Peristiwa di Gua Hira yang Penting untuk Diketahui
Peristiwa di Gua Hira adalah peristiwa besar. Peristiwa yang terjadi di Gua Hira sebagai tanda kenabian Rasulullah SAW.
Peristiwa di Gua Hira adalah salah satu peristiwa yang penting untuk kita ketahui. Gua Hira merupakan tempat bersejarah yang sudah tidak asing lagi untuk didengar ditelinga kita. Pasalnya, gua tersebut menjadi tempat terbaik bagi Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Pesan Rasulullah Kepada Umatnya, Ketahui dan Ikuti
Tidak hanya menjadi tempat terbaik, namun tempat ini juga salah satu tempat yang bersejarah untuk umat muslim. Pada masanya, Nabi Muhammad SAW bisa melawan zaman kebodohan dengan dan atas ridho dari Allah SWT.
Dalam hal ini bukanlah hal yang sepele. Banyak sekali perjuangan yang harus Nabi Muhammad lakukan untuk umatnya hingga zaman sekarang ini.
Peristiwa di Gua Hira yang Bersejarah
Apakah sudah tahu sebenarnya peristiwa apa yang terjadi di Gua Hira? Lantas, alasan apa yang membuat Gua Hira menjadi tempat bersejarah serta tempat yang penting untuk selalu diingat?
Tentang Tempat Bersejarah
Perlu untuk diketahui, Gua Hira berada di puncak Jabal Nur. Lebih tepatnya berada di wilayah Hijaz, Saudi Arabia. Kurang lebihnya 6 km dari sebelah timur Kota Mekah Al Mukaromah.
Jabal Nur sendiri adalah tempat yang terdiri dari bebatuan hitam serta tajam. Tingginya bisa mencapai 200 meter dengan puncak yang berbentuk cembung. Sementara Gua Hira sendiri berada pada 40 m di bawah pucuk Jabal Nur.
Gua Hira memiliki tinggi mencapai 1 meter. Lebarnya sendiri sekitar 50 cm dengan panjang 2 meter. Tempat ini terbilang sempit. Hal itu dibuktikan saat sholat hanya dapat dilakukan oleh satu orang saja di dalam gua.
Walaupun sempit, namun Rasulullah suka menyendiri serta bermunajat kepada Allah dalam tempat tersebut. Bahkan, saat berada di tempat ini pula, Rasulullah selalu memikirkan bagaimana kondisi penduduk Mekah yang telah melupakan apa yang Nabi Ibrahim AS ajarkan.
Tempat Menerima Wahyu Nabi Muhammad SAW
Peristiwa di Gua Hira yaitu menjadi tempat sekaligus saksinya turun wahyu pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW dari Allah melalui perantara malaikat Jibril. Di tempat ini pula, Rasulullah SAW menerima perintah untuk Iqra atau membaca.
Baca Juga: Kisah Perjalanan Nabi Muhammad SAW pada Peristiwa Isra Miraj
Saat usia Nabi Muhammad sudah menginjak 40 tahun, ia lebih suka menghindari keramaian dengan pergi ke Gua Hira. Rasulullah juga seringkali melakukan hal ini atau juga menginap berhari-hari dalam gua tersebut. Nabi Muhammad berada pada tempat itu kurang lebihnya 10 malam atau bisa juga sampai 1 bulan.
Jika sedang menyendiri, Rasulullah akan merasakan kedamaian dan kenyamanan hidup. Saat kembali ke kediamannya, Rasulullah hanya menyambangi sang istri dan mengambil makanan maupun bekal lain untuk kembali ke Gua Hira.
Nabi Muhammad selalu melakukan ritual menyendiri dan terus mendekatkan diri kepada Allah. Hingga pada akhirnya turun Wahyu dari Allah dengan perantara malaikat Jibril.
17 Ramadhan
Kapan terjadinya peristiwa di Gua Hira? Peristiwa tersebut berlangsung saat malam 17 Ramadhan. Kala itu, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu dalam bentuk surat Al-Alaq ayat 1 hingga 5. Sama seperti yang telah kita ketahui bahwa dalam surat tersebut terdapat perintah untuk membaca.
Malaikat Jibril pun menyampaikan wahyu tersebut dengan melafazkan Iqra sebanyak 3 kali. Saat itu, Rasulullah SAW malah kebingungan ketika diajari, gemetaran dan takut.
Walaupun demikian, Nabi Muhammad tetap memahami maksud dan tujuan dari turunnya wahyu tersebut. Sampai pada akhirnya, Nabi Muhammad menjadi paham.
Nabi Muhammad Bercerita kepada Istri dan Kerabat
Setelah Rasulullah SAW melalui peristiwa di Gua Hira, ia bercerita kepada istrinya. Rasulullah berkata kepada sang istri, Khadijah, tentang apa yang telah terjadi. Siti Khadijah pun menyuruh Nabi untuk bergembira, karena Allah SWT tidak akan membuat manusia pilihannya kecewa.
Setelah Rasulullah SAW mengalami peristiwa tersebut, ia lalu berinteraksi dengan ayat-ayat Allah. Itulah tanda bahwa beliau akan menjadi rasul yang membawa Islam lebih baik serta menjadi Uswatun Hasanah.
Baca Juga: Pengertian Isra Miraj, Perjalanan Spritual Rasulullah SAW
Adanya peristiwa di Gua Hira membawa kita bisa pada zaman yang benderang seperti sekarang ini. Nabi Muhammad selalu mengasingkan diri ke Gua Hira bukan tanpa adanya tujuan. Apa yang beliau lakukan membuahkan hasil yang baik meskipun tidak semua manusia bisa menerimanya. (R10/HR-Online)
What's Your Reaction?