Oalah, Asal-usul Nama Grobogan Ternyata dari Peristiwa Sepele yang Sangat Dikenal Masyarakat Jawa

BABAD.ID - Grobogan adalah sebuah kabupaten yang wilayahnya nomor dua terluas di Jawa Tengah.

Grobogan memiliki motto kombuling Cipto hangroso jati yang artinya bersatunya kehendak dengan yang agung menumbuhkan rasa sejati hidup dalam kesucian.

Meski motto Grobogan terkesan sangat serius, namun asal-usul namanya ternyata berasal dari hal yang terkesan sangat sederhana dan sepele.

Asal-usul nama Grobogan terdiri dari dua versi dan kedua-duanya menggambarkan hal yang sama hanya saja aktornya berbeda.

Baca Juga: Cuma Ada di UI, Yuk Cari Tahu tentang Jurusan Kriminologi, Calon Mahasiswa Baru yang Ingin Jadi Kriminolog atau Penyidik Merapat

Pada versi pertama dikisahkan pasukan Kesultanan Demak di bawah pimpinan Sunan Ngudung dan Sunan Kudus diperintahkan menyerbu pusat Kerajaan Majapahit.

Singkat cerita Pasukan Demak memenangkan penyerbuan tersebut dan mengambil banyak pusaka yang ditinggalkan bangsawan Majapahit.

Benda-benda itu pun kemudian dikumpulkan dan dimasukkan kedalam sebuah tempat yang dalam bahasa Jawa disebut Grobogan.

Masyarakat Jawa umumnya menggunakan Grobogan untuk menyimpan berbagai benda seperti senjata, barang pusaka, wayang, perhiasan dan sebagainya.

Baca Juga: Resep Sayur Becek Khas Grobogan Ala Rudy Choirudin, Kuahnya Ngaldu Pedes-pedes dengan Daging Empuk! Cocok Jadi Menu Makan Siang

Benda-benda yang dimasukkan grobogan tersebut kemudian diboyong ke Demak Bintoro.

Namun dalam perjalanan pulang tersebut grobogan barang rampasan tertinggal di suatu tempat karena sebab yang tak diungkap.

Karena peristiwa tersebut sangat mengesankan hati Sunan Ngudung, maka tempat tertinggalnya barang pusaka itu pun diberi nama Grobogan.

Sementara versi kedua, dikisahkan tentang Sunan Kalijaga yang membawa benda-benda pusaka warisan dari Prabu Brawijaya ke-7.