Sayangkan Peristiwa Lapas Kota Kutacane Aceh, Aleg PKS Serukan Perbaikan Menyeluruh Semua Lapas di Tanah Air
Peristiwa kaburnya 50 tahanan di lapas kota Kutacane, Provinsi Aceh pada(10/03) lalu, begitu menghebohkan. Menanggapi hal tersebut, Anggota Legislatif DPR-RI Fraksi PKS…


Jakarta (13/03) — Peristiwa kaburnya 50 tahanan di lapas kota Kutacane, Provinsi Aceh pada(10/03) lalu, begitu menghebohkan. Menanggapi hal tersebut, Anggota Legislatif DPR-RI Fraksi PKS, Sohibul Iman menyatakan dirinya amat menyayangkan peristiwa ini bisa terjadi.
Menurutnya, apa yang terjadi di lapas Kutacane ini tidak terlepas tentang bagaimana pengelolaan sebuah lapas yang baik. Dan ini juga menunjukkan betapa pentingnya pengelolaan lapas di seluruh penjuru tanah air, termasuk hal-hal mendasar seperti keterisian yang seharusnya tidak melebihi batas kapasitasnya.
“Tidak bisa dipungkiri, bahwa salah satu penyebab sulitnya pengelolaan lapas kita adalah kondisi huniannya yang rata-rata melebihi kapasitas, termasuk juga yang terjadi di lapas Kutacane ini,” ungkap Sohibul Iman.
Lebih lanjut lagi, pria yang kerap disapa dengan ‘MSI’ ini menyebutkan, bahwa hal tersebut tidaklah menjadi satu pembenaran akan lemahnya pengawasan di dalam lapas.
Menurutnya, pihak lapas harus selalu menyadari akan pentingnya pengetatan dalam pengawasan yang dilakukan, terlebih adanya fakta bahwa memang terjadi yang namanya over capacity.
“Tetapi tentu hal tersebut tidak boleh menjadi alasan pembenar dalam lemahnya pengawasan didalam lapas tersebut. Pengelola lapas harus setiap saat menyadari adanya masalah kelebihan penghuni ini, sehingga (mereka) selalu berusaha melakukan upaya pengawasan yang lebih ketat”.
Sohibul Iman menyebutkan bahwa sudah sepatutnya perlu dilakukan peningkatan terhadap kapasitas lapas, yang juga harus dibarengi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang mengelola lapas.
“Selanjutnya, dalam jangka menengah dan panjang, perlu dilakukan peningkatan kapasitas
lapas di seluruh Indonesia. Yang tentu itu saja tidak cukup. Harus disertai dengan kualitas SDM pengelola lapasnya. Kita perlu belajar dari negara-negara yang dikenal sangat baik dalam pengelolaan lapas (prison management)”, tutup pria kelahiran Tasikmalaya tersebut.
What's Your Reaction?






