Misteri Kerangka Ibu dan Anak di Depok Mirip Peristiwa Kalideres, Begini Fakta-faktanya
Sepekan lebih misteri kematian ibu dan anak yang sudah jadi kerangka di rumahnya, Cinere Depok belum juga menemui titik terang. Polisi pun terus melakukan penelusuran.
Depok – Sepekan lebih kasus kematian misterius ibu dan anak di Cinere, Depok belum juga menemui titik terang. Belum diketahui penyebab kematian Grace (64) dan David (38) yang menjadi kerangka di dalam kamar mandi rumahnya di Perumahan Bukit Cinere Indah (BCI), Depok.
Baca Juga :
Massa Geruduk Kapel di Cinere, Begini Penjelasan PolisiKesulitan polisi mengungkap kasus ini karena keluarga tersebut sangat tertutup dengan lingkungan dan keluarga. Kasus kematian ini mirip dengan yang pernah terjadi di Kalidere, Jakarta Barat setahun silam. VIVA berupaya merangkum sejumlah fakta dari kasus kematian misterius tersebut.
Dikenal Tertutup
Baca Juga :
Gara-gara Takut Dicerai Suami, Seorang Ibu di Sumsel Bunuh AnakGrace dan keluarganya tinggal di perumahan tersebut sekitar tahun 1987. Saat itu ada tiga orang yang tinggal yaitu Grace, suaminya dan David. Selama puluhan tahun tinggal, Grace dikenal sangat tertutup di lingkungan.
“Dari dulu tertutup. Mungkin 4-5 bulan lalu saya lihat dia (Grace) lagi di depan, lagi nyapu sendirian. Saya sapa dia dan ajak jalan pagi tapi dia ngga mau. Bahkan saya bilang saya tungguin ibu ganti baju, tapi tetap nggak mau dia,” kata Ratnaningsih, tetangga Grace, Sabtu (16/9/2023).
Baca Juga :
Asupan Nutrisi Lengkap Tingkatkan Daya Saing SDM IndonesiaHal itu dibenarkan oleh Ketua RW 16, Herry Meidjiantono. Bahkan Grace menolak dimasukkan dalam grup whatsapp warga. Tidak diketahui alasan keluarga itu menutup diri.
“Kalau secara informasi dari tetangga, orangnya tertutup dan tidak bergaul. Kalau di RT, RW ada grup WA, dia ngga mau dimasukkan nomor Hpnya. Karena tertutup ya nggak bergaul juga, cuma paling sesekali keluar untuk belanja ke tukang sayur di depan terus masuk lagi,” katanya.
Penuturan serupa diungkapkan Toto yang rumahnya berjarak lima rumah saja dari rumah Grace. Dia hanya melihat Grace saat buang sampah saja.
“Aktivitas sehari-hari ya tertutup seperti ini, kecuali saat membuang sampah atau mungkin beli makanan. Secara persisnya tidak tahu,” katanya.
Menutup diri dari kelurga
Grace dan David diketahui tidak berkomunikasi intensif dengan keluarga besar. Grace memiliki adik perempuan namun tidak saling berhubungan.
“Terakhir Bu Grace ketemu adiknya saat suaminya meninggal 2011. Kemudian komunikasi terakhir dengan adiknya tahun 2021, itupun lewat whatsapp,” kata Lurah Cinere, Mashuri.
Demikian juga penuturan Ketua RW, Herry. Warga tidak ada yang tahu alasan Grace menutup diri dari keluarganya.
“Saya komunikasi dengan adiknya, Bu Katrine namanya. Informasinya, dia teakhir komunikasi dengan kakaknya tatap muka tahun 2011 waktu suami Bu Grace meninggal. Katanya (terakhir komunikasi) tahun 2021 pakai WA. Betul (tidak ada komunikasi dengan keluarga),” kata Herry.
Memiliki Hubungan Keluarga Tidak Normal
Hubungan keluarga Grace diketahui tidak seperti normalnya keluarga pada umumnya. Karena Grace menutup diri dari keluarga tanpa alasan yang jelas.
“Tentunya mereka punya hubungan keluarga namun secara kontinuitas hubungan memang tidak senormal keluarga pada umumnya, jarang komunikasinya,” kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Samian.
Mengenai detil ketidaknormalan hubungan keluarga yang dimaksud, Saiman hanya mengatakan, kalau Grace sangat jarang berhubungan dengan keluarganya.
“Ya jarang komunikasinya,” paparnya.
Bahkan dengan kedua nama yang tertera di secarik kertas dalam rumah, Grace pun tidak berkomunikasi inten. Dengan kedua nama tersebut, Grace memiliki hubungan keluarga hanya saja hubungannya tidak lancar.
“Memang sudah lama tidak berhubungan ya, pasti masih ada hubungan cuma memang komunikasinya tidak lancar,” bebernya.
Dijenguk ponakan, Grace tidak persilahkan masuk ke rumah
Fakta lainnya, keponakan Grace sempat menjenguk beberapa tahun lalu. Namun Grace tidak merespon baik silaturahmi tersebut. Grace hanya menerima ponakannya di depan gerbang dan tidak diterima dalam rumah.
“Keponakannya itu namanya Stervin, ketemu saya waktu di Polda. Saya sempat ngobrol dan ponakannya cerita waktu itu pernah kesana (rumah Grace), dibukain pintunya lama. Kalau saudara datang kan senang ya, kalau ini ngga,” kata Ratna, tetangga Grace.
Ketika pintu dibuka oleh Grace, S hanya diajak ngobrol di depan pintu. Kepada Ratna, S bercerita kalau dia meninggalkan nomor telpon dan Grace diminta memberi kabar jika terjadi sesuatu hal.
“Kalau dia diajak ngobrolnya di pagar, kemarin ponakannya cerita. Terus ngobrol segala macam tapi si ponakan ini dia bilang ‘tante ini kalau tante perlu apa-apa, ini nomor HP saya’,” ucap Ratna menirukan.
Ratna mengaku tidak tahu kapan S datang ke rumah Grace. Namun dipastikan S datang setelah suami Grace meninggal. S ingin memastikan Grace dan David dalam kondisi baik-baik saja.
“Keponakannya sudah lama, berapa tahun yang lalu setelah suaminya meninggal. Mungkin dia mikir soal tantenya gimana setelah omnya meninggal. Jadi dia ke sana, tapi ya ngobrolnya itu di pagar. Saya sampai heran masa sih enggak masuk ke rumah,” pungkasnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Penuturan serupa diungkapkan Toto yang rumahnya berjarak lima rumah saja dari rumah Grace. Dia hanya melihat Grace saat buang sampah saja.
What's Your Reaction?