Peristiwa 7 Juni 1692: Gempa Dahsyat Hancurkan Kota Bajak Laut di Jamaika
Hari ini, 7 Juni pada 1692 silam, terjadi gempa dahsyat di Jamaika. Gempa dan tsunami tersebut menenggelamkan Kota Port Royal dan para penghuninya. Peristiwa ini menjadi salah satu bencana paling dahsyat yang terjadi di Jamaika.
Merdeka.com - Hari ini, 7 Juni pada 1692 silam, terjadi gempa dahsyat di Jamaika. Gempa dan tsunami tersebut menenggelamkan Kota Port Royal dan para penghuninya. Peristiwa ini menjadi salah satu bencana paling dahsyat yang terjadi di Jamaika.
Gempa tersebut mengguncang markas bajak laut di Port Royal, Jamaika. Port Royal merupakan sebuah pulai kecil di perairan Jamaika. Saat ini, Port Royal menjadi salah satu situs paling bersejarah di Jamaika dan sering dikunjungi para wisatawan di seluruh dunia.
Sebelum terjadi gempa, Port Royal menjadi kota terpenting di Jamaika. Port Royal berfungsi sebagai pos militer dan perdagangan yang penting. Namun, akibat bencana yang terjadi pada 7 Juni 1962 tersebut, mengakhiri zaman keemasan Port Royal.
Berikut peristiwa gempa dahsyat di Port Royal Jamaika yang merdeka.com lansir dari berbagai sumber:
2 dari 4 halaman
Gempa yang Tenggelamkan Kota Port Royal
©2022 Merdeka.com/Freepik
Gempa dan tsunami yang terjadi di Jamaika menenggelamkan Kota Port Royal. Pada abad ke-17, kota tersebut menjadi kota yang terkenal di seluruh dunia sebagai markas bajak laut Karibia, penyelundup, dan para bandit yang bejat. Bahkan, kota ini disebut-sebut sebagai wilayah paling jahat dan penuh dosa di dunia.
Gempa dahsyat tersebut mengguncang tiga kali. Tak lama berselang, air laut naik ke permukaan. Akibatnya, tsunami terjadi begitu cepat dan orang-orang di sana berhamburan melarikan diri.
Dalam waktu sekejap, dua per tiga bagian dari kota tersebut tenggelam ke Laut Karibia. Sebagian besar kawasan yang dihuni 6.500 warga tersebut menghilang ditelan air.
Dari luas kota 51 hektare, 20 hektare di antaranya tenggelam ke laut dengan kedalaman 3 meter. Permukaan lain seluas 13 hektare merosot hingga 35 kaki. Menurut laporan History.com, Kota Port Royal tenggelam hingga kedalaman 40 kaki atau 12 meter.
3 dari 4 halaman
Korban Mencapai Ribuan Jiwa
Akibat gempa dahsyat yang mengguncang Kota Port Royal, Jamaika, dikabarkan setidaknya ada lima puluh orang terbunuh dalam tanah longsor. Secara keseluruhan, sekitar 30.000 orang kehilangan nyawa pada tanggal 7 Juni.
Gempa susulan membuat para korban yang selamat tidak bisa membangun kembali Port Royal. Sebagai gantinya, mereka membangun Kota Kingston yang kini menjadi kota terbesar di Jamaika.
Menurut laporan UNESCO, hanya sebagian dari penduduk Port Royal yang selamat. Mereka yang selamat umumnya melarikan diri ke daratan yang lebih tinggi. Kapal HMS Swan menjadi salah satu tempat para korban selamat berada.
Setelah bencana usai, penduduk membangun kembali kota tersebut. Namun, 11 tahun kemudian, bencana kembali melanda Port Royal. Kebakaran hebat melahap habis sebagian besar kota. Akibatnya, semua bangunan hangus, kecuali beberapa kastil yang masih tersisa.
4 dari 4 halaman
Port Royal, Kota Paling Jahat di Dunia
©© Theocculttruth.com
Setelah peristiwa gempa dahsyat tersebut, tidak sedikit pihak yang menilai bahwa bencana di Port Royal sebagai peringatan. Pasalnya, Port Royal dihuni oleh para perompak, pekerja seks komersial, perbudakan, dan kesombongan para bangsawan yang acap memamerkan kekayaan.
Port Royal sendiri dibangun di atas hamparan pasir yang labil. Saat diguncang gempa, tanah terbelah, kemudian menyedot apa saja di atasnya, termasuk bangunan, jalan raya, dan para penghuninya. Gelombang gergasi menyeret apa pun yang bisa diraihnya ke laut.
Para pemuka agama setempat menyebut, malapetaka yang menimpa Port Royal adalah hukuman dari Tuhan, lewat perantaraan gempa dan tsunami. Pada tahun 1900-an, tidak sedikit orang melaporkan penampakan kota di bawah air dan sensasi mengerikan mengambang di atasnya.
Kemudian pada tahun 1969, salah seorang pemburu harta karun, Edwin Link, menemukan sebuah artefak paling terkenal di Port Royal. Harta yang dimaksud adalah jam saku yang jarum jamnya berhenti tepat pada pukul 11.43, yang diyakini sebagai waktu terjadinya gempa.
Gempa yang terjadi pada 7 Juni 1692 menjadi salah satu bencana terbesar di Jamaika. Yang mana gempa tersebut bisa menenggelamkan sebagian kota Port Royal beserta para penghuninya.
[jen]What's Your Reaction?