Sejarah Tradisi Pembukaan Cupu Panjala di Gunungkidul, Dipercaya Ada Gambaran Peristiwa Masa Depan
Pembukaan Cupu Panjala sudah berlangsung secara turun termurun di Padukuhan Mendak, Girisekar. Banyak yang mempercayai gambaran sebagai tanda kejadian mendatang
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Tradisi pembukaan Cupu Panjala sudah berlangsung secara turun termurun di Padukuhan Mendak, Girisekar, Panggang, Gunungkidul. Banyak yang mempercayai gambaran dari bukaan cupu menjadi pertanda yang akan terjadi dalam satu tahun ke depan.
Juru kunci Cupu Panjala Dwidjo Sumarto mengatakan, pembukaan cupu sudah berlangsung secara turun temurun. Pada awalnya tradisi ini berlangsung di Padukuhan Temuireng, Girisuko. Namun, sejak 1957 berpindah ke rumahnya di Padukuhan Mendak, Girisekar.
Advertisement
“Memang sempat pindah dan hingga sekarang berlangsung di rumah saya di Mendak, Girisekar,” kata Dwidjo kepada wartawan, Selasa (31/10/2023).
BACA JUGA : Bungkus Kafan Cupu Panjala di Gunungkidul Dibuka Muncul 57 Gambar, Ini Daftarnya
Ia menjelaskan, pada awalnya tradisi ini merupakan 'prakiraan' musim tanam. Hal itu terjadi karena saat pembukaan muncul gambaran-gambaran dari kain pembungkus cupu.
Namun seiring berjalannnya waktu, banyak yang menghubungkan dengan kejadian yang akan datang. Meski demikian, Dwidjo tidak berkomentar Panjang berkaitan dengan gambaran dari kain pembungkus cupu. “Mari semua masyarakat sabar serta tidak usah berfikir macam-macam,” katanya.
Pembukaan cupu tahun ini agak berbeda. Pengunjung tidak diperbolehkan live streaming dan yang masuk ke dalam rumah juga dibatasi. Untuk warga yang di luar rumah mendengarkan melalui pengeras suara mengenai gambar yang muncul. “Larangan siaran langsung di medsos guna menjaga kesakralan upacara,” kata Lurah Girisekar, Sutarpan.
Ia tidak menampik proses pembukaan cupu banyak dinanti Masyarakat. Hal ini dikarenakan ada kepercayaan gambaran cupu merupakan perlambang yang akan terjadi dalam rentang waktu satu tahun ke depan.
Pada awalnya, lanjut Sutarpan, tradisi hanya untuk keluarga. Seiring perkembangannya, cakupan makin meluas mulai dari tingkat RT, Kabupaten hingga mengaitkan dengan peristiwa nasional.
“Jadi sekarang tidak hanya tentang pertanian. Tapi, juga sudah menyasar ke kondisi sosial hingga masalah politik,” katanya.
BACA JUGA : Cupu Panjala di Gunungkidul Dibuka, Ada 49 Gambar yang Muncul
Meski demikian, Sutarpan memastikan keluarga tidak mau mengartikan kemunculan gambar-gambar dari kain pembungkus cupu. Sebagai salah satu ahli waris pemilik Cupu Kyai Panjala hanya bertugas menyampaikan gambaran yang ada.
“Keluarga atau trah tidak menafsirkan, apa isi maksud dari gambar yang muncul,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
What's Your Reaction?