Peristiwa Banjir yang Menimpa Rumah Warga di St. Klaus, Anggota DPRD Manggarai Sil Nado Angkat Bicara < SaranaInformasi.com
Manggarai, NTT//SI.com- Peristiwa banjir yang diduga akibat sisa material pekerjaan proyek yang diketahui dikerjakan oleh CV. Putra Racang di St. Klaus, Desa Poco Likang, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (22/10/2023) sore, mendapat tanggapan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Manggarai, Silvester Nado. Politisi Partai Demokrat itu...
Manggarai, NTT//SI.com- Peristiwa banjir yang diduga akibat sisa material pekerjaan proyek yang diketahui dikerjakan oleh CV. Putra Racang di St. Klaus, Desa Poco Likang, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (22/10/2023) sore, mendapat tanggapan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Manggarai, Silvester Nado.
Politisi Partai Demokrat itu mengatakan bahwa, Kehadiran program pembangunan dalam bentuk apapun seharusnya bisa membawa manfaat yang positif bagi masyarakat sebagai penerima manfaat dari program tersebut.
“Ketika program yang dilaksanakan membawa soal, maka perlu ada evaluasi yang serius, sehingga bisa mengarah pada suatu perubahan yang berarti”, kata Sil Nado
Ditambahkannya bahwa, peristiwa banjir yang menimpa beberapa rumah warga di Santu Klaus akhibat drainase yang meluap, harus secepatnya mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai, lebih khusus instansi yang terkait.
“Mengapa harus ditangani lebih cepat, karena kondisi wilayah Kabupaten Manggarai saat ini sudah memasuki musim hujan. Ketika belum mendapatkan perhatian, maka kejadian banjir yang sama akan terulang kembali. Untuk itu dibutuhkan pengawasan dari instansi terkait sehingga semua proses pekerjaan di lapangan tidak mengalami kendala dan menyebabkan munculnya persoalan”, ungkap Sil Nado dalam keterangan tertulis yang dikirim ke media ini via WhatsApp Minggu (22/10/2023) malam
Saluran drainase kata dia, wajib mendapatkan perhatian dalam perencanaan, karena keberadaan drainase sangat menunjang sekaligus menjaga kualitas jalan yang akan dibangun, selain itu juga untuk mencegah terjadinya banjir seperti yang terjadi di wilayah Santu Klaus.
“Masyarakat sekitar ruas jalan menjadi korban akhibat banjir tersebut. Untuk itu melalui instansi terkait kita mendorong agar segera menginstruksikan pihak yang bertanggung jawab supaya membersihkan tumpukan tanah di lokasi pelebaran jalan tersebut. Masyarakat tentu sangat bangga dengan kehadiran program tersebut ketika proses pelaksanaannya tidak membawa persoalan bagi mereka”, pungkasnya
Sebelumnya diberitakan media ini, salah satu warga setempat yang tak mau namanya dipublikasikan, saat menghubungi Wartawan media ini melalui via WhatsApp pada Minggu (22/10/2023) pukul 16.18 wita menerangkan bahwa, tersumbatnya drainase tersebut akibat pekerjaan proyek pelebaran jalan yang dikerjakan oleh CV. Putra Racang belum lama ini.
“kejadian ini akibat pekerjaan pelebaran jalan, dan hasil galian pelebaran ini masuk di drainase. setelah pekerjaan rabat beton selesai, mereka tidak langsung membersihkan hasil galian pelebaran yang menutupi drainase ini”, jelas warga itu
Dikatakannya, akibat dari luapan air dari drainase tersebut, kurang lebih puluhan rumah warga termasuk Rumah Adat (Mbaru Gendang), dan halaman Pastoran digenangi air yang cukup tinggi.
“Mulai dari kios Dua Putra om, sampe dihalaman rumah gendang, dan halaman pastoran. Airnya cukup tinggi om karena saluran gotnya tertutup”, ungkapnya
Akibat buntuhnya drainase hasil galian pelebaran itu, membuat air yang mengalir tertahan masuk ke rumah warga dan kandang babi, sehingga menyebabkan kesehatan dari ternak (babi) peliharaan warga setempat terganggu.
Warga itu berharap agar pihak pelaksana pekerjaan proyek tersebut untuk segera membersihkan material yang menutupi drainase di lokasi itu.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak kontraktor pelaksana pekerjaan proyek tersebut belum berhasil dikonfirmasi.
Penulis : Dody Pan
What's Your Reaction?