Soal Peristiwa Baku Hantam Oknum Kades di Cikarang, Kepala DPMD Kabupaten Bekasi Buka Suara
terkenal.co.id - Rahmat Atong Kepala Dinas Pemeberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bekasi akhirnya membuka suara terkait peristiwa baku hantam
terkenal.co.id – Rahmat Atong Kepala Dinas Pemeberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bekasi akhirnya membuka suara terkait peristiwa baku hantam oknum Kepala Desa di Cikarang Timur.
“Masih sedang proses APH, kalo dari DPMD sendiri nanti jika selesai dari proses APH baru kita panggil yang bersangkutan, Kalo sanksi ada tahapan teguran 1, 2, 3 mungkin ya lihat saja nanti jika selesai dari proses APH,” kata Rahmat atong belum lama ini.
Sebelumnya kericuhan yang terjadi di tempat pesta pernikahan warga di Cikarang Timur yang melibatkan oknum Kepala Desa di Kabupaten Bekasi, berbuntut
Pesta pernikahan itu pun sampai viral di jejaring media sosial, kejadian ini terjadi di Kampung Pamahan, RT 02/05 Desa Jatireja, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi.
Terbaru, buntut peristiwa ribut-ribut tersebut, pihak pemangku hajat dan pihak Kepala Desa yang terlibat dalam insiden itu berujung saling lapor ke pihak kepolisian.
Kepala Desa Karangsari, Bao Umbara mengungkapkan sebelum terjadi keributan, dirinya bersama kelima kawanan nya itu datang, bermaksud untuk menghadiri undangan di acara pernikahan itu.
Namun, bukan nya disambut dengan baik, di lokasi hajatan, Pemangku hajat menolak maksud dari tujuan Bao Umbara dan kawan-kawan nya yang datang menghadir acara tersebut.
Usut punya usut, adanya penolakan kedatangan orang nomor satu di Desa Karangsari ini lantaran dianggap sebagai tamu tak diundang, sedangkan Bao mengaku memiliki undangan .
“Saya berenam menaiki mobil grand max, sesampainya di sana sepertinya kurang direspon oleh sohibul hajat. Saya memerintahkan rekan saya untuk menemui sohibul hajat. Nah akhirnya informasi dari rekan saya, dia bersitegang dengan yang punya hajat, adu mulut,” kata Bao Umbara kepada wartawan, Kamis (13/07/2023).
Kendati demikian, kecewa tidak diperbolehkan menghadiri undangan, Kepala Desa Karangsari bersama kawanan nya itu memilih menghibur diri dengan menikmati hiburan dan menyawer sinden.
Hal ini pun akhirnya memicu kericuhan antar kelompok pemangku hajat dan tamu undangan yang dipimpin Bao
“Tiba-tiba saya diusir keluar dari tempat hajat, Kira-kira dari panggung 120 meter saya menghindar, tapi massa tetap mengejar saya dan saya kena pukul di bagian bawah bibir dan punggung hingga saya pun membela diri untuk menghindar,” ungkap Bao.
Selain dirinya menjadi korban pemukulan, rekannya yang bernama Maryamin juga disebut menjadi korban pengeroyokan. Akibatnya, korban melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
“Yang menyediakan minuman itu yang punya hajat, jadi bukan kita minum-minuman. Saya kesana kan untuk undangan tapi ditolak oleh yang punya hajat,” Kata dia.
Sementgara itu, Aria Kamandanu pemangku hajat, mengaku sangat menyesalkan adanya kericuhan di pesta pernikahan anaknya yang berlangsung pada Sabtu 08 Juli 2023 malam.
“Jadi awalnya itu ada tamu tak diundang datang. Mereka meminta masuk di acara hajatan, maksa mau nyawer sinden.” kata Aria Senin (10/07/2023).
“Tetapi kok saya melihat ada indikasi lain, saya tidak percaya karena tidak pernah mengundang mereka, makanya saya tidak memperbolehkan,” sambungnya.
Demikian mengikuti intruksi pemangku hajat, warga lalu meminta agar rombongan tamu tak diundang tersebut meninggalkan lokasi pesta pernikahan.
Melainkan setelah di usir bukan nya bergegas meninggalkan lokasi, Akhirnya warga geram kepancing emosi hingga kedua belah pihak terlibat ricuh bahkan ribut-ribut.
“Jadi intinya warga kesal ya karena ada seorang kepala desa dengan orang-orangnya datang, memaksakan diri untuk nyawer di saat perayaan orang lain yang sama sekali tidak diizinkan,” terangnya.
Atas ribut-ribut tersebut, Tata Winata salah seorang warga yang berusaha melerai kericuhan di lokasi kejadian mengaku menjadi korban pemukulan oleh oknum kepala desa.
“Kalau ribut awalnya gimana saya nggak tau. Waktu itu niat saya cuma mau melerai, jangan sampai ribut di tempat hajat karena yang hajat ini saudara saya. Nah di pinggir jalan saya kena pukul di sini (bagian kening sebelah kiri-red),” kata dia.
Atas peristiwa tersebut, Tata melaporkan peristiwa yang dialaminya ke pihak kepolisian. Kasusnya kini dalam penanganan pihak Polres Metro Bekasi dan Polsek Cikarang Timur. ***
Editor: Ardi Priana
Terkait
What's Your Reaction?