Peristiwa Sejarah 27 januari: Mengenang Meninggalnya Soeharto, Akhir dari Era Panjang Pemerintahan

Peristiwa Sejarah 27 januari: Mengenang Meninggalnya Soeharto, Akhir dari Era Panjang Pemerintahan...

Peristiwa Sejarah 27 januari: Mengenang Meninggalnya Soeharto, Akhir dari Era Panjang Pemerintahan
image

AKURAT.CO Sejarah, Pada tanggal 27 Januari 2008, Indonesia kehilangan salah satu tokoh besar dalam sejarah politiknya, Soeharto, yang menjabat sebagai presiden kedua Republik Indonesia.

Wafat di Jakarta pada usia 86 tahun, Soeharto meninggalkan warisan panjang dan kontroversial dalam pembangunan dan pemerintahan Indonesia.

Awalnya, berita tentang wafatnya Soeharto hanya bersifat desas-desus, karena tokoh yang dikenal sebagai "Bapak Pembangunan" itu telah menjalani perawatan medis yang intensif dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Sejarah Penting yang Diperingati pada Tanggal 27 Januari: Dari Kiprah Museum Rekor Indonesia Hingga Hari Peringatan Holocaust Internasional

Namun, kebenaran berita tersebut semakin terbukti ketika pengamanan di sekitar rumah sakit tempat Soeharto dirawat semakin diperketat, didukung oleh lonjakan jumlah wartawan yang berdatangan.

Ari Sigit, cucu Soeharto dan anak dari Sigit Harjoyudanto, terlihat di sekitar rumah sakit pada pukul 10.00 WIB.

Tak lama kemudian, Moerdiono, mantan Menteri Sekretaris Negara dan orang dekat Soeharto, tiba pada pukul 10.00 WIB, mengonfirmasi bahwa seluruh anggota keluarga sudah berkumpul.

Baca Juga: Sejarah Alat Musik Tradisional: Aramba, Keajaiban Alat Musik Nusantara yang Terlupakan

Hadirnya keluarga Soeharto semakin lengkap dengan kedatangan menantu, Halimah, pada pukul 12.35 WIB, bersama anak-anak hasil pernikahannya dengan Bambang Trihatmodjo.

Namun, berita pasti tentang kepergian Soeharto datang dari Kepala Kepolisian Sektor Kebayoran Baru, Komisaris Dicky Sondani, yang mengumumkan kematian Soeharto pada pukul 13.20 WIB.

Soeharto memimpin Indonesia selama lebih dari tiga dekade, mulai dari tahun 1967 hingga 1998.

Ia menjabat sebagai Presiden setelah menggantikan Soekarno, mengakhiri periode konfrontasi politik yang panjang.

Baca Juga: Sejarah dan Perjalanan Kesenian: Gendang: Alat Musik Tradisional yang Memukau dari Pelbagai Nusantara

Masa kepemimpinannya ditandai oleh pertumbuhan ekonomi yang pesat, meskipun juga disertai dengan catatan pelanggaran hak asasi manusia dan kritik terhadap kebijakan otoriter.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow