Pemkab Kukar Peringati Peristiwa Merah Putih Sangasanga ke-78, Teguhkan Identitas Kota Juang
Pemkab Kukar peringati Peristiwa Merah Putih Sangasanga ke-78. Momentum mewariskan semangat juang dan mengenang sejarah kemerdekaan.

TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) memperingati Peristiwa Merah Putih Sangasanga ke-78 sebagai bagian dari sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Acara ini dipusatkan di lapangan sepak bola Pertamina EP Asset 5 Field Sangasanga dengan antusiasme tinggi dari masyarakat meski cuaca kurang mendukung.
Baca Juga: KPU Kukar Minta Masyarakat Hormati Proses Hukum Sengketa Pilkada Kutai Kartanegara
Puncak peringatan diwarnai dengan upacara bendera dan pertunjukan teater kolosal yang melibatkan ratusan anak lokal. Rekonstruksi peristiwa sejarah ini menggambarkan perjuangan rakyat Sangasanga dalam mengusir penjajah Belanda.
Bupati Kukar Edi Damansyah dan Wakil Bupati Rendi Solihin turut hadir, mengenakan kostum juang veteran untuk menegaskan identitas Sangasanga sebagai Kota Juang.
"Kegiatan ini bukan hanya mengenang perjuangan para pahlawan, tetapi juga sebagai media edukasi bagi generasi muda untuk terus menjaga semangat persatuan dan perjuangan," ujar Edi Damansyah.
Edi juga menegaskan komitmen Pemkab Kukar untuk menjadikan Sangasanga sebagai Wisata Juang, sejalan dengan perannya sebagai Kota Juang. Ia berharap masyarakat dan pemangku kepentingan bersiap memanfaatkan potensi ini, terlebih dengan keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sejarah Peristiwa Merah Putih Sangasanga
Peristiwa Merah Putih Sangasanga bermula pada 26 Januari 1947, saat rakyat setempat melakukan perlawanan terhadap tentara Belanda (NICA) yang menguasai wilayah kaya minyak ini sejak 1945. Perlawanan dimulai dengan merebut gudang senjata Belanda sambil mengalihkan perhatian penjajah melalui keramaian seni budaya.
Pada dini hari, para pejuang membagikan senjata untuk merebut kekuasaan, dan akhirnya pada pukul 09.00 WITA, Sangasanga berhasil dikuasai.
Momen bersejarah ini ditandai dengan dirobeknya bagian biru bendera Belanda oleh La Hasan, menjadikannya bendera Merah Putih sebagai simbol kemerdekaan.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan perjuangan rakyat Sangasanga yang hingga kini diperingati setiap 27 Januari sebagai wujud penghormatan kepada para pahlawan.(*)
What's Your Reaction?






