Pemuda Pecatan TNI Bunuh Ayah Kandungnya dengan Keji di Bekasi
Tukang sate di Medansatria, Bekasi, Widodo Cahyo (42) tewas dibunuh, Kamis (29/6). Dia ditusuk berkali-kali oleh anak kandungnya sendiri, DR (22) saat sedang tertidur pulas.
Merdeka.com - Tukang sate di Medansatria, Bekasi, Widodo Cahyo (42) tewas dibunuh, Kamis (29/6). Dia ditusuk berkali-kali oleh anak kandungnya sendiri, DR (22) saat sedang tertidur pulas.
Peristiwa ini terjadi pada Kamis (29/6) sekira pukul 06.00 WIB. Sementara pelaku ditangkap pada hari yang sama sekira pukul.15.00 WIB di lokasi kejadian.
Beberapa hari sebelum peristiwa pembunuhan ini, pelaku meminta uang kepada korban sebesar Rp8 juta. Namun korban menolak memberikan uang karena tidak jelas peruntukannya.
Kemudian pada Kamis (29/6) pagi, pelaku secara diam-diam masuk ke kamar korban yang saat itu sedang tertidur pulas bersama istrinya. Tiba-tiba pelaku yang saat itu sudah membawa pisau sangkur langsung menikam korban berkali-kali.
Korban berteriak sehingga istrinya terbangun dan panik. Usai melampiaskan emosinya, pelaku langsung pergi meninggalkan korban yang bersimbah darah.
2 dari 3 halaman
Pelaku Gangguan Jiwa?
Korban mengalami lima tusukan yakni di bagian dada, punggung, lengan, kepala bagian belakang dan leher belakang. Tidak lama kemudian, korban yang berlumuran darah tewas di tempat. Istri korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Medansatria.
Kapolsek Medansatria Kompol Nur Aqsha Ferdianto mengatakan, dari hasil olah TKP pihaknya menemukan senjata tajam pisau sangkur yang digunakan pelaku untuk menikam korban.
"Barang bukti yang ditemukan di TKP yang pertama yaitu satu bilah senjata tajam jenis sangkur, satu buah sarung berwarna hitam, cokelat dan putih yang berlumuran darah milik korban dan satu celana pendek berwarna abu kombinasi hitam," katanya, Jumat (30/6).
Pelaku saat ini diamankan di Polsek Medansatria dan masih menjalani pemeriksaan, termasuk kondisi kejiwaannya. Sementara jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
"Kalau untuk masalah gangguan jiwa ataupun yang lain-lainnya kita belum bisa berikan, karena masih dalam istilah pemeriksaan pendalaman selanjutnya," ungkap Aqsha.
3 dari 3 halaman
Kata TNI AD
Sebelumnya, kasus pembunuhan ini sempat menggegerkan warga Bekasi. Widodo ditemukan bersimbah darah di warungnya tepat saat Hari Raya Idul Adha 1444 H, Kamis (29/6) kemarin.
DR dikenal warga sebagai prajurit TNI. Kadispenad Brigjen TNI Hamim Tohari menyatakan, DR sudah dipecat dari TNI AD.
"Sudah dipecat karena desersi, statusnya sudah sipil," kata Hamim saat dikonfirmasi.
Menurut Hamim, status DR sudah sebagai sipil. Pemecatannya berlangsung pada 16 Maret 2023 silam, jauh sebelum kasus pembunuhan terjadi.
[rnd]What's Your Reaction?