Peristiwa Rengasdengklok: Perbedaan Pendapat Soal Kemerdekaan yang Menyulut Pemuda Culik Soekarno dan Hatta

Akibat silang pendapat mengenai kemerdekaan Indonesia, para pemuda menculik Soekarno dam Hatta ke Rengasdengklok.

Peristiwa Rengasdengklok: Perbedaan Pendapat Soal Kemerdekaan yang Menyulut Pemuda Culik Soekarno dan Hatta
image

BantenEkspose.id - Peristiwa Rengasdengklok, menjadi salah satu momen bersejarah dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Peristiwa Rengasdengklok juga menjadi pemicu pemuda Indonesia menculik Soekarno dan Hatta, pada tanggal 16 Agustus 1945, sebelum kemerdekaan Indonesia.

Peristiwa Rengasdengklok terjadi karena perbedaan pendapat antara golongan tua, dan golongan muda dalam menyikapi pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Kekalahan Jepang di Perang Dunia II, Berujung Kemerdekaan Indonesia

Golongan tua yang diwakili oleh anggota PPKI, menginginkan pelaksanaan proklamasi melalui prosedur Jepang pada tanggal 24 Agustus 1945.

Sementara golongan muda yang diwakili oleh PETA dan mahasiswa, menginginkan proklamasi dilakukan dengan kekuatan sendiri, terlepas dari pengaruh Jepang.

Dikutip dari buku buku "Sejarah Indonesia Masa Kemerdekaan". Sutan Syahrir adalah salah satu tokoh pertama yang mendesak Soekarno dan Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Inilah 8 Manfaat Kesehatan Rajin Mengonsumsi Minyak Zaitun, yang Penting Anda Ketahui

Sikap golongan muda secara resmi diputuskan dalam rapat yang diselenggarakan di Pegangsaan Timur, Jakarta, 15 Agustus 1945.

Hadir dalam rapat ini Chairul Saleh, Djohar Nur, Kusnandar, Subadio, Subianto, Margono, Armansyah, dan Wikana.

Rapat yang dipimpin Chairul Saleh ini, memutuskan kemerdekaan Indonesia adalah hak dan masalah rakyat Indonesia sendiri, bukan menggantungkan kepada pihak lain.

Baca Juga: Ingin Terlihat Awet Muda? Yuk Hindari Makanan yang Bikin Anda Cepet Terlihat Seperti Usia Tua

Keputusan rapat kemudian disampaikan oleh Darwis dan Wikana, kepada Soekarno dan Hatta di Pegangsaan Timur No.56, Jakarta.

Mereka mendesak agar Soekarno dan Hatta, untuk mengumumkan Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 16 Agustus 1945.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow