Putra Mahkota Keraton Solo di Balik Viral SUV Kabur Usai Tabrak Pemotor
Peristiwa tabrak lari di Simpang Gladak Solo akhirnya terungkap. Pengendara SUV putih yang pergi usai menabrak sepeda motor ternyata putra mahkota Keraton Solo.
Peristiwa tabrak lari di kawasan Simpang Gladak Solo akhirnya terungkap. Pengendara mobil SUV putih yang pergi usai menabrak sepeda motor ternyata putra mahkota Keraton Kasunanan Solo, KGPAA Hamengkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram.
Hamengkunegoro membantah jika dirinya tabrak lari. Dirinya mengaku pergi untuk melapor ke pihak Keraton dan kembali ke TKP setelahnya.
Kedua pihak pun saat ini telah berdamai di kantor polisi. Namun polisi menyebut masih mendalami kasus ini.
Viral di Media Sosial
Rekaman video kecelakaan tersebut beredar di sejumlah media sosial. Dalam video berdurasi 20 detik, memperlihatkan satu unit mobil jenis SUV warna putih melaju dari arah barat, dari Jalan Slamet Riyadi. Mobil tersebut kemudian berbelok ke arah selatan menuju Jalan Pakoe Boewono.
Saat berbelok, muncul satu unit sepeda motor yang melaju dari arah selatan menuju ke utara di Jalan Pakoe Boewono. Mobil dan motor itu akhirnya bertabrakan.
Namun bukannya berhenti, terlihat mobil itu langsung tancap gas meninggalkan korban. Sementara warga yang ada di sekitar lokasi langsung berlarian menghampiri korban.
Saat dimintai konfirmasi, Kasat Lantas Polresta Solo, Kompol Agung Yudiawan membenarkan adanya kecelakaan seperti dalam video itu. Dia mengatakan pihaknya telah menerima laporan kecelakaan tersebut.
"Kejadiannya kemarin (Rabu), sekira pukul 02.00 WIB. Pemotor berinisial HW (20) warga Sragen," kata Agung kepada awak media, Kamis (10/8/2023).
Putra mahkota Keraton Kasunanan Solo KGPAA Hamengkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram di Sat Lantas Polresta Solo, Jumat (11/8/2023). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng |
SUV Dikemudikan Putra Mahkota Keraton Solo
Pengendara mobil SUV putih yang pergi usai menabrak sepeda motor ternyata putra mahkota Keraton Kasunanan Solo, KGPAA Hamengkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram.
Kasus kecelakaan tersebut berakhir damai. Pihak penabrak dan keluarga korban bertemu di Satlantas Polresta Solo, Jumat (11/8).
"Tadi sudah dilakukan (berkas) penyelidikan. Biarlah menjadi tugas aparat yang berwenang, namanya di jalan ya harus hati-hati," kata Hamengkunegoro kepada awak media di Satlantas Polresta Solo, Jumat (11/8).
Bantah Tabrak Lari
Pengacara Hamengkunegoro, KPAA Ferry Firman Nurwahyu Pradataningrat membantah bahwa peristiwa kecelakaan itu merupakan tabrak lari. Dia menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (9/8) sekira pukul 01.30 WIB. Saat itu, Hamengkunegoro hendak pulang ke Keraton usai ada kegiatan kampus.
Saat berbelok di Simpang Gladak, muncul motor yang melaju dari arah selatan menuju ke utara di Jalan Pakoe Boewono. Kemudian kecelakaan antara kedua kendaraan itu tak dapat dihindarkan.
Dia menyebut saat itu kliennya langsung ke Keraton untuk mencari bantuan untuk menolong korban. "Dalam hal ini tidak bener, Gusti (Hamengkunegoro) itu dikatakan tabrak lari, main kabur, nggak," kata Ferry Firman.
Setelah kejadian tersebut, lanjutnya, kliennya dan beberapa orang lainnya kembali ke lokasi, namun korban sudah tidak ada. Pihaknya juga sempat mencari di sejumlah rumah sakit namun tidak ketemu.
"Saat kembali ke TKP korban sudah tidak ada, sudah ada yang membawa ke RS di Gemolong, kita cari di rumah sakit lain nggak ada," kata dia.
Polisi tetap mendalami kasus ini meski kedua pihak telah berdamai. Simak di halaman selanjutnya.
Simak Video "Mahfud Sebut Aspek Pidana Al-Zaytun Segera Diselesaikan-Kurikulum Dievaluasi"
[Gambas:Video 20detik]
What's Your Reaction?