Sejarah Penanggalan Hijriyah: Dari Waktu Kelahiran Nabi Hingga Peristiwa Hijrah

Tahun baru hijriah akan diawali dengan bulan Muharram. Berikut ini Sejarah Tahun Hijriyah serta Asal Usul Bulan Muharram.

Sejarah Penanggalan Hijriyah: Dari Waktu Kelahiran Nabi Hingga Peristiwa Hijrah
image

KORAN GALA - Dalam hitungan hari, tahun baru 1445 hijriah akan datang. Tahun baru hijriah akan diawali dengan bulan Muharram.

Muharram merupakan bulan pembuka dalam penanggalan tahun Islam (Hijriyyah). Sejarah 1 Muharram adalah tanda peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 masehi.

Lafaz Muharram memiliki arti ‘dilarang’. Maksudnya adalah sebelum ajaran Islam datang, bulan Muharram telah dikenal sebagai bulan yang dimuliakan oleh masyarakat Arab Jahiliyah.

Berikut ini Sejarah Tahun Hijriyah serta Asal Usul Bulan Muharram seperti dikutip situs resmi MUI.

Baca Juga: Resep Bolu Panggang 4 Telur, Lembut, Moist, dan Cocok untuk Hantaran

Sejarah kalender Islam diawali ketika Gubernur Abu Musa Al-Asyari mengirimkan surat kepada Khalifah Umar Bin Khatab pada tahun 17 Hijriyah yang mengungkapkan kebingungannya perihal surat yang tidak memiliki tahun.

Pada masa itu, umat Muslim masih mengadopsi peradaban Arab pra-Islam dalam menggunakan penanggalan yaitu menuliskan sebatas bulan dan tanggal tanpa tahun di dalamnya.

Hal tersebut menyulitkan sang Gubernur saat melakukan pengarsipan dokumen. Melalui keresahan tersebut, muncullah gagasan awal untuk menetapkan kalender Islam.

Menindak lanjuti surat dari Abu Musa al-Asy’ari, Khalifah Umar yang memanggil Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf RA, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam RA, Sa’ad bin Waqqas, serta Thalhan bin Ubaidillah sebagai tim yang bertugas penyusunan kalender Islam.

Baca Juga: Prabowo Ungguli Ganjar dan Anies, Survei IPN: Ini Calon Pendampingnya

Setelah tim disepakati, mulailah pembahasan mengenai penentuan tahun pertama. Sebagian ada yang mengusulkan dimulai di tahun Gajah, yaitu waktu kelahiran Nabi.

Ada pula yang mengusulkan di tahun wafatnya Nabi. Ada juga yang mengusulkan di tahun pengangkatan menjadi Rasul, hingga opsi di tahun hijrahnya Rasulullah ke Madinah.

Usulan keempat yang disampaikan oleh Ali bin Abi Thalib lah yang disepakati sebagai awal tahun Islam yaitu ditandai dengan peristiwa hijrah Rasulullah dari Mekkah ke Madinah.

Pendapat tersebut, dianggap sebagai peristiwa besar bagi Islam yang mana hijrah merupakan simbol perpindahan masa jahiliyah ke masyarakat madani.

Keputusan awal tahun telah disepakati, pembahasan selanjutnya adalah bulan pertama yang mengawali tahun Islam.

Baca Juga: Atasi Dampak Pandemi, Pemkot Cimahi Luncurkan Program Unggulan OPOR

Usulan bulan Rabi’ al-Awwal diajukan sebagai awal bulan untuk memulai tahun. Hal ini dikarenakan Rasulullah hijrah lada bulan tersebut.

Akan tetapi, usulan ini ditolak. Khalifah Umar justru memilih bulan Muharram sebagai bulan pertama dalam susunan tahun Hijriyah. Pendapat ini didukung pula oleh Utsman bin Affan.

Alasan lain pemilihan bulan Muharram adalah meskipun hijrah dilakukan di bulan Rabi’ al-Awwal, akan tetapi permulaan Hijrah dimulai sejak bulan Muharram.

Khalifah Umar mengatakan, wacana hijrah dimulai setelah beberapa sahabat membaiat Nabi, yang dilaksanakan pada penghujung bulan Dzulhijjah. Adapun bulan yang muncul setelah Dzulhijjah yaitu bulan Muharram.

Baca Juga: Perubahan Iklim dan Kerusakan Lingkungan Hidup Jadi Isu Utama FEALAC Youth Summit 2023

Oleh sebab itu, Muharram dipilih serta disepakati menjadi bulan pembuka dalam tahun Hijriyah.***

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow