Mengenang Sejarah Peristiwa Reformasi 21 Mei 1998

Simak di bawah ini sejarah peristiwa reformasi 21 Mei 1998 yang membawa dampak runtuhnya Orde Baru.

Mengenang Sejarah Peristiwa Reformasi 21 Mei 1998
image

Jakarta, Beritasatu.com - Peristiwa reformasi yang terjadi Mei 1998 adalah salah satu babak penting dalam sejarah Indonesia. Sebab pada saat itu jadi masa runtuhnya Orde Baru yang dipimpin Soeharto. Simak sejarah peristiwa reformasi 21 Mei 1998 yang membawa dampak runtuhnya Orde Baru di sini.

Pada 21 Mei 1998 rakyat Indonesia secara masif turun ke jalan-jalan untuk menuntut reformasi politik dan ekonomi yang lebih baik. Peristiwa ini merupakan titik balik dalam sejarah bangsa Indonesia dan membuka jalan bagi perubahan yang signifikan.

Kata reformasi sendiri diartikan sebagai perubahan secara drastis atau menyusun kembali suatu sistem untuk perbaikan dalam berbagai bidang seperti bidang sosial, politik, dan agama yang terjadi di masyarakat atau negara. Reformasi dilakukan dengan tujuan untuk mendorong kehidupan politik yang dinamis dan demokratis.

Di Indonesia, sebelum masa reformasi, kondisi pemerintahan didominasi oleh kalangan militer yang mengakibatkan adanya penyelewengan dan perlakuan tidak adil. Belum lagi, dengan kondisi perekonomian Indonesia yang semakin terpuruk dan menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan karena maraknya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

Advertisement

Latar Belakang Peristiwa Reformasi 21 Mei 1998
Pada tahun 1998, Indonesia mengalami krisis ekonomi yang parah. Banyak rakyat Indonesia yang merasa tidak puas dengan kondisi politik dan ekonomi yang dihadapi negara. Korupsi yang merajalela, krisis moneter, dan ketidakadilan sosial membuat banyak rakyat tidak puas. Hal itu kemudian menjadi penyebab kekesalan yang akhirnya memicu peristiwa Reformasi 21 Mei 1998.

Pada hari itu, masyarakat menuntut turunnya harga-harga kebutuhan pokok yang telah melonjak sejak Juli 1997. Selain itu, masyarakat juga menuntut MPR agar tidak mencalonkan kembali Soeharto yang sudah menjabat selama 32 tahun dalam tujuh periode pemilihan presiden.

Namun kala itu pemerintahan masih mencoba untuk mempertahankan kekuasaannya dengan cara melakukan perjanjian simbolik dan beberapa langkah kebijakan ekonomi lainnya yang dimaksudkan untuk mengatasi lonjakan harga yang tinggi. Sayangnya kebijakan-kebijakan tersebut tidak menyelesaikan masalah.

Tidak adanya solusi akan permasalahan tersebut membuat kondisi ekonomi Indonesia semakin merosot sehingga menimbulkan ketidakpercayaan dan ketidakpuasan masyarakat. Ketidakpuasan tersebut kemudian kian membesar serta memicu demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh berbagai aksi mahasiswa di seluruh wilayah Indonesia.

Pergerakan akan tuntutan reformasi semakin memanas ketika terjadinya Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 yang menyebabkan empat mahasiswa tertembak mati. Kala itu hubungan mahasiswa dan masyarakat dengan polisi dan tentara memanas. Saking "panasnya", reformasi 21 Mei 1998 tercatat sebagai kerusuhan terbesar yang pernah terjadi di Indonesia.

Peristiwa Reformasi 21 Mei 1998
Peristiwa Reformasi 21 Mei dimulai dengan demonstrasi mahasiswa yang menuntut reformasi politik dan ekonomi yang lebih baik. Demonstrasi mahasiswa diawali di kampus-kampus di berbagai kota di Indonesia, kemudian berlanjut menjadi aksi massa yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Puncaknya terjadi pada tanggal 21 Mei 1998, di mana ratusan ribu orang turun ke jalan-jalan di Jakarta.

Dalam peristiwa tersebut, rakyat Indonesia menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap rezim otoriter yang dipimpin oleh Presiden Soeharto yang telah berkuasa selama lebih dari tiga dekade. Mereka menuntut reformasi politik, kebebasan berpendapat, dan pemulihan ekonomi yang adil. Sayangnya demonstrasi ini diwarnai oleh kekerasan dan bentrokan antara massa dan aparat keamanan.

Dampak Peristiwa Reformasi 21 Mei 1998
Peristiwa Reformasi 21 Mei 1998 memiliki dampak yang luas terhadap Indonesia. Berikut adalah beberapa dampak penting yang terjadi setelah peristiwa tersebut:

  • Pengunduran diri Presiden Soeharto dari jabatannya sebagai presiden yang sudah berkuasa 32 tahun. Pengunduran diri Soeharto membuka jalan bagi perubahan politik dan demokratisasi di Indonesia.
  • Reformasi Mei 1998 menjadi titik awal bagi reformasi politik di Indonesia. Beberapa perubahan penting dilakukan, seperti penghapusan larangan terhadap partai politik baru, pemilihan umum yang lebih demokratis, dan keterbukaan media massa.
  • Salah satu dampak penting dari Reformasi 21 Mei 1998 adalah kebebasan berpendapat yang lebih besar bagi rakyat Indonesia. Media massa dapat lebih bebas menyuarakan pandangan mereka, dan rakyat Indonesia memiliki kesempatan untuk mengkritik pemerintah secara terbuka.
  • Peristiwa reformasi juga mendorong terjadinya perubahan sosial dan ekonomi di Indonesia.
  • Reformasi 21 Mei 1998 juga mendorong terjadinya demokratisasi di Indonesia.

Itu dia penjelasan seputar sejarah peristiwa reformasi 21 Mei 1998 yang membawa dampak runtuhnya Orde Baru.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini


Bagikan

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow