Peringatan Peristiwa Merah Putih, Warga Kawanua Balikpapan Gelar Upacara dan Ziarah Makam di TMP Dharma Agung

Ratusan warga Kawanua yang tergabung dalam berbagai organisasi masyarakat menggelar upacara dan ziarah di Taman Makam Pahlawan (TMP) Dharma

BALIKPAPAN–Ratusan warga Kawanua yang tergabung dalam berbagai organisasi masyarakat menggelar upacara dan ziarah di Taman Makam Pahlawan (TMP) Dharma Agung Balikpapan pada Jumat (14/2) pukul 08.00 WITA. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati 79 tahun Peristiwa Heroik Merah Putih yang terjadi pada 14 Februari 1946 di Manado, Sulawesi Utara.
Upacara dipimpin oleh Ketua Umum Wadah Koordinasi (Wakor) Maesa, Yanny Kojongian. Peserta upacara antara lain berasal dari Wakor Maesa, Kerukunan Keluarga Minahasa Selatan (KKMS), Brigade Manguni Indonesia (BMI), Laskar Manguni Indonesia (LMI), Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK), Paimpuluan ne Tonsea (PNT), serta Generasi Penerus Perjuangan Merah Putih (GPPMP).

image

MENGENANG JASA PAHLAWAN:Para peserta upacara melakukan ziarah.(FOTO:DOLVIE/BALPOS)


Acara ini juga diwarnai dengan ziarah ke makam para pahlawan, termasuk makam dua mantan Wali Kota Balikpapan, Tjujup Suparna dan Imdaad Hamid.
Yanny Kojongian mengatakan, warga Kawanua harus berperan aktif dalam mengisi kemerdekaan Republik Indonesia. “Semangat ini harus terus digulirkan, baik di perantauan maupun di kampung halaman,” ujarnya usai ziarah.
Peristiwa Merah Putih merupakan momen bersejarah yang menandai keterlibatan warga Kawanua dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Saya mengimbau kepada anak muda Kawanua dimanapun kita berada, kita harus punya budaya dan etika serta etos kerja yang tinggi. Kita harus menyatu dengan budaya di tempat kita tinggal,” lanjut Yanny.
image

KOMPAK:Para tokoh kawanua di Balikpapan berfoto bersama.(FOTO:DOLVIE/BALPOS)


Peristiwa Merah Putih sendiri merupakan serangan terhadap markas militer Belanda di Teling, Manado, pada 14 Februari 1946. Peristiwa ini melibatkan pasukan KNIL (Koninklijk Nederlands Indisch Leger) yang terdiri dari pribumi, pejuang, dan laskar rakyat yang berusaha merebut kembali kekuasaan atas Manado, Tomohon, dan Minahasa. Penyerbuan ini juga ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih di atas gedung tangsi militer Belanda, sebagai simbol perlawanan terhadap klaim Belanda yang menganggap proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 hanya berlaku untuk Pulau Sumatera dan Jawa.
Peristiwa ini menjadi bagian penting dari sejarah perjuangan rakyat Sulawesi Utara dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.(vie)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow