Jakarta, MINA – Ketua Jakarta Rescue, Hardianto Warjaman menyatakan, peristiwa-peristiwa alam yang diceritakan dalam Al-Qur’an menarik untuk dipelajari dan dijadikan acuan bagi para relawan kebencanaan.
“Peristiwa-peristiwa alam yang terjadi saat ini sesungguhnya sudah ada dan diceritakan dalam Al-Quran. Hal itu hendaknya menjadi acuan bagi relawan kebencanaan,” kata Hardianto dalam webinar bertema “Ibrah Kebakaran Los Angeles dari Perspektif Agama dan Kebencanaan” yang diselenggarakan Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR), Ahad (19/1).
Dia menyampaikan, Al-Qur’an mencatat berbagai peristiwa alam yang mengandung hikmah dan pelajaran penting yang bisa dijadikan ibrah bagi siapa pun, termasuk bagi para relawan kebencanaan.
Banjir Besar pada Zaman Nabi Nuh (Surah Hud: 25-49) mengajarkan tentang kesiapsiagaan dini dalam menghadapi bencana.
Baca Juga: UAR Korwil Jabodetabek Banten Gelar Rapat Kerja 2025
Angin Kencang yang Menimpa Kaum ‘Ad (Surah Al-Haqqah: 6-8) mengajarkan tentang pentingnya kita mengetahui cuaca ekstrem dan persiapan dini agar terhindar darinya.
Gempa Bumi pada Kaum Tsamud (Surah Hud: 67-68) mengajarkan pentingnya menyiapkan bangunan tahan gempa.
Tenggelamnya Kaum Fir’aun di Laut Merah (Surah Yunus: 90-92) mengisyaratkan pentingnya penyelamatan di air, termasuk bahaya di laut.
Hujan Batu pada Kaum Luth (Surah Hud: 82-83) menggugah esadaran terhadap bahaya dari langit, seperti meteorit atau longsoran material vulkanik.
Baca Juga: Wamendiktisaintek Dorong Peran Organisasi Kemahasiswaan Dukung Pembangunan Nasional
Kekeringan di Zaman Nabi Yusuf (Surah Yusuf: 47-49) mengisyaratkan pentingnya perencanaan sumber daya dan manajemen bencana kekeringan.
Gunung yang Terangkat di Zaman Nabi Musa (Surah Al-A’raf: 171) mengisyaratkan kesadaran terhadap bahaya alam seperti letusan gunung berapi atau longsoran besar. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: TNI AL Bersama Masyarakat Pesisir Bongkar Pagar Laut 30 KM di Tangerang