Peristiwa 27 April: Kelahiran Mary Wollstonecraft, Pelopor Gerakan Feminisme

Mary Wollstonecraft adalah salah seorang perempuan yang paling berpengaruh terhadap gerakan feminisme. Aktivis asal Inggris ini dikenal sebagai tokoh kesetaraan gender yang menginspirasi kaum perempuan.

Peristiwa 27 April: Kelahiran Mary Wollstonecraft, Pelopor Gerakan Feminisme
Peristiwa 27 April: Kelahiran Mary Wollstonecraft, Pelopor Gerakan Feminisme Mary Wollstonecraft. wikipedia.org

Merdeka.com - Mary Wollstonecraft adalah salah seorang perempuan yang paling berpengaruh terhadap gerakan feminisme. Aktivis asal Inggris ini dikenal sebagai tokoh kesetaraan gender yang menginspirasi kaum perempuan. Banyak sekali karya-karyanya yang sampai saat ini masih menjadi rujukan bagi para pejuang kesetaraan gender.

Tepat hari ini, 27 April pada 1759, Mary Wollstonecraft lahir di Inggris. Wanita yang hidup pada dekade abad ke-18 ini, merupakan anak kedua dari tujuh bersaudara yang lahir dari pasangan Elizabeth Dixon dan Edward John Wollstonecraft. Sepanjang hidupnya, Mary mendedikasikan untuk memperjuangkan hak-hak kaum perempuan.

taboola mid article

Pandangan Mary mengenai kesetaraan gender telah menginspirasi bagi tokoh-tokoh gerakan feminisme. Berikut perjalanan hidup Mary Wollstonecraft yang merdeka.com lansir dari Britannica:

2 dari 4 halaman

Mengenal Mary Wollstonecraft

Mary Wollstonecraft adalah seorang filsuf perempuan asal Inggris yang lahir pada 27 April 1759. Penggagas gerakan feminisme ini merupakan anak dari pasangan Elizabeth Dixonn dan Edward John Wollstonecraft.

Selain dikenal sebagai penulis dan filsuf, ia juga merupakan feminis yang banyak menyuarakan kesetaraan antara pria dan wanita. Mary lahir dari seorang ayah yang kasar. Hal ini membuatnya memutuskan untuk pergi dari rumah dan mendedikasikan hidupnya untuk menulis.

Pada tahun 1785, Mary Wollstonecraft menjadi pengajar di Irlandia, tepatnya pada keluarga Kingsborough. Mary menggantikan temannya yang sudah meninggal. Namun, setelah beberapa hari menjalani pekerjaannya, ia berkabung karena kematian temannya dan merasa pekerjaannya tidak cocok untuknya.

Kemudian pada 1788, Mary kembali ke London dan menjadi seorang penerjemah. Selain itu, ia juga menjadi seorang penasihat Joseph Johnson, yang pada masa itu dikenal sebagai tokoh radikal. Pada masa ini, Mary terus mendapatkan banyak pengalaman hingga akhirnya menerbitkan buku fenomenal berjudul A Vindication of the Right of Woman.

3 dari 4 halaman

Karya-karya Mary Wollstonecraft

mary wollstonecraft

wikipedia.org

Sebagai mana kita tahu, Mary Wollstonecraft adalah seorang pendukung kesetaraan pendidikan dan sosial yang sangat berpengaruh. Penulis perempuan ini menguraikan gerakan feminisme di dalam bukunya A Vindication of the Rights of Woman (1792), yang dianggap sebagai feminisme klasik.

A Vindication of the Rights of Woman adalah karya pelopor feminisme. Di dalam buku yang diterbitkan pada 1792 ini, Mary berpendapat bahwa sistem pendidikan pada masanya sengaja melatih perempuan menjadi lemah dan tidak mampu. Lebih jelasnya, ia mengungkapkan bahwa sistem pendidikan harus sama rata seperti kaum laki-laki.

Selain menerbitkan A Vindication of the Rights of Woman, ia juga melahirkan karya-karya fenomenal lainnya. Beberapa bukunya yang terkenal, yaitu Maria of the Wrongs of Woman (1798), Letters Written in Sweden.. (1796), Mary: A Fiction (1788), dan masih banyak lagi. Berkat karya-karya tersebut, membuat Mary dinilai sebagai salah seorang penggagas gerakan feminisme.

4 dari 4 halaman

Meninggalnya Mary Wollstonecraft

Sepanjang hidupnya, Mary Wollstonecraft banyak menyoroti perbedaan gender. Beberapa pemikir dan masyarakat beranggapan bahwa sejauh apapun kemajuan yang dibuat oleh seorang wanita, tetap berada subordinate pria. Tentu saja, pandangan tersebut ditentang oleh Mary di dalam bukunya, A Vindication of the Rights of Woman.

Dalam pandangan Mary, baik perempuan maupun laki-laki, memiliki kemampuan memperbaiki diri dan bernalar yang sama. Namun, kapasitas tersebut berkurang akibat tuntutan budaya dan institusi sosial yang secara tidak langsung membatasi wanita untuk berkembang.

Mary Wollstonecraft menjadi salah satu orang pertama yang mengamati dan menyadari bahwa wanita memiliki sifat inferior akibat kepasrahan berlebihan sebagai kaum kelas kedua. Menurut Mary, wanita dapat berperan penting bagi masyarakat dan menjadi warga negara istri dan ibu yang baik dengan pendidikan.

Pada tahun 1797, anak kedua Mary dari pasangan William Godwin lahir dan diberi nama Mary. Namun, 10 hari setelahnya, Mary Wollstonecraft meninggal dunia dikarenakan komplikasi dari hasil persalinan. Meski telah tiada, tetapi karya-karyanya tetap menjadi rujukan bagi pegiat feminisme di dunia.

[jen]

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow