Pengertian Penyakit PTSD, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Pengertian penyakit PTSD beserta gejala dan cara mengatasinya

Pengertian Penyakit PTSD, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Pengertian Penyakit PTSD, Kenali Gejala dan Penyebabnya Ilustrasi depresi. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/MitarArt

Merdeka.com - Pengertian penyakit PTSD perlu untuk diketahui oleh semua orang. PTSD atau Post-Traumatic Stress Disorder adalah gangguan mental yang terjadi pada seseorang karena mengalami kejadian traumtis yang pernah dilalui. Mulai dari bencana alam, kecelakaan, peperangan, pelecehan seksual, kekerasan, dan lain sebagainya.

Tetapi tidak semua orang yang pernah mengalami kejadian yang traumatis akan mengidap PTSD. Orang yang kesulitan mengatasi kejadian traumatisnya bisa jadi mengalami Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) yang mengganggu kesehatan mental-nya.

taboola mid article

Penderita dengan gejala PTSD harus segera mendapat penanganan yang tepat demi menghindari timbulnya komplikasi lebih serius. Berikut merdeka.com membagikan gejala, penyebab, dan cara mengatasi gangguan ini. Simak ulasannya dilansir dari laman siloamhospitals dan berbagai sumber, Senin (19/6/2023):

2 dari 6 halaman

Penyebab dan Faktor Risiko Seseorang Menderita PTSD

Peristiwa traumatis yang dapat memicu PTSD yaitu ketika penderitanya mengalami langsung beberapa situasi seperti perang, kecelakaan, bencana alam, dan juga pelecehan seksual.

Seperti masalah kesehatan mental pada umumnya, kombinasi beberapa faktor yang kompleks bisa juga menjadi penyebab dari PTSD, di antaranya:

  • Pengalaman yang menakutkan, termasuk jumlah dan tingkat keparahan trauma yang telah dialami dalam hidup.
  • Mewarisi risiko kesehatan mental dalam keluarga
  • Ciri-ciri kepribadian, seperti kecenderungan temperamental
  • Cara otak mengatur bahan kimia dan hormon yang dilepaskan tubuh sebagai respons terhadap stres
  • Semua orang dari segala usia sebenarnya dapat mengalami gangguan stres pasca trauma. Namun, beberapa faktor dapat membuat seseorang lebih mungkin mengembangkan PTSD, seperti:
  • Mengalami trauma yang intens
  • Pernah mengalami trauma lain di awal kehidupan, seperti pelecehan masa kanak-kanak
  • Memiliki pekerjaan yang meningkatkan risiko terkena peristiwa traumatis
  • Memiliki masalah kesehatan mental lainnya
  • Memiliki masalah dengan penyalahgunaan zat, seperti minum alkohol berlebihan atau penggunaan narkoba
[khu]

Baca juga:
Mimpi Melihat Ular, Ternyata Juga Bisa Jadi Pertanda Baik Untukmu, Begini Artinya
Rekomendasi Nama Kucing Jantan Lucu dan Keren, Bikin Gemes

3 dari 6 halaman

Gejala PTSD

Gejala Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) muncul setelah seseorang mengalami peristiwa yang membuat mereka trauma. Untuk waktu kemunculannya pun sebenarnya tidak bisa diprediksi.

Tingkat keparahan dan lamanya gejala juga berbeda-beda pada tiap penderita. Beberapa gejala yang menunjukkan seseorang mengalami PTSD seperti:

1. Ingatan pada peristiwa traumatis

Penderita PTSD sering kali teringat pada peristiwa yang membuatnya trauma. Bahkan, penderitanya bisa merasa seakan mengulang kembali kejadian tersebut.
Ingatan terhadap peristiwa traumatis itu juga sering kali hadir dalam mimpi buruk, yang membuat penderita tertekan secara emosional.

2. Kecenderungan untuk mengelak

Penderita PTSD juga biasanya enggan memikirkan atau membicarakan peristiwa yang membuatnya trauma. Hal ini ditunjukkan dengan menghindari tempat, aktivitas, dan seseorang yang terkait dengan kejadian traumatis tersebut.

4 dari 6 halaman

3. Pemikiran dan perasaan negatif

Penderita PTSD cenderung menyalahkan dirinya atau orang lain. Selain itu, penderita juga kehilangan minat pada aktivitas yang dulu disukainya dan merasa putus asa. Penderita juga lebih menyendiri dan sulit menjalin hubungan dengan orang lain di sekitar.

Berikut beberapa ciri-ciri perubahan negatif pada cara berpikir penderita PTSD:

  •     Pikiran negatif tentang orang lain, diri sendiri, lingkungan, bahkan dunia
  •     Putus asa tentang masa depan
  •     Masalah memori, termasuk tidak mengingat aspek penting dari peristiwa traumatis
  •     Kesulitan mempertahankan hubungan dekat
  •     Merasa terlepas dari keluarga dan teman
  •     Kurangnya minat dalam kegiatan yang pernah dinikmati
  •     Kesulitan mengalami emosi positif
  •     Merasa mati rasa secara emosional

4. Perubahan perilaku dan emosi

Penderita PTSD sering kali mudah takut atau marah meski tidak dipicu oleh ingatan pada peristiwa traumatis. Ia juga biasanya akan kesulitan tidur dan berkonsentrasi.

PTSD sendiri dapat terjadi pada anak-anak ataupun orang dewasa. Namun, pada anak-anak terdapat gejala khusus, yaitu sering melakukan reka ulang peristiwa traumatis melalui permainan.

Anak dengan PTSD juga sering mengalami mimpi buruk yang bisa terkait secara langsung maupun tidak dengan kejadian traumatis yang dialaminya.

5 dari 6 halaman

Cara Mencegah PTSD

Setiap orang yang mengalami kejadian trauma pada awalnya umum merasakan perasaan takut, cemas, marah, depresi, dan bersalah. Hampir setiap orang setidaknya pernah mengalami satu kejadian traumatis dalam hidup.

Hanya saja, mayoritas orang tidak mengembangkan gangguan stres pasca-trauma jangka panjang. Namun, seseorang yang kesulitan untuk mengatasi kejadian trauma itu cenderung akan mengembangkannya menjadi gangguan PTSD.

Untuk melakukan pencegahan kejadian pasca trauma berkembang, bisa dilakukan dengan mencari bantuan dan dukungan yang tepat waktu. Hal ini bertujuan agar reaksi stres yang muncul bisa dicegah dan tidak semakin berkembang.

6 dari 6 halaman

Pengobatan PTSD

Untuk para penderita PTSD, pengobatan umumnya dilakukan dengan melakukan terapi obat-obatan dan juga melakukan psikoterapi.

1. Psikoterapi

Terapi kognitif. Akan membantu penderitanya untuk mengenali cara pikir (pola kognitif) yang menyebabkan penderita kesulitan dalam proses melalui peristiwa traumatis tersebut

Terapi paparan. Terapi paparan bertujuan untuk membantu penderita agar bisa menghadapi situasi dan memori yang dianggap menakutkan, sehingga ia dapat menghadapinya dengan efektif

Eye movement desensitization and reprocessing (EMDR). Terapi EMDR menggabungkan terapi paparan dan sebuah serial pergerakan mata terarah untuk membantu penderita memproses sebuah peristiwa traumatis dan dokter akan mengamati reaksi penderita

2. Obat-obatan

Antidepresan. Obat ini membantu meringankan gejala depresi, cemas, gangguan tidur dan gangguan konsentrasi

Antikecemasan. Obat ini membantu meredakan gangguan cemas yang berat

Baca juga:
Mimpi Melihat Ular, Ternyata Juga Bisa Jadi Pertanda Baik Untukmu, Begini Artinya
Rekomendasi Nama Kucing Jantan Lucu dan Keren, Bikin Gemes

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow