Peristiwa Berdarah di Malam Pergantian Tahun

Samarinda

Peristiwa Berdarah di Malam Pergantian Tahun
image

SAMARINDA–Peristiwa berdarah menghiasi malam pergantian tahun. Empat korban nyaris meregang nyawa. Korban mengalami luka sobek, bahkan salah satunya pergelangan tangan putus. Kejadian di jalan poros Samarinda-Bontang, tepatnya di Pasar Hewan pada Senin (1/1), karena masalah sepele, yakni membunyikan klakson.

Empat korban adalah Zakaria Kone, Albina David, Fian Fernandes Wijanarko Meto, dan Antonius P Jefrianus Tafuli.  Kejadian tersebut berawal dari pelaku Junaidi yang melintas menggunakan motornya. Ia membunyikan klakson secara berkepanjangan.

“Jadi salah satu korban ada yang hendak menyeberang. Karena membunyikan klakson berkepanjangan akhirnya diteriaki (kelompok korban). Cekcok antara pelaku dengan kelompok korban, si pelaku mengeluarkan badik. Nah, si Zakaria tertusuk telapak tangan kanannya,” jelas Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli dalam, Selasa (2/1).

Zakaria dan kawan-kawan berusaha melawan. Junaidi yang sadar kalah jumlah, memilih lari menyelamatkan diri.

“Pelaku itu kabur ke tempat teman-temannya berkumpul, tidak jauh dari lapangan golf. Akhirnya pelaku bersama dengan rekan-rekannya menyerang balik, menuju perkumpulan korban, sekitar pukul 04.00 Wita,” imbuhnya.

Junaidi datang bersama dengan tiga rekan lainnya, yakni Anjas, Rama, dan Budi, dengan mengendarai Mitsubishi Triton, kemudian kembali ke tempat kejadian perkara (TKP), dengan masing-masing membawa senjata tajam (sajam) jenis parang. Para pelaku lantas menganiaya korban.

Antonius yang mengalami sembilan luka bacokan di tubuh bahkan pergelangan tangan kanan putus. Kemudian Fian mengalami luka bacok di punggung, dan seorang perempuan bernama Albina yang juga mengalami luka bacok di punggung.

“Para pelaku  mendatangi para korban di Pasar Hewan, kemudian melakukan pengeroyokan dan penganiayaan, itu sampai ada yang putus tangannya,” tuturnya.

Kejadian itu dilaporkan ke Polsek Sungai Pinang  pukul 06.00 Wita. Setelah mendapat laporan, tim gabungan dari Polda Kaltim, Polresta Samarinda, dan Polsek Sungai Pinang, langsung memburu pelaku.

“Sekitar pukul 15.00 Wita keempat pelaku berhasil dibekuk di kawasan Muara Badak, Kutai Kartanegara (Kukar), bersama dengan barang bukti sajam milik pelaku. Sedangkan untuk mobil yang digunakan pelaku saat ini masih dalam pencarian,” terangnya.

Terkait dugaan motif para pelaku melakukan penganiayaan, ingin balas dendam.

“Junaidi itu sebagai otak pelaku, yang juga merupakan residivis,” sebutnya.

Sementara itu, berdasarkan pengakuan Junaidi, saat itu dirinya membunyikan klakson motor panjang, saat korban hendak menyeberang jalan.

“Jadi dia enggak terima, terus saya dikeroyok sama temannya, terus dihantam pakai batu dan saya melawan. Dia ragu-ragu mau menyeberang, makanya saya bunyikan klakson panjang, di situ dia tidak terima, itu saya mau arah pulang,” jelasnya. Dia juga tidak mengenal para korban. (dra/k8/jnr)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow