Sederet Peristiwa yang Mengiringi Berdirinya Banyuwangi, 3 Kali Perang dalam 4 Tahun hingga Gugurnya Pangeran

Inilah deretan peristiwa yang mengiringi berdirinya Kabupaten Banyuwangi, mulai gugurnya Pangeran Puger sampai 3 kali perang selama 4 tahun.

Sederet Peristiwa yang Mengiringi Berdirinya Banyuwangi, 3 Kali Perang dalam 4 Tahun hingga Gugurnya Pangeran
image

BanyuwangiNetwork.com - Kabupaten Banyuwangi berada di paling timur Pulau Jawa sekaligus paling ujung timur Jawa Timur.

Kabupaten ini merupakan kabupaten terluas di Provinsi Jawa Timur berdasarkan data statistik dari BPS Jatim.

Daerah ini langsung berbatasan dengan Kabupaten Situbondo disebelah utara. Di sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia (Samudera Indonesia). 

Baca Juga: Warga Banyuwangi Siap-Siap! Festival Gandrung Sewu Banyuwangi 2023 akan Segera Hadir di Bulan September

Sementara Kabupaten Bondowoso serta Kabupaten Jember di sebelah barat, sebelat timur dengan Selat Bali.

Kabupaten Banyuwangi memiliki banyak wisata sejarah, di antaranya adalah Kampung Ingrissan, Pendopo Banyuwangi dan masih banyak lagi.

Terdapat juga beberapa peninggalan Kerajaan Blambangan yang dapat dikunjungi sampai saat ini yaitu Situs Kawitan, Umpak Songo, Situs Gunung Raung dan Perilasan Macan Putih.

Baca Juga: Bukan Cuma Tari Gandrung, Kesenian Kuno Banyuwangi Ini Sudah Digelar Sejak 1800 M, Awalnya di Salah Satu Desa

Kabupaten Banyuwangi juga ada beberapa tradisi unik antara lain Tumpeng Sewu, Bahasa Suku Osing dan lain sebagainya.

Untuk mengenal Kabupaten Banyuwangi lebih dekat, baiknya ketahui rentetan tahun-tahun peristiwa mengenai sejarah berdirinya Banyuwangi, seperti berikut ini:

1. Pada tahun 1768, Pangeran Puger (putra Wong Agung Wilis) memimpin pejuang Blambangan menyerang Benteng VOC di Banyualit. Pada penyerangan ini pejuang Blambangan kalah, Pangeran Puger gugur sedangkan Wong Agung Wilis tertangkap dan dibuang ke Pulau Banda.

2. Pada tahun 1743, Paku Buwono menyerahkan Pulau Jawa Bagian Timur, termasuk Blambangan kepada VOC, sejak saat itu VOC merasa memiliki Blambangan, namun masih dibiarkan

3. Pada tahun 1766, Inggris bercokol di Banyuwangi

4. Pada tahun 1766, Inggris mendirikan kantor dagangnya di bandar kecil Banyuwangi (Tirtaganda, Tirtaarum atau Toyaarum).

5. Pada Tahun 1766, VOC bergerak untuk segera merebut Banyuwangi dan menguasai seluruh Blambangan.

6. Pada Tahun 1767, VOC melakukan ekspansinya ke Blambangan
.
7. Pada tanggal 18 Desember 1771, terjadi puncaknya Perang Puputan Bayu. Perang ini merupakan proses terbentuknya daerah yang dinamakan Banyuwani.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow