mendekati Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat melalui wilayah Laweyan, Solo.

"Mereka dari Laweyan bergerak ke timur, melewati Mangkuyudan, dan tiba di Dusun Kedhawung. Daerah itu kemudian dijadikan sebagai tempat atau basis konsentrasi pasukan," ujar dia.

Peta pengepungan Keraton Solo pada 1790 yang dikenal dengan Peristiwa Pakepung 1790. (Istimewa)
Peta pengepungan Keraton Solo pada 1790 yang dikenal dengan Peristiwa Pakepung 1790. (Istimewa)

Kedhawung dipilih karena dekat dengan Keraton Kasunanan Surakarta dan Bandar Nusupan. Selain itu di Kedhawung terdapat sumber air yang melimpah yang dibutuhkan pasukan.

Bekas sumber air itu saat peristiwa Pakepung 1790 Keraton Solo itu sekarang menjadi kampung yang bernama Kampung Blumbang yang berarti kolam air. Sedangkan Kedhawung kini menjadi kawasan permukiman warga.

"Dusun Kedhawung ini sekarang lazim disebut Dawung Wetan, Dawung Tengah, dan Dawung Kulon. Keberadaan kampung ini tertulis di catatan penting Soerakarta tempo dulu," urai dia.

Ancaman juga datang dari arah utara dan barat dari pasukan Mangkunegaran. Sehingga bisa dikatakan saat itu Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dikepung dari empat penjuru arah.

Alasan Pengepungan

Dani melanjutkan kehadiran rombongan penyerbu dalam peristiwa Pakepung 1790 Keraton Solo itu direspons PB IV dengan mengerahkan pasukannya. Para prajurit Kasunanan diperintahkan memasang meriam di lokasi strategis.

Salah satunya di Simpang Gading di mana disiagakan sejumlah meriam menghadap timur, selatan, dan barat. Di lokasi ini juga disiagakan sejumlah prajurit yang siap berperang.

Kesiagaan juga ditunjukkan di Simpang Coyudan dengan sejumlah meriam dan prajurit pilih tanding. "Pengepungan ini diabadikan Pujangga Yosodipuro II di Serat Babad Pakepung," ujar dia.

Ditanya alasan di balik peristiwa Pakepung 1790 di Keraton Solo, menurut Dani, karena kedekatan PB IV dengan sejumlah ulama yang membuatnya menentang kebijakan pemerintah kolonial.

Selain itu, PB IV berniat menyatukan kembali Dinasti Mataram yang terpecah menjadi beberapa bagian. Namun, ketika pengepungan itu sejumlah ulama penasihat PB IV ditangkap.

"Para ulama penasihat PB IV ditangkap, pengawasan yang lebih ketat terhadap Keraton Kasunanan dilakukan. Termasuk pengawasan kepada para pendakwah di Nagari Surakarta," kata dia.

Tapi perlawanan PB IV menjadi bibit perlawanan raja-raja Keraton Kasunanan Surakarta berikutnya. Seperti yang dilakukan PB VI yang mengaktifkan kembali jejaring ulama dan santri. Ketika itu dia membantu laskar Pangeran Diponegoro. Namun tindakan itu berakibat diasingkannya PB VI ke Ambon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow