Peristiwa-peristwa Penting di Bulan Syawal

Peristiwa-peristwa Penting di Bulan Syawal

Peristiwa-peristwa Penting di Bulan Syawal
image

MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Miftah Khilmi, menyampaikan kajian di Masjid KH Sudja, Yogyakarta, pada Rabu (16/04) dengan tema peristiwa-peristiwa penting di bulan Syawal.

Dalam kajiannya, ia menyoroti sejumlah momen bersejarah yang terjadi pada bulan ini, baik dari segi ibadah maupun peristiwa kehidupan Nabi Muhammad SAW.

1. Idul Fitri

Miftah menegaskan bahwa Idul Fitri, yang jatuh pada 1 Syawal, merupakan peristiwa penting yang berulang sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Idul Fitri disebut sebagai momen kembali berbuka setelah berpuasa. Ini mencerminkan fitrah manusia sebagai makhluk biologis yang membutuhkan makan.

Miftah mengutip kisah Nabi Ibrahim yang menyuguhi makanan kepada malaikat Jibril, namun malaikat tidak makan. Hal ini menunjukkan bahwa makan adalah ciri manusia.

Idul Fitri juga mengajarkan manusia untuk menyadari kelemahan dan ketergantungannya kepada Allah SWT, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an, Surah Al-Baqarah ayat 185, yang memerintahkan umat Islam untuk bertakbir atas hidayah dari Allah.

2. Puasa Syawal

Peristiwa lain yang disoroti adalah puasa sunnah enam hari di bulan Syawal. Miftah merujuk pada hadis yang menyebutkan bahwa barang siapa berpuasa Ramadan lalu mengikutinya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya seperti berpuasa setahun.

Miftah menekankan bahwa puasa ini tidak harus dilakukan berturut-turut, meskipun melakukannya di awal Syawal dianggap lebih utama. Karena keutamaannya inilah Miftah mendorong umat untuk tetap berupaya menjalankannya demi meraih rida Allah.

3. Pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan ‘Aisyah

Miftah juga menyebut pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Aisyah RA pada bulan Syawal sebagai peristiwa penting. Menurut riwayat Sahih Muslim, pernikahan ini terjadi saat ‘Aisyah berusia enam tahun, dan mereka berumah tangga saat Aisyah berusia sembilan tahun.

‘Aisyah dikenal menyukai pernikahan di bulan Syawal dan mendorong perempuan lain untuk menikah pada bulan ini. Miftah menjelaskan bahwa tradisi pernikahan di usia muda pada masa itu berbeda dengan konteks modern, sehingga perlu dipahami dari perspektif zaman tersebut.

4. Perang Uhud dan Khandaq

Perang Uhud pada 6 Syawal tahun ketiga Hijriah menjadi sorotan berikutnya. Perang ini merupakan aksi balas dendam kaum Quraisy setelah kekalahan mereka di Perang Badar.

Miftah menyoroti musyawarah Nabi Muhammad SAW dengan para sahabat, di mana Nabi awalnya ingin bertahan di Madinah, namun akhirnya mengikuti pendapat mayoritas untuk menghadapi musuh di luar kota. Meskipun umat Islam kalah karena ketidaktaatan sebagian pasukan, peristiwa ini mengajarkan pentingnya musyawarah, ketaatan, dan tawakal kepada Allah.

Selain itu, Perang Khandaq pada bulan Syawal juga disebutkan, di mana strategi parit dari Salman Al-Farisi berhasil menggagalkan serangan Quraisy, ditambah bantuan angin topan dari Allah.

5. Perang Hunain

Perang Hunain setelah Fathu Makkah juga terjadi di bulan Syawal. Perang ini melibatkan suku Hawazin dan Thaif, yang akhirnya menyerah tanpa peperangan besar. Peristiwa ini menunjukkan keimanan dan keteguhan umat Islam dalam menghadapi tantangan.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow