Pembacokan Perkara Rp 20 Ribu hingga Pria Sodomi 30 Bocah
Berbagai peristiwa dan kasus kriminal terjadi di Sumut dalam kurun waktu sepekan terakhir. Berikut rangkumannya.
Daftar Isi
Berbagai peristiwa dan kasus kriminal terjadi di Sumatera Utara (Sumut) dalam kurun waktu sepekan terakhir. Mulai dari dua pria mencuri puluhan tablet di SD hingga pemuda mencabuli dan menyodomi 30 bocah laki-laki.
Berikut detikSumut rangkum sejumlah peristiwa dan kasus kriminal di Sumut dalam sepekan:
1. 2 Maling Curi Puluhan Tablet di SD
Dua pria mencuri puluhan tablet dan laptop di salah satu sekolah SD di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut). Akibat kejadian itu, pihak sekolah mengalami kerugian sekitar Rp 96 juta.
Kaur Bin Ops Satreskrim Polres Simalungun Iptu Lumban Sirait mengatakan peristiwa itu terjadi di SDN 091347 Kelurahan Tiga Runggu, Kecamatan Purba, Rabu (1/11/2023). Satu dari dua pelaku pencurian itu diamankan pada Kamis (16/11).
"Total kerugian sebesar Rp 96.257.700," kata Iptu Lumban, Senin (20/11).
Lumban memerinci kedua pelaku itu, yakni Ardian Hutasuhut (34) dan Erwin Zendrato (33). Keduanya merupakan warga Kota Pematang Siantar. Untuk pelaku yang telah ditangkap, adalah Ardian. Adapun yang dicuri para pelaku dari sekolah itu, yakni dua unit infocus, 37 unit tablet, dua laptop dan satu unit router.
Pencurian itu lalu dilaporkan ke Polsek Purba. Pihak kepolisian yang menerima laporan itu mencari keberadaan para pelaku hingga akhirnya mengamankan satu pelaku di Kota Pematang Siantar. Saat ini, petugas masih memburu satu lagi pelaku pencurian itu.
"Pelaku Ardian berhasil diamankan rumahnya di Kecamatan Siantar Kota," kata Lumban.
2. Pria Tanam Ganja untuk Dikonsumsi di Warung Tuak
Seorang pria di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) bernama Daniel Leonard Lumbantobing (44) ditangkap karena menanam ganja di ladang miliknya. Ganja itu sengaja ditanam Daniel untuk dijual dan dikonsumsi bersama teman-temannya.
Kasat Narkoba AKP M Agus Santoso mengatakan pelaku ditangkap, Senin (20/11) sekitar pukul 07.30 WIB. Ganja itu ditanam pelaku di sebuah ladang di Dusun Toruan, Desa Parbubu Pea, Kecamatan Tarutung.
"Tanaman ganja sengaja ditanam di ladangnya untuk diperjualbelikan dan untuk dikonsumsi bersama teman-temanya di warung tuak," kata AKP Agus.
Petugas kepolisian pun bergerak untuk mengamankan pelaku. Daniel diringkus di dalam rumahnya.
Setelah itu, petugas membawa pelaku untuk menunjukkan ladang ganja yang ditanamnya itu. Saat ditemukan, ladang ganja itu ditanami sekitar tujuh batang pohon.
"Saat tersangka diperiksa, dirinya mengakui bahwa ganja tersebut ditanamnya sekitar April 2023 dan sudah berumur tujuh bulan," jelasnya.
Pelaku mengaku biji tanaman ganja itu awalnya didapatnya saat dirinya membeli ganja kering, beberapa waktu lalu. Biji ganja itu ditanamnya hingga akhirnya tumbuh subur.
"Sebelum tertangkap, dia (pelaku) mengakui sudah lima kali memanen, tetapi masih sedikit-sedikit, hanya sebatas untuk dikonsumsi bersama temanya-temanya," kata Agus
3. Kakek Cabuli Bocah Tetangganya 5 Kali
Seorang pria di Kabupaten Labuhanbatu inisial AR alias atok Rahim (62) ditangkap karena mencabuli bocah tetangganya sebanyak lima kali. Aksi pencabulan itu terjadi saat korban tengah bermain dengan cucu pelaku.
Kasi Humas Polres Labuhanbatu Iptu Parlando Napitupulu mengatakan pelaku ditangkap di Provinsi Riau, pada Senin (20/11). Adapun korban pencabulan pelaku itu, yakni bocah perempuan berusia 12 tahun.
"Pelaku melakukan pencabulan terhadap anak tetangganya," kata Parlando, Rabu (22/11).
Parlando menyebut perbuatan bejat pelaku itu terungkap usai korban mengadukan perbuatan AR kepada orang tuanya pada Oktober 2023. Orang tua korban yang tak terima dengan perbuatan pelaku itu lalu membuat laporan ke Polres Labuhanbatu pada 13 Oktober 2023.
Pihak kepolisian lalu memburu pelaku dan mengamankannya saat melarikan diri ke Provinsi Riau. Berdasarkan pengakuan pelaku, pencabulan itu telah dilakukannya sebanyak lima kali di belakang rumahnya.
Pelaku melancarkan aksinya saat korban tengah bermain dengan cucu pelaku. Saat itu, AR mengajak korban ke belakang rumahnya dan langsung mencabulinya.
"(Kejadiannya) saat korban bermain dengan cucunya di rumah pelaku. Kemudian mengajak korban ke belakang rumah. Guna menutupi aksi bejatnya pelaku memberikan uang senilai Rp 15 ribu," jelasnya.
4. Pria Bacok Warga gegara Tak Diberi Upah Potong Kayu Rp 20 Ribu
Pria bernama Gultom Sipahutar (40) membacok seorang warga di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura). Aksi itu dipicu karena korban tidak memberikan sebagian upah pemotongan kayu yang diminta pelaku, yakni sebesar Rp 20 ribu.
Peristiwa pembacokan itu tepatnya terjadi di Dusun Masihi, Desa Sei Raja, Kecamatan NA IX-X. Adapun korban pembacokan itu adalah seorang warga bernama Suheri.
"Tersangka membacok korban karena tersangka meminta upah memotong kayu kepada korban, namun korban tidak berikan," kata Kapolsek NA IX-X AKP Panji Nugraha, Kamis (23/11).
Panji mengatakan pembacokan itu terjadi pada Minggu (5/11) pagi. Sementara pelaku ditangkap Rabu (22/11) sekitar pukul 02.30 WIB di rumahnya di Dusun Masihi.
Perwira pertama Polri itu mengatakan kejadian itu berawal saat pelaku bertemu dengan korban dan meminta sebagian upah pemotongan kayu yang dikerjakannya kepada korban. Panji mengatakan uang yang saat itu diminta pelaku hanya Rp 20 ribu. Pelaku beralasan uang itu untuk uang rokok.
Namun, saat itu, korban tidak memberikan uang yang diminta oleh pelaku hingga akhirnya terjadi pembacokan. Pelaku membacok korban sebanyak tiga kali dengan rincian dua kali di bagian kepala dan satu kali di lengan.
"(Uang yang diminta pelaku) Rp 20 ribu. Minta uang rokoknya, karena ada sebagian sudah dikerjakan," kata panji.
5. Pemuda di Tapteng Cabuli-Sodomi 30 Bocah Laki-laki
Pria inisial HCP (26) diduga mencabuli dan menyodomi 30 bocah laki-laki di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng). HCP kini telah ditetapkan tersangka dan tengah menjadi buronan polisi.
Abdul Ali Simatupang selaku kuasa hukum para korban mengatakan sejauh ini pihaknya mencatatkan ada sekitar 30 bocah laki-laki yang diduga menjadi korban pelaku. Anak-anak itu, kata Abdul, berusia mulai dari 7-14 tahun.
"Total sementara ada sekitar 30 orang, anak-anak semua," kata Abdul Ali saat dikonfirmasi detikSumut, Kamis (23/11).
Abdul mengatakan para korban itu tersebar di dua desa. Aksi bejat itu diduga telah dilakukan pelaku dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
Pencabulan itu dilakukan pelaku dengan berbagai modus. Mulai dari mengajak jalan-jalan, main game dan ada juga yang dipaksa untuk melakukan perbuatan itu.
"Dilakukannya ada yang di rumah, di luar, kadang siang, kadang malam, dia melihat target. Ada yang ditarik habis ngaji, ada kadang dibawanya anak-anak itu jalan, dibawanya belanja, ada juga yang dipaksa, diimingi-imingi main game," jelasnya.
Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, polisi pun menetapkan HCP sebagai tersangka. Namun, sejauh ini, pihak kepolisian masih mencari keberadaan pelaku.
"Sudah (tersangka). (Pelaku) sedang dilakukan pencarian," kata Kapolres Tapteng AKBP Basa Emden Banjarnahor, Jumat (24/11).
Pihak kepolisian pun menerbitkan Daftar Pencarian Orang (DPO) kepada pelaku HCP. Petugas sempat melakukan pencarian pelaku ke sekitaran rumahnya, tetapi tidak ditemukan. Pelaku diduga telah melarikan diri.
"Untuk pelaku HCP sudah dilakukan pencarian. Namun, tersangka sempat melarikan diri keluar kota dan hilang kontak hingga diterbitkan DPO dari Polres Tapanuli Tengah bekerjasama dengan instansi terkait," kata Basa.
Simak Video "Detik-detik Warga Medan Dibegal Pelaku Bersajam, Motor Raib"
[Gambas:Video 20detik]
(nkm/nkm)
What's Your Reaction?