Penguatan Ukhuwah Dengan Kalender Hijriah

Oleh: Choirunisa Karina* Hidayatullah.com - Apakah Anda pernah bertanya-tanya tentang bagaimana awal mula munculnya kalender hijriah? Atau bagaimana bulan-bulan pada kalender tersebut diturunkan serta mengapa urutannya disusun seperti sekarang? Tahukah Anda bahwa ternyata ada alasan di balik semua itu; yaitu untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah? Sejarah kalender hijriah memiliki peran penting…

Penguatan Ukhuwah Dengan Kalender Hijriah
image

Oleh: Choirunisa Karina*

Hidayatullah.com – Apakah Anda pernah bertanya-tanya tentang bagaimana awal mula munculnya kalender hijriah? Atau bagaimana bulan-bulan pada kalender tersebut diturunkan serta mengapa urutannya disusun seperti sekarang? Tahukah Anda bahwa ternyata ada alasan di balik semua itu; yaitu untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah?


Sejarah kalender hijriah memiliki peran penting dalam mengikat umat Islam di seluruh dunia dalam satu kesatuan. Seperti adzan yang dipilih sebagai panggilan bagi kaum Muslimin untuk shalat, penentuan penanggalan hijriah juga melalui proses yang teliti. Para Sahabat Radhiyallahu ‘Anhum juga mempelajarinya dengan seksama, tertarik dengan cara yang dilakukan oleh bangsa lain.


Beberapa Sahabat menyarankan penggunaan kalender Romawi, namun gagasan ini ditolak karena beberapa alasan. Diantaranya hari-harinya terlalu panjang bahkan diisi dengan perayaan khusus di negara-negara tertentu.


Kemudian, beberapa orang menyarankan penggunaan kalender Persia. Namun, gagasan ini sekali lagi ditolak karena setiap kali seorang raja Persia baru naik takhta, penanggalan mereka yang sebelumnya digunakan akan dihapuskan.


Oleh karena itu, ‘Umar Ibn al-Khattab Radiyallahu Anhu memutuskan untuk menjadikan Hijrah Nabi Shallallahu Alaihi Wassalaam sebagai dasar penanggalan Islam. Dengan demikian, ‘Umar menjadi orang pertama yang menyusun kalender hijriah.


Namun, pembahasan terus berlanjut. Ibnu Hajar al-Asqalani Rahimahullah dalam kitab Fathul-Baari menyebutkan, “‘Umar berkonsultasi dengan para Sahabat tentang penanggalan kalender hijriah, dan mereka menemukan bahwa mereka dapat mendasarkan awal kalender pada empat peristiwa yaitu tanggal lahir Nabi Sallallahu Alaihi Wassalaam, bulan dan tahun saat Nabi Shallallahu Alaihi Wassalaam pertama kali menerima wahyu, hijrah Nabi Shallallahu Alaihi Wassalaam, dan bulan serta tahun wafatnya Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.”


Namun, mayoritas umat Islam tidak sepakat dalam tanggal pasti kelahiran Nabi dan saat pertama kali Nabi Shallallahu Alaihi Wassalaam menerima wahyu. Selain itu, mereka juga tidak ingin mendasarkan kalender pada tanggal wafatnya Nabi Shallallahu Alaihi Wassalaam, karena hal itu hanya akan menimbulkan kesedihan di hati mereka. Akhirnya, satu-satunya peristiwa yang dipilih adalah peristiwa hijrah dari Makkah menuju Madinah.


Melalui ide sederhana ini, ‘Umar mengajak kepada pentingnya persatuan di antara umat Islam. Meskipun sudah bersatu dalam agama yang sama dan diikat oleh ikatan persaudaraan dalam iman, bukan karena warna kulit, ras, atau garis keturunan, umat Islam juga perlu sebuah kalender yang mempersatukan mereka. Dengan kalender yang sama, umat Islam dapat mencatat peristiwa kolektif dan sejarah yang membanggakan dengan cara serupa.


Begitu besarnya arti kalender ini, sehingga Muharram dipilih sebagai bulan pertama. Ibnu Hajar al-Asqalani Rahimahullah dalam kitab Fathul-Baari menjelaskan, “Setelah Bai’at al-‘Aqabah kedua dan setelah Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam membuat tekad yang kuat untuk bermigrasi ke Madinah, bulan baru pertama yang muncul adalah Muharram, sehingga menjadikan Muharram sebagai bulan pertama dalam kalender hijriah.


Dalam konteks ini, kita sebagai umat Muslim mempunyai peran penting dalam memelihara kemenangan sejarah Islam. Meskipun seringkali sejarah tidak dituliskan secara adil, dengan kalender hijriah, peristiwa-peristiwa besar yang pernah terjadi dalam sejarah kejayaan Islam akan terus hidup di hati kita. Sebagaimana hadits-hadits Rasulullah yang masih bertahan berkat usaha para ulama terdahulu, semoga peristiwa-peristiwa sejarah Muslim juga tetap abadi lewat penanggalan hijriah ini. Allahu Akbar...

Dengan memahami sejarah dan makna di balik kalender hijriah, kita pun dapat lebih menghargai warisan dan persatuan yang telah memperkuat umat Islam selama berabad-abad.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow